SEBENARNYA CUMA GABUT DOANG, KALIAN MAU AUTHOR UP KARYA MANA NIH;?
KOMEN YA!
🐋HAPPY READING 🐋
#NIKAH MUDA
#Part_1
"Kakak... Cepat bangun, ibu memanggilmu... Kakak... " Panggil seorang anak laki-laki yang sedang membangunkan kakak perempuan nya yang masih tertidur.
"Kakak... " Panggilnya lagi sembari menggoyangkan tubuh kakak nya.
"Sean jangan mengganggu ku... aku masih mengantuk... " Ucap gadis itu.
Yah, mereka adalah Serena Alcantara dan Sean Alcantara , serena adalah kakak Sean.gadis cantik berambut coklat dan sedikit panjang, umur 20 tahun sedangkan Sean berumur 15 tahun, jarak mereka hanya terpaut 5 tahun.
"Kau ini memang pemalas! Jika kau tidak bangun akan ku laporkan kepada Ibu kalau kau malas untuk bangun..! " Ancam Sean lalu pergi meninggalkan Kakak nya itu.
"Dasar si tukang ancam! " Gumam
serena menggerutu.
serena pun segera bangkit walaupun sedikit malas tapi dia tetap bangkit dan lalu pergi ke kamar mandi.
Tak berapa lama serena pun keluar dari kamar lalu bergabung di ruang makan bersama keluarga nya.
"Akhirnya kau bangun juga serena... " Ucap ibunya.
"Hmm iya Bu, oya dimana ayah...? " Tanya serena.
"Ayahmu sudah berangkat bekerja sejak tadi pagi... " Jawab ibunya.
"Ayah tidak pemalas seperti mu kak... " Ejek Sean sambil memakan makanan nya.
serena yang mendengar ejekan adiknya hanya mencibir.
"Oya serena, apa kau masih bekerja menjadi pengantar makanan..? " Tanya ibunya.
"Iyahh, ada apa bu..? " serena balik bertanya.
"serena sebaiknya kau berhenti saja bekerja di sana... Lagipula gajinya tidak seberapa... Sudahlah kau berhenti bekerja dan kuliah agar bisa seperti teman" mu... "Ucap ibunya menasehati.
" Ibu..., sudah berapa kali aku katakan, aku tidak mau kuliah, kuliah itu hanya membuat ku pusing saja, lebih baik aku bekerja dan mencari uang agar aku bisa membantu ayah dan ibu... "Tutur serena .
" Kakak tidak ingin kuliah karena dia bodoh Ibu..., makanya dia selalu malas untuk belajar... "Lagi-lagi Sean mengejek nya.
" heh! Aku tidak peduli! Belajar hingga bodoh apa gunanya...! "Balas serena, ibunya yang melihat mereka hanya tersenyum.
.
.
.
