Bagian 11

2 1 0
                                    

setiap melihatmu kenapa hati ini selalu berdetak kencang, kenapa lu selalu buat gempa di dalam hati gw sih fan.
-Risky

Ngittt... Suara sepeda motor Risky yang sudah sampai di depan rumah Fandhiya.

"Thanks yah udah anterin gw, sorry nih gw ngerepotin lu". Ucap Fandhiya kepada Risky sambil melepas helm yang ia kenakan namun helm itu tak kunjung lepas juga yahhh karena kuncinya susah untuk di buka.

'Sialan kenapa ga lepas juga sih' lirih Fandhiya di dalam hati. Risky hanya terseyum melihat kelakuan Fandhiya itu, dia merasa ni cewe sangat lucu saat berusaha keras untuk membuka helmnya.

"Yahh sama-sama, santai gw yang mau anterin lo ko, btw keknya lu kesusahan buat lepas tuh helm  apa perlu gw bantu?" Balas Risky engan nada yang sedikit mengejek.

"Ga PERLU" Jawab Fandhiya dengan menekan kata terakhirnya.

"Yakin neng? Buktinya udah hampir setengah jam gw di sini nungguin lu buka tu helm". Risky mencoba mendekatkan tangannya dan clekk helm itu langsung terlepas dengan begitu mudahnya.

'K-ko bisa semudah itu sih perasaan tadi gw susah banget, ah bodoamat lah". Fandhiya melepaskan helm itu dan mengasihkannya ke Risky kemudian dia masuk kedalam rumah.

****

"Fandhiyaa!!! Cepat bangun ini udah jam berapa?." Teriak sang ibu dari dapur terdengar sampai ke kamar Fandhiya.

Sontak Fandhiya langsung bergegas untuk mandi dan bersiap-siap karena waktu sudah menunjukkan pukul 06:40 dan itu sudah sangat telat.

Sesudahnya dandan dia turun ke lantai satu dan sedikit kaget karena di ruang tamu karena ada Risky.

"Bu, ko ada dia disini? ". Tanya Fandhiya keheranan.

" Udah sana kamu berangkat sekolah bareng nak Risky aja, udah mau masuk tuh". Pintah sang ibu

"Tapi bu- ." Ucapan Fandhiya di potong sama si Risky

"Udah ayo, bentar lagi bakalan telat nih lo mandi apa konser sih lama bener dah". Ucap Risky dan berpamitan kepada ibu Fandhiya.

Fandhiya pun sangat terpaksa pergi ke sekolah bersama Risky.

Parkiran

Ketika sudah sampai parkiran sekolah seluruh mata melihat kedua sejoli itu, Fandhiya menutupi mukanya dengan rambut panjang tergerai. Dia langsung turun dari motor dan berusaha lari namun tangannya di pegang langsung oleh Risky

"Mau kemana lo? Enak aja habis menumpang langsung pergi, seengaknya tungguin dulu kek". Dengan tatapan yang menyeramkan dia berkata kepada Fandhiya.

" Lepasin ga! Malu tau di liat banyak orang". Fandhiya berusaha melepaskan genggaman tangan Risky namun sangat sulit karena genggaman itu malah semakin erat.

Akhirnya Risky melepaskan tangan Fandhiya, dia pun langsung berlari menuju ke arah kelasnya.

Risky Pov

Di pagi hari yang cerah ini seketika muncul di pikiran gw buat berangkat ke sekolah bareng Fandhiya. Gw pergi bareng dia ga masalah bukan?

Ga salah dong boy, daripada keduluan kan (author)
Gadak sejarah nya seorang Risky KEDULUAN ye tor (Risky)

Ketika gw nyampe di rumahnya terlihat gerbang yang masih tertutup, gw langsung pencet bel dan tak lama muncul sesosok wanita parubaya mungkin itu ibunya Fandhiya, gw mengucapkan salam serta bersalaman dengan wanita itu.

"Kamu ini siapa yah? Temannya Fandhiya kah? ". Ucap wanita itu

" Iyah tante, aku temannya Fandhiya, apakah dia udah berangkat sekolah? ". Tanya ku kepada sang ibu

" Ada nak, silahkan masuk tunggu dulu yah dia masih siap-siap". Sang ibu mempersilahkan gw masuk dan gw juga minta sama beliau agar tidak memberitahu Fandhiya bahwa gw datang. Ibu memberiku secangkir teh dan juga roti kebetulan juga gw belum sarapan wkwk.

"Ibu dasi aku kemana yah ko gadak sih". Teriak seorang cewe dari lantai dua, yah itu pasti si Fandhiya sih, ni anak udah gede masih juga teledor.

" Ada di atas laci kamar mu itu nak coba di lihat lagi". Ibu menjawab pertanyaan anaknya itu dan menghampiri gw sambil berkata "aduh maklum yah nak Risky dia emang suka begitu kalau setiap pagi apalagi ini udah mepet waktu masuk bukan? ".

" Iyah bu gapapa, bu aku minum teh nya yah". Gw minum teh dan makan roti yang udah di sediakan.

"Oh iya nak diminum lah dulu". Ucap Ibu Fandhiya.

Cukup lama gw nunggu Fandhiya yang dandan trus gw di interogasi sama ibunya dia pula akhirnya dia selesai juga, dia sangat kaget ketika melihat gw yang sedang duduk nyantai di sambil sarapan ini.

Jujur gw mau ketawa karena liat ekspresi Fandhiya yang tanpa berkedip itu.

"Bu, ko ada dia disini? ". Tanya Fandhiya keheranan.

Kaget kan lu ada gw datang ke rumah lu wkwk, dia ngomel ke ibunya namun gw langsung memotong ucapannya karena ini sudah pukul 06:40 yakali gw harus telat karena ni anak.

"Pegangan yang erat ye, gw mau ngebut". Perkataan gw ga di hiraukan nya namun setelah motor di gas Fandhiya mulai memegang baju gw.

Selama di perjalanan kita gada perkataan sama sekali, jujur gw juga sedikit gugup.

Sesampainya di sekolah banyak siswa-siswi yang memperhatikan kita, gw sih bodoamat amat ye soalnya udah sering juga kan gw famaous wkwk.

Siap dah si paling famaous -author
Iri lu yah thor-Risky

Gw liat dari spion motor disitu Fandhiya menutup mukanya dengan rambut panjang nya, gw tertawa kecil di dalam hati, setelah nyampe parkiran dia mau pergi namun gw langsung memegang tangannya.

Gw liat muka Fandhiya langsung memerah bak udang rebus, setiap melihatmu kenapa hati ini selalu berdetak kencang, kenapa lu selalu buat gempa di dalam hati gw sih fan.

Karena cukup kasihan melihat Fandhiya hang menahan malu akhirnya dengan terpaksa gw lepasin genggaman itu dan dia berlari dengan sangat cepat punggung Fandhiya pun tak terlihat.

"Wedehhh si babang sudah mulai pepet pepet ini". Ledek Kevin

Pov End

Wah.. Wah... Si babang iky mulai muncul rasa nihh, gimana yah kelanjutan kisah asmara mereka? Yukk nanti simak di eps selanjutnya..

Jangan lupa kasih vote dan komen mau kasih saran serta masukan jugaboleh

Follow my insta: dth.isml_

happy reading guys!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The enemy Becomes loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang