bagian 6

27 5 0
                                    

"Lo, ngapain kemari? ".tanya fandhiya

" Udh jan brisik cepetan naek! Lo mau nanya kan gw tau rumh lu darimana? Dan lain-lain kan, itu hanya buang-buang waktu tauk, cepetan nanti kita telat".ujar pria di atas motor sambil menyalakan motornya.

"Ke geeran lo tingkat dewa deh".sambil menyilang kan tangan nya di dada, kemudian naik ke atas motor.

***

Setelah sampai di parkiran sekolah fandhiya pun turun dan ketika mau ke kelasnya fandhiya di tahan oleh cowok tersebut.

"Ngapain pegang-pegang minggir ga, gw mau msk kls".ucapnya sambil mengerucut kan bibir kesal.

" Ya tungguin neng cantik, lu kan berangkat sama gw jadi ke kelas juga dong, biar gw anter yak".tersenyum miris

"Dih, ogah gw, lepas ah!!gw bukan anak tk yang harus di jagain terus!!,,,, baaayyyy!!!".ucap fandhiya sambil melepaskan cekalan tangannya.

Raivan pun tidak bisa menahan dia hanya pasrah toh dia juga bukan siapa-siapa nya ya kali ngelarang larang,,,

***

Fandhiya berjalan menuju ke kelasnya, dia senyum setiap ada orang yang ia temui. Perlu di garis bawahi ya gw kayak gini juga masih punya sikap sopan santun ya. Sopan santun, dan ramah.

'Akhirnya gw sampe juga di kelas tercinta gw tanpa cowo aneh itu'. Berkata pada diri sendiri

"Heyyyy epriii badiyyyyy!!!!!.....".teriak fandhiya saat msuk ke kelasnya.

Siswa disitu sudah biasa dengan sikap fandhiya yang teramat berisik itu, tetapi ada saja yang menanggapi nya

" Njer lu tong, ini bukan pasar ngapain teriak-teriak".nadanya sambil menutup telinga menggunakan dua tangannya.

"Suka-suka gw dong yang penting gw bahagia!!!".nadanya tetap tinggi.

" Eh toa masjid, lu msh teriak-teriak gitu lama lama gw sumpel tuh mulut pake kaos kaki si samsul yang kaga pernh di cuci selama satu bulan. Siswa pun tertawa karna ulah si Rifki itu. Karna namanya terpanggil samsul pun menengok. "Enak aja lo kaos kaki gw wangi njer,".sambil menyilang kan tangannya di dada.

" Udah-udah kenapa kalian berantem si, udh jan pada ngeributin gw napah".sambil menuju ke bangkunya.

"Dih mata gw kelilipan apaan sampe ngerebutin lo".nadanya kesal.

"Y".sambil memasang earphone miliknya ke telinga.

" Fandhiya chinta! ".panggil seorang dengan nada tinggi ke telinga fandhiya.

" Jan teriak-teriak napa, gw kaga budeg".sambil mengerucut kan bibirnya.

"Oh, jadi gini fan, lu pergi bareng sama si raivan kapten team basket itu!!!! SERIUS!!!!! ".tanya Sinta si kepo ini.

"Y".sambil melanjutkan kegiatan nya.

" Eh kuntil singa, gw nanya bnr lh, kalau lu jadian aws pjnya".dengan senyum sumringah.

"G".ucap fandhiya

Guru pun masuk dan menjelaskan berbagai materi, tapi kali ini si fandhiya kaga tidur di kelas karna ini pelajaran biologi yang gurunya sangat ia sukai karna sangat ramah.

The enemy Becomes loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang