1. SASARAN EMPUK

136 66 130
                                    

1. Sasaran Empuk.

Aku ama keyboard lagi ga akrab, jadi maapin kalau nemu typo bertebaran.

Ketemu DEVANA dari jalur mana?

Udah siap temenin DEVANA sampai akhir?

Enjoyyin aja, aku mah lagi mantau DEVANA kapan ramenya 🌚🌹🌹.

•••

Seorang gadis terlihat sedang sibuk mengetik-ngetik di layar ponselnya, tak perduli dengan sekitar, ia tiba-tiba di lempar bola basket dari arah lapangan yang tak jauh dari ia berjalan.

BRUK!

"Adohhh!! Siapa sih yang berani lempar gue?!" dumel gadis itu sambil membersihkan tangannya yang kotor.

Seseorang lelaki mendatanginya sembari mengambil bola. "Ga sengaja." katanya lalu berlalu dari sana, tanpa berniat untuk menolong gadis itu.

Gadis itu melongo. "Heh! Lo udah lempar gue pake bola! Badan gue sakit nih! Woi!"

Lelaki itu menoleh kebelakang. "Emang gue perduli?" balasnya dengan nada mengejek.

Karena geram, gadis itu berdiri lalu mendatangi lelaki itu dan langsung memukul lengannya tiba-tiba. "Enak aja, lo! Gamau tau, lo harus tanggung jawab, aduh duh sakit bangett, badan gue, aduh." lirih nya dengan gerak-gerik akting.

"Alah, akting lo kaga bagus." gubrisnya lalu pergi meninggalkan gadis itu bersama teman-temannya.

"Woi! Gue gamau tau, dong?! Ini gue jatoh gara-gara siapa?! Elo!" tunjuknya tepat kearah lelaki itu.

"Salah lo ngapain lewat situ, eh. Malah salahin orang, lagi." balas lelaki itu membuat gadis itu semakin kesal.

Gadis itu menarik daun telinga lelaki itu dan membawanya pergi meninggalkan lapangan. "Ga ga ga, gue gamau tau pokoknya lo harus pijitin gue." titah gadis itu dengan tangan yang di tepis cowok itu.

"Apa sih! Lo kalo capek, ke tukang pijit. Malah minta ke orang." katanya setelah menepis tangan gadis itu.

"Ee, lo yang bikin badan gue sakit!" balasnya sambil berkacak pinggang.

"Salah lo ngapain lewat!" sarkasnya tak mau mengalah.

"Dih, ngatur lo. Jalan jalan umum, wle!" jawabnya seraya mengeluarkan lidah.

Cowok itu berbalik dan berjalan hendak kembali kearah lapangan. "Oh yaudah, bolanya juga bola umum."

"Ga gitu konsepnya jamal! Ee gamau tanggung jawab, hu! Cowok ingusan!" ejek gadis itu ketika melihat lelaki itu berjalan pergi.

Lelaki itu berbalik kala mendengar kata terakhir gadis tersebut. "Apa lo bilang?!"

"Gue bilang lo cowok ingusan!!" teriaknya dengan kedua tangan di mulut seolah-olah itu adalah toa.

Lelaki itu mencari batu sekilas. "Ehh, lo tu cewek lebay! Apa lo?!"

Gadis itu menghentakkan kakinya kesal. "Ihhh!" Tanpa berlama-lama lagi, ia berbalik dan langsung masuk ke dalam kelasnya.

Ia masuk dengan tangan yang dilipat di dada, dan berjalan dengan sedikit dihentakkan.

Dua temannya yang melihat itu hanya heran dengan raut wajah yang di munculkan.

Mereka mendekati meja gadis itu. "Lo kenapa? Tumben ga kecicir lagi." tanya salah satu temannya yang berambut pendek.

Satu lagi, teman yang berambut panjang dengan warna perak di ujung rambutnya. "Seorang Karina yang suka kecicir dan sering mengulas senyum, kemana perginya? Dah mati lek?" tanyanya setelah bergerak-gerak seakan dia itu seorang pidato.

"Lo kenapa?" tanya temannya sekali lagi.

"Gue kena lempar bola basket." ujarnya tetap dengan posisinya.

Kedua temannya menahan tawa. Setelahnya cewek berambut pendek itu bertanya lagi. "Kok bisa? Gimana ceritanya bisa kena?"

Saat gadis yang bernama Karina itu hendak menjawab, tiba-tiba ucapannya didahului temannya. "Tar dulu, ambil bangku." selesai mengambil bangku ia berujar, "dah, gimana tadi?" tanya nya mengingat topik awal.

"Gue di lempar bola basket, terus gue jatuh, dong? Pas gue jatuh, bukannya nolongin, malah lewat gitu aja, gue yang ga terima manggil dia lah. "Gue udah kena lempar bola! Badan gue sakit nih! Woi!" gue bilang gitu, terus tau ga dijawab apa? "emang gue perduli?" gue makin ga terima tuh, gue datangin orangnya. Disitu ada temen-temennya, tapi gue ga perduli. Gue pukul tuh tangannya, gue bilang "Enak aja lo, gue gamau tau. Lo harus tanggungjawab. Aduh duh sakit" gitu gitu lah biar mau dia, ehehe. Tapi ujung ujung nya tetep gamau, malah kami adu mulut sambil teriak-teriak. Bodoamat, sih. Gue harus balas dendam ama tu orang." katanya dengan tangan yang mengepal erat sambil bersedekap dada.

• • • • •

Bell lonceng berbunyi pada jam tepat pukul 13:10. Murid-murid Sekolah Tunas Bangsa berbondong-bondong keluar dari pagar dan menuju kerumah masing-masing.

Begitu juga dengan gadis yang bernama Karina itu. Kini ia berjalan santai sambil memakan permen nya. Sesaat ia berjalan, ia menemukan cowok yang familiar di ingatannya.

Cowok itu.

Karina memukul lengan cowok itu kuat. "Lo harus tanggung jawab, ya! Gue gamau tau!"

Cowok itu tersentak kala mendapati pukulan dari Karina. "Kalo gue gamau, gimana?" elaknya dengan nada menantang.

"Gue ga terima, ga ada penolakan." tekannya sambil bersedekap dada acuh.

"Dihh, lagian ga ampe geger otak 'kan lo? Lebay amat." sarkas cowok itu lalu berjalan lebih cepat dari Karina.

Gadis itu membuka lipatan tangannya cengo. "Heh, lo ninggalin gue, gue bilang satpam nih?" ancam Karina menyetarakan langkah mereka.

"Ee, coba aja, lo kira gue takut?" balas cowok itu membuat Karina semakin memberanikan diri.

"Ookeh!" jawab Karina nyaring di awal kata.

Karina mendekati satpam yang sedang berjaga di sana. "Pak, liat dia pak! Dia gamau anter aku padahal aku pacarnya. Dia jahat banget pak, sumpahh." ujarnya sok dramatis.

Si Satpam itu menatap heran kearah cowok yang di samping Karina. "Apa-apaan?! Dia pacar kamu, loh. Kenapa gitu? Kalau memang ga romantis, ga usah pacaran! Pergi sana! Bikin ribet aja." celoteh satpam itu membuat Karina diam-diam terkikik.

Cowok itu menoleh kearah Karina dengan tatapan tajam. Dia menarik lengan Karina menjauh dari satpam itu. "Lo bikin malu, tau gak?! Buat onar aja taunya!" geram cowok itu lalu pergi sambil memakai helm yang ia tenteng dari tadi.

Ia memakai helm itu lalu balik masuk ke parkiran sekolah. Ia mengendarai motornya lalu berlalu dari sana meninggalkan Karina. Ia sempat berhenti sekilas didepan Karina hanya untuk memberikan tatapan tajamnya.

"Dua hal yang tak bisa ku kenali lebih dalam. You and Love."

"Tapi gapapa, sebelum aku kenal lo lebih dalam, gue harus duluan balas dendam. Lo kira ga sakit apa? Di lempar bola?"

To Be Continued

Maapinn yee kalo ceritanya agak rada rada. Karna memang murni dari pikiran polos aku :v

Mang eaa? Eaa, hehehh.

See u everyone!

Salam lopyuuu

- Cecee.

𝐃𝐄𝐕𝐀𝐍𝐀 | 𝐝𝐞 𝐜𝐨𝐦𝐞𝐝𝐲 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 . . Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang