4. SERA

63 49 70
                                    

4. Sera.

Waduhhh, ni adegan sedikit rada-rada gimana gitu. Campur aduk deh pokonya.

• • • • •


"KARIN!!"

Karina tersiram air es dari seseorang yang tak jauh di depannya. Sera.

Sera tersenyum kemenangan. "Rasain." Katanya lalu bersedekap dada.

"Maksud lo apa!?" Sarkas Gia tiba-tiba.

"Ga ada, cuman mau kasih pelajaran aja." Jawabnya dengan penuh penekanan.

Gia mendorong Sera hingga mundur beberapa langkah kebelakang. "Eh, maksud lo apaan!? Hah!? Lo tiba-tiba dateng terus nyiram orang gajelas! Lo sehat!?"

"SAPA SURUH JADI PELAKOR!" Sahut seorang gadis jauh di belakang Sera.

Gadis itu berjalan mendekati Gia dan Sera. "Karina itu pelakor! Dia tanpa seizin dari gue bu-"

"LO KIRA LO SIAPA!!?" Potong Gia dengan emosi yang udah di ubun-ubun.

Deg!

"Gue calon nya dia!" Jawab Sera dengan percaya diri seribu tingkat.

"Heh, calon? Hah? Calonn?" Ledek Gia tak percaya. Dimata Gia, Sera selain wanita menor, ia juga wanita yang sedikit seperti..

Wanita malam.

"IYA! GUE CALON DIA!" Jawabnya seraya menunjuk kearah Devan yang baru saja sampai di kantin sekolah.

Devan melihat keadaan Karina yang sedang di baluti Hoodie agar baju nya yang basah tak menjiplak kelihatan.

"Why?" Tanya Devan tak tau keadaan.

"Devan! Lo beneran tunangan ama ni cewek!?" Tanya Gia meminta klarifikasi.

Devan diam sejenak, melihat keadaan di sekitarnya seperti tak baik baik saja. Ia melihat Karina sedetik. "Nggak."

"TUH KAN!! MALUU!" Ledek Gia semakin menjadi-jadi.

Sera menatap Devan tak percaya. "Devan? Lo kok gitu sih ama gue?" Tanya nya kecewa.

"Dih, sok paling dramatis lo disini, inget! Pelakunya elo! Jangan playing victim lo disini!" Desis Gia menunjukkan rasa tak sukanya pada Sera.

Sera diam mendengar semua perkatan Gia yang masuk ke telinga nya. Mulai lah bisikan-bisikan orang sekitar bersuara.

Sera berjalan mendekati Karina. "INI SEMUA KARENA LO!!" Sarkas nya ingin memukul wajah Karina.

"Maksud lo apa?" Tanya Devan setelah menahan pukulan darinya.

"Lepas! Gue ga terima lo di ambil orang, Van!" Desis nya ingin tetap memukul Karina.

Karina berusaha melindungi dirinya dengan kedua tangannya.

Karina menurunkan kedua tangannya. "Sejak kapan Devan punya lo? Di ambil orang? Pede lo!" Tanya Karina seakan ingin mempermalukan Sera.

"DIA PUNYA GUE! DIA HARUSNYA JADI TUNANGAN GUE!! LO TUH PELAKOR KARIN!! PELAKORR!!" Teriak Sera sekencang-kencangnya.

Karina menutup kedua telinganya. Ngilu. "Yaudah, ni orangnya. Ambil." Jawab Karina setelah menyatukan kedua tangan mereka.

Devan menepis. "Ga usah pegang-pegang."

𝐃𝐄𝐕𝐀𝐍𝐀 | 𝐝𝐞 𝐜𝐨𝐦𝐞𝐝𝐲 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 . . Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang