8. Gara-gara Devan.
Suerrr dehhh, aku mau publish story baru tapi aku masih ngeship ama Devannnn 😭.
• • • • •
Devan dan Karina kini berada tepat di depan rumah Karina yang akan ditinggal, karena ia sudah akan berpindah ke rumah Devan. Tak enak menolak, tapi menerima juga ga ada salahnya kan?
Karina sudah bersiap-siap apa saja yang seharusnya dibawa, dan yang tak di perlukan di tinggalkan saja disana.
Setelahnya semua sisanya hanya tugas Devan seorang, yaitu mengangkat dan memindah-mindahkan barang ke mobil.
Usai melakukan itu, Karina sempat membeli sebotol minuman dan langsung memberikannya kepada Devan.
Karina bicara seraya memberikan botol minuman itu. "Nih, ambil. Makasih udah bantuin." Katanya berusaha jutek. Padahal aslinya ia sudah menahan salting setengah mati karena keringat yang bercucuran di pelipisnya justru membuat ketampanan seorang Devan bertambah.
Karina sudah berjanji tak akan menyukai Devan lagi, tapi kali ini lupa dengan janji boleh lah, ya?
Tanpa sepengetahuan Devan dan Karina. Mereka sudah di awasi oleh seseorang berjaket hitam dengan masker yang dikenakan sekaligus.
Karina sekarang sedang menghubungi pengasuh bayi dan Rara saat ini. Ia ingin memberitahu bahwa mereka akan kerumahnya setelah ini.
Disaat-saat ia sibuk melihat Devan, ia mendengar suara patahan kayu yang tak jauh dari ia berdiri.
Ia melangkah beberapa saja, hendak mengecek apa yang ada disana sebenarnya. Baru saja ia ingin melihat, Devan memanggil nya dari jauh. "Karin! Ayo!"
Karina melirik Devan sekilas, lalu melihat tempat yang hendak ia cek barusan. Beberapa detik setelahnya, ia meninggalkan tempat itu.
Padahal feeling Karina hampir saja benar, tepat di balik tembok itu ada seorang wanita yang sedang menahan nafas berharap tak ketahuan.
Karina masuk kedalam mobil. Ia melihat tembok yang hendak ia lihat tadi. Sedetik setelahnya Devan menegurnya heran. "Kenapa, Rin?"
Karina menoleh. "Gapapa. Kek aneh aja, tadi gue denger patahan kayu di dekat tembok sana. Gue mau cek tadi, tapi gajadi." Jelas Karina sambil menunjuk tempatnya.
Devan mengangguk sambil menggunakan seatbelt mobilnya. "Oh, yaudah."
Karina sontak menoleh sambil menatapnya tajam. "Yaudah!? Cuman yaudah jawaban lo!?"
Devan menekan pegal gas mobilnya. "Iya? Napa?"
Karina bersedekap dada kesal. "Oh!"
"Ga peka amat." Gumam Karina sambil menerawang kaca mobil.
"Jadi, gue harus jawab gimana?" Sambung Devan tiba-tiba, Karina sontak menoleh terkaget. Setajam itu kah pendengaran Devan?
"Jawab apa aja, kek! Buat bete aja." Jawab Karina semakin kesal.
"Oh!" Jawab Devan, lagi.
"IHH! DEVAN!! BISA GA SIII!!?" Kesal Karina semakin menjadi-jadi saat ini, sebab ia mendengar kata-kata keramat itu lagi.
"Ga bisa." Jawab Devan sambil senyum menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐄𝐕𝐀𝐍𝐀 | 𝐝𝐞 𝐜𝐨𝐦𝐞𝐝𝐲 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 . .
Teen Fiction𝐃𝐄𝐕𝐀𝐍𝐀 [ 𝐃𝐄𝐕𝐀𝐍 - 𝐊𝐀𝐑𝐈𝐍𝐀 ] Bola basket adalah penyebab nya. Karina Fairana - Gadis yang tak bersalah menjadi sasaran empuk bola itu. Dan ternyata yang melempar nya adalah lelaki yang membuatnya jengkel dua hari lalu - Devano Sag...