[6/10]

2.4K 232 2
                                    

Aku tidak akan pernah tega ketika melihat nya....

☆☆☆

Kaiser pergi menghampiri (name) yang masih belum keluar dari ruangan nya. Kaiser keheranan karena ruangan (name) yang begitu sunyi, biasanya (name) akan bangun pagi jika tidak bangun pagi, dia pasti sedang bermain game dan itupun pasti rusuh.

Kaiser membuka pelan-pelan pintu kamar (name) dan melihat (name) sedang tiduran di kasur sambil memegang perut nya.

"(Name)??"

"Kai?? Warum??" Tanya (name)

"Kau baik-baik saja??" Tanya baik Kaiser.

"Aku sedang datang bulan, dan perut ku sekarang sedang sakit" jawab (name).

Kaiser mendekat ke arah (name). "Mau ku belikan obat pereda nyeri perut??" Tanya Kaiser kembali.

"Tidak, aku baik-baik saja. Hanya sakit perut normal ketika aku datang bulan, kau tidak perlu khawatir, Kai" jawab (name) lalu tersenyum.

"Bukan nya kau seharusnya latihan sekarang, Kai??" Tanya (name).

"Yeah, but... Kau tidak keluar dari ruangan mu yang membuat ku khawatir dan datang kesini untuk mengecek keadaan mu" jawab Kaiser.

"Begitu ya... Kau bisa kembali latihan, Kai. Setelah latihan baru datang lagi kesini" kata (name).

"Aku tidak ingin meninggalkan mu" kata kaiser lalu mendekat ke arah (name) dan ikut tiduran di samping nya.

"Heyy, latihan mu lebih penting. Balik sana" kata (name) dan mendapatkan gelengan kepala dari Kaiser.

"Tidak, aku tidak ingin meninggalkan mu, kau jauh lebih penting dari latihan tidak jelas itu. Biarkan aku mengelus perut mu agar sakit nya lumayan membaik, sini" kata Kaiser lalu ingin mengelus perut (name).

"Tidak, Kai. Latihan mu lebih penting, pergilah. Aku akan baik-baik saja" kata (name).

"Sekali tidak ya tidak (name). Siniin perut nya, biar Kai elus" kata Kaiser dan (name) hanya bisa pasrah dan membiarkan kaiser mengelus perut nya.

Sebenarnya elusan kaiser memang membuat perutnya lumayan membaik dan (name) tertidur karena tidak merasakan sakit lagi di perutnya, karena semalaman ia tidak tidur karena sakit perut.

Kaiser yang melihat (name) tertidur pun berhenti mengelus perut (name) dan tersenyum.

Kaiser mengelus lembut surai rambut (name) dan mengecup singkat pucuk kepala (name).

Kaiser bangun secara perlahan agar (name) tidak bangun, kaiser menatap (name) sebentar.

"Cepat lah membaik, aku tidak bisa melihat mu kesakitan seperti tadi" gumam Kaiser lalu pergi dari ruangan (name).

Kaiser pergi menghampiri Noa. "Noa, aku ingin meminta izin tidak ikut latihan untuk beberapa hari kedepannya" kata Kaiser.

"Kenapa??" Tanya Noa.

"Aku ingin merawat (name) yang sedang datang bulan, hari ini dia juga kesakitan. Jadi aku ingin meminta izin dari sekarang" jawab kaiser.

"Ohh, baiklah" kata Noa yang mengizinkan Kaiser tidak ikut latihan.

Tanpa mengatakan apapun, kaiser pun pergi dan menuju ke dapur untuk membuat kan (name) bubur.

Kaiser membuatkan bubur dan teh hangat, Kaiser juga membawakan cemilan kecil untuk (name).

Setelah selesai membuat bubur dan teh hangat, kaiser dengan segera membawakan makanan tersebut menuju ke ruangan (name).

Kaiser masuk ke ruangan (name) dan masih melihat (name) tertidur tetapi sambil memegang perut nya kembali

Kaiser menaruh nampan berisi makanan tersebut di meja dan beralih mendekat ke arah (name).

Kaiser menjauhkan tangan (name) dari perutnya dan mengelus kembali perut (name), (name) yang merasa perut nya dielus pun bangun dari tidur nya.

"Apa aku membangunkan mu??" Tanya Kaiser dan (name) menggeleng

"Makan lah terlebih dahulu, aku membuat kan mu bubur dan teh hangat" kata Kaiser

"Hmm?? Terimakasih. Tapi aku tidak lapar, Kau" kata (name)

"Kau harus makan, aku tidak mau tau" kata kaiser lalu mengambil bubur dan menyuapi (name)

(Name) hanya bisa pasrah dan memakan bubur yang di sodorkan oleh kaiser.

Tetapi saat ia merasakan bubur tersebut masuk ke perut nya, perutnya merasa lebih mendingan dan rasa bubur yang di buat oleh kaiser juga sangat lezat.

"Maaf jika buburnya tidak terlalu enak, aku kurang tau cara membuat bubur" kata kaiser dan (name) lagi-lagi menggeleng

"Jangan bercanda, ini sangat lezat" kata (name) dan kaiser hanya tersenyum menanggapi perkataan (name)

Buburnya pun habis dan (name) kembali tiduran di kasurnya.

"Beristirahat lah, aku akan menaruh benda kotor ini ke dapur nanti aku akan kembali" kata Kaiser dan di angguki oleh (name).

Kaiser pun pergi untuk menaruh nampan yang berisi benda kotor tersebut ke dapur dan kembali.

Tetapi saat kembali, ia sudah melihat (name) yang kembali tertidur dengan pulas dan membuat kaiser bernafas lega.

Kaiser mendekat dan tidur juga di samping (name), kaiser mengecup singkat pucuk kepala (name) lalu memeluk nya.

"Schlaf gut" gumam Kaiser lalu ikut terlelap

[Selamat tidur]

☆☆☆

Kesakitan karena datang bulan atau karena hal yang lain.....

Beloved little sister [Michael Kaiser]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang