Hari itu hari kedua semenjak para GOM (kecuali Kuroko tentu saja) berubah menjadi seorang 'gadis'. Hari itu juga datang sepucuk surat mendatangi kediaman gadis-gadis tersebut.
"Selamat! Kalian terpilih sebagai orang beruntung. Nikmatilah 10 hari menjadi gadis! *^ω^*!"
Kise's Case
Awalnya Kise memang terkejut ketika tahu dirinya berubah menjadi gadis 'yang sangat cantik'. Namun, berkat semangat dari kedua kakaknya, Sayaka dan Kaori, Kise lebih bersmangat membolos sekolah dan sibuk di depan cermin merias wajahnya.
"At least, kamu bisa merias wajahmu seperti para gadis remaja lakukan," seru kakak perempuannya yang baru saja menjadi almamater Kaijo, Kaori.
"Ya, ya, ya, berfikirlah positif Ryouta," sambut kakak sulungnya, Sayaka, seraya menenteng tas kuliahnya. Kise hanya mengangguk-angguk saja mendengarkan celotehan kedua kakaknya sedangkan ia tetap sibuk mengoleskan lipstik ke bibirnya.
"Ryouta, enggak sekolah?" Tanya Sayaka menepuk pundak gadis blonde tersebut. Kise hanya menggeleng pelan tanpa mengalihkan pandangannya ke cermin yang sudah dianggapnya sebagian dari hidupnya. "Yah... enggak apa, sih? Tapi... apa enggak bakal ada yang nyarriin?" Sayaka masih berceloteh ringan yang kali ini disambut tatapan mata bingung Kise. "Fans misalnya?""Atau Yukio!?" Sela Kaori tiba-tiba yang tentu saja membuat Kise terbelalak dan menjatuhkan lipstiknya.
"Aahh!!! Senpai pasti akan marah besar-ssuu!"
"Semangat deh! Yukio emang pemarah, sih! Tapi dia sebenarnya baik, kok!" Kaori menyemangati Kise seraya mengikat rambut panjang blonde-nya menjadi twintails. Karet rambut dengan bentuk hampir menyerupai urat lengkap beserta bola mata sebagai hiasan telah menghiasi rambut twintails Kaori, selera yang aneh sebenarnya. Setelah mengucapkan kata-kata semangat untuk Kise Sayaka dan Kaori bergegas melangkahkan kaki mereka meninggalkan Kise yang sedang dilanda kebingungan antara takut dimarahi Kasamatsu atau ingin segera pergi ke toko dan membeli lipstick baru.
Midorima's Case
Midorima terduduk lemas di pojok ruangan berharap semua ini adalah mimpi dan dia harus bangun sekarang juga. Kemarin ia habiskan pergi kesana-kemari hanya untuk mencari cara dan sebab akibat mengapa ia bisa menjadi seorang anak perempuan.
"Kurasa aku menjaga pola makanku dan selalu olahraga nanodayo. Mengapa aku mempunyai dada? Apa ini ilusi? Tidak tidak. Apa aku bahkan sebenarnya masih terbaring koma?" Midorima terjebak di dalam fikirannya.
Suara langkah kecil memasuki kamarnya. Mudorima yang terjebak dalam fikirannya itu pun tidak menyadari suara-suara kecil yang memanggil namanya. "Onii-chan~~ onii~~ ONI!!!!" Anak perempuan dengan rambut hijau rumput dengan hiasan pita kecil di rambutnya itu menjerit kesal setelah merasa kakaknya mengabaikannya.
"Ah. Usagi," jawab Midorima singkat, melihat adik kecilnya sejenak, lalu terbengong kembali. Usagi semakin kesal saja melihat perlakuan kakak (perempuan) semata wayangnya itu. Anak perempuan berambut hijau itu merogoh sesuatu dari kantongnya. Ia mengeluarkan sepucuk amplop dengan gambar banyak hati berwarna pink. Usagi mengelurkan kertas tersebut kepada Midorima.
Jika ditanya apa persamaan antara Usagi dan Midorima sendiri, fikiran mereka saat melihat amplop tersebut sama, 'Menjijikkan' begitu menurut mereka.
"Apa ini nanodayo?" Midorima memandang surat tersebut dengan pandangan kosong.
"Entahlah nanodayo," ujar Usagi dan mengecilkan kata 'nanodayo'.
Merasa adik kecilnya itu mengejek dirinya, Midorima segera mengusir Usagi keluar dari kamarnya. "Pergi nanodayo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] [Kuroko no Basket] || Only For 10 Days
Fanfiction[ⓒⓞⓜⓟⓛⓔⓣⓔⓓ] Apa jadinya bila seluruh anggota Kiseki no Sedai kecuali si King Of Uke Kuroko Tetsuya berubah menjadi perempuan? Akankah mereka memilih jalan yang salah dan memutuskan menyatakan cinta mereka kepada Kuroko? Atau malah karena keasyikan...