Hari Keempat

3.5K 296 50
                                    

"Oy! Akashi!?" Setelah seharian kemarin ia habiskan untuk men-stalk gadis misterius yang dua hari yang lalu tiba-tiba muncul dan memanggil 'Tetsuya' yang lain dan tak bukan adalah si setan merah, eh ehem.. maksudnya Akashi Seijuurou yang mengaku bernama Akashi Seiri. Aomine yang bodoh tentu saja dengan mudah mempercayai kata-kata Akashi. "Oy! Sekarang jelaskan mau kemana lagi kau?!" Aomine mulai sebal karena sejak kemarin ia mengikuti Akashi ia tidak menemukan info apapun soal diri dan motif gadis itu. Ia hanya tahu bahwa gadis itu bernama Akashi Seiri dan sepertinya mengidap penyakit karena dari kemarin Akashi hanya pergi dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya saja. Aomine mulai geram pada Nona Seiri tersebut (Author juga geram sama Ahomine udah berapa kali dia ke wc buat bab, bak, atau mandi, eh, ga sadar-sadar kalau dia itu seorang cewek! Asdhahgdsja //marah ga jelas//)

"Tolong pasang gembok di mulutmu, Daiki," mendengar kata-kata itu membuat Aomine sakin kesal saja. "Dan tolong pelajari buku-buku mengenai sopan santun untuk memberbaiki sikap burukmu itu, Daiki." Akashi berbicara pelan dengan penuh ancaman seakan-akan bila Aomine kembali membuatnya kesal, Aomine harus terpaksa meregang nyawa di tengah jalan. Aomine yang merasakan adanya bahaya jika ia bertanya lebih lanjut hanya terdiam tak berdaya walaupun sudah jelas mulutnya ngedumel gak keruan.

"Kita sudah sampai," Akashi berbicara dengan seringai di wajahnya. Kedua gadis itu sekarang tengah berdiri di depan sebuah  rumah biasa, tidak besar, tidak kecil, tidak indah, tidak buruk pula.

"O... oy?! Rumah Kise?!" Aomine lagi-lagi menyemburkan pertanyaan konyolnya. Maksudku, ya iyalah itu rumah Kise! Kan sudah jelas-jelas di papan namanya tertulis 'Kise' bukan 'Annoying Jerk' ataupun yang lainnya. Walau menurut Author pribadi 'Annoying Jerk' lebih cocok daripada 'Kise'.

"Diamlah, Daiki," Akashi mengeluarkan kata-kata bijaknya lagi dan membuat Aomine bungkam (lagi) yang diam-diam membuat Author merasa banggaaaaa sekali.

Ting Tong.....

Belum ada pertanda adanta manusia.

Ting Tong......

Masih belum.....

Ting Tong....

Belum juga. Sudah cukup! Habis sudah stok kesabaran Akashi. Dengan segenala hati ia mengambil guntingnya dengan maksud menghancurkan pintu bercat kuning yang memisahkan penghuni dan tamunya.

"Iya iya-ssuu."

Saaaaatt

Tepat saat Kise membuka pintu, saat itu pula lah Akashi mengayunkan guntingnya sehingga menghasilkan peraduan antara besi dan kulit. Bagai menghancurkan kertas dengan air, kulit mulus Fem! Kise tergores begitu saja dan mengeluarkan cairan merah atau yang akrab disapa 'darah' dari pipi kanannya.

"Ky... kyaaaaaaa," Kise menjerit ala Ran Mouri yang 'padahal udah sering liat mayat tapi tetap selalu kenjerit ketika liat mayat.

"........" Aomine terbengong, shock.

"Hahahahahaha," dan Akashi diam-diam tertawa di dalam diamnya. Keributan pun terjadi.

Lima belas menit yang tidak akan pernah Author tuliskan di fanfic manapun pun terbuang percuma. Setelah darah di pipi Kise tanpa mengalir tanpa diobati setetes pun, Akashi dengan sekendak jidatnya meninggalkan Kise dan Aomine sambil meninggalkan pesan terakhir yang [tidak] begitu melegakan, "Ikuti aku, Daiki, Ryouta," ujar Akashi yang tentu saja terpaksa dan sedikit penasaran akhirnya Kise dan Aomine mengikuti langkah cepat Kapten Rakuzan itu.

Sementata itu Midorima di rumahnya,
"Bagaimana mungkin ini terjadi?!? Cancer hanya berada di peringkat ketiga sedangkan Sagitarius di pertama?! Bagaimana mungkin nanodayo?" Midorima sibuk ngedumel ketika tahu Oha-Asa mengabarkan bahwa ramalan hari ini bukanlah Cancer di peringkat pertama. "Huh. Seperti biasa Aquarius berada di peringkat terkahir nanodayo!" Midorima terus membaca hingga ke ramalan lucky itemnya. Midorima terkejut bukan main ketika yang ia dapat untuk ramalannya hari ini bukanlah lucky item melainkan lucky action. "Lucky Action : berjalan-jalan bersama teman perempuanmu. Lucky Colour : Rainbow? Nani sore nodayo?"

[✔] [Kuroko no Basket] || Only For 10 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang