"HOY, AKASHI!! BUKA HOY!!"
"Akachin buka pintunya."
"AKASHI! BERHENTILAH MENGUNTIT TETSU!!"Di tengah pagi buta, dua orang pemudi yang sedang dilanda kebosaan lagi-lagi mengganggu Lady Seiri dengan pekerjaannya, yang tak lain tak bukan adalah memata-matai her husbando tercinta, Kuroko Tetsuya.
Berbeda dengan kemarin, Lady Akashi kali ini menyambut mereka dengan hangat, sehangat oven yang baru saja dimatikan setelah dihidupkan 24 jam non stop.
Sedikit diiringi lompatan kecil seiring ia berjalan (gila. OOC abis... .-.), Akashi memutar kenop pintu dan memandang kedua tamunya dengan over faked up smilr yang tentu saja dapat dengan mudahnya dirasakan baik Aomine maupun Murasakibara.
"Ooohh... selamat datang Taika dan Mai-- Adzuka. Fufu~" perasaan ingin kabur segera merasuki tulang belulang Aomine dan Murasakibara. Dapat dilihat dari tatapan mereka yang nanar, sirine marabahaya sudah dimainkan di otak mereka.
Maksudku, bagaimana mungkin seorang Akashi Seiri yang juga biasa dipanggil si setan me-- //Author kena tusuk gunting dewa dari eyang subur-nya Akashi// ehm... maksudku 'Si Penguasa Gunting dari Kyoto' memanggil Murasakibara dengan nama ceweknya, Adzukan, dan bukan Maiubo seperti biasanya. Sudah pasti ini pertanda buruk, bukan?
"Waaa.... Sepertinya kita kekurangan anggota, ya? Ryouko dan Shintako kan? Shintako kan? Shintako kan?" Entah mengapa Akashi memberi penegasan yang amat sangat ditegaskan pada bagian 'Shintako' dan bahkan mengulanginya beberapa kali yang tentu saja membuat AoMura tsuper duper feel uncomfortable.
"E.. etto.. Kise bilang ia sedang mencari pekerjaan hutangnya, atau yah.... semacam itulah...."
"Dan Mido-chin bilang Cancer hari ini berada di urutan kedua belas. Mido-chin bilang ia lebih aman di rumah omnomnom~""Heee.... begitu ya~" Akashi melayangkan the overly faked up smile-nya lagi.
Sementara itu Midorima....
"Aku merasa tidak enak badan, nanodayo." "Apa ini akibat mencium Kuroko kemarin? Tapi apa bedanya? Bukankah Kuroko juga Aquarius? Tapi apa bedanya?!""Bagaimana mungkim juga Gemini urutan pertama diikuti Capricorn lalu Aquarius?!"
"Onee-chan~ lepaskan aku nanodayo~" Usagi mendengus kesal ke arah onee-chan-nya yang entah mengapa sedari tadi memeluknya erat.
Sementara itu, mata Midorima terus saja menulusuri majalah oha-asa-nya, "Tidak bisa. Kamu adalah Today's Lucky Item nanodayo!" Midorima berucap dingin dan matanya tetap fokus ke oha-asa. 'Nampaknya kamu melakukan sesuatu yang buruk kemarin(╥﹏╥); Lucky Action : Berdiam diri di rumah; Lucky Item : Apapun yang berawalan U', begitulah kira-kira isi oha-asa-nya.
Jadi, jika Usagi kesel, tolong kesel sama oha-asa-nya ya!! Jangan kesel sama Author dong~ヽ('▽`)/
Akashi menutup pintu kamarnya. Setelah kamar yang diisi ketiga gadis tersebut tertutup rapat, Akashi mengunci pintunya dan mencabut serta mengantongi kunci pintu tersebut. Bulu kuduk Aomine dan Murasakibara serentak berdiri sementara Akashi tersenyum ala Titan di picture.
Karena ketakutan yang dialami AoMura ketika diinterogasi Akashi terlalu menyakitkan untuk dituliskan mari kita skip ke 24.5 menit kemudian~
Akashi menyeringai dan memamerkan a close eyes smile, "Dengan wajah bodoh kalian sekarang aku yakin, kalian tidak tau apa-apa. Fu~ hukuman apa yang harus kuberikannn....?" Si Surai merah bergumam singkat. "Ah ya~ ikuti aku my dearest slaves!" Ingin rasanya Aomine dan Murasakibara menolak, namun, melihat seberkas cahaya keperakan yang obviously seekor gunting di belakang Akashi, sontak kedua korban malang itu menggangguk sekuat tenaga.
Akashi mengangguk puas dan segera memimpin langkah pasukan (terpaksa) nya. Akashi yang kini terlihat sangat menakutkan hingga membuat kulit Aomine berubah menjadi putih kinclong berjalan tak tentu arah selama beberapa menit hingga akhirnya tiba di depan rumah sederhana bercat coklat muda berlantai satu. Akashi berhenti dan dengan like a boss-nya, ia menekan bel rumah berpamflet 'Midorima' tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] [Kuroko no Basket] || Only For 10 Days
Fanfiction[ⓒⓞⓜⓟⓛⓔⓣⓔⓓ] Apa jadinya bila seluruh anggota Kiseki no Sedai kecuali si King Of Uke Kuroko Tetsuya berubah menjadi perempuan? Akankah mereka memilih jalan yang salah dan memutuskan menyatakan cinta mereka kepada Kuroko? Atau malah karena keasyikan...