Hari Kelima

3.4K 247 20
                                    

"Kise Ryouta. Alma mater Teikou dan sekarang sedang mengemban ilmu pendidikan di SMA Kaijou.
Lahir menjadi anak bungsu dari tiga bersaudara dan mengalami hidup kerja part-time sebagai seorang model.
Perfect dalam segala hal dan terkenal playboy.

Beberapa hari terakhir ini, entah mengapa ia berubah menjadi seorang gadis dan merubah namanya menjadi Kise Ryouko.
Walau begitu dia masih dengan keras kepalanya menunjukkan mukanya di hadapan publik dan bahkan berbelanja dengan uang yang tidak halal!
Sebagai tambahan, ia juga dikabarkan mencuri baju kedua kakaknya.

Jadi, bagaimana keputusanmu yang terhormat dan mulia, Hakim Kise Sayaka? Apa hukuman yang pantas dan seimbang dengan perbuatan terdakwa Kise Ryouta?" Kise Kaori menghela nafas panjang setelah menuturkan laporan atas terdakwa Kise Ryouta kepada hakim yang mulia sekaligus kakak sulungnya itu. Sementara Kaori sibuk berceloteh atas kesalah terdakwa Kise, Sayaka memandang sang terdakwa dengan pandangan mematikannya.

"Baiklah terima kasih atas laporannya yang terhormat dan mulia, Hakim Kise Kaori. Silahkan kembali ke kursi hakim anda." Sayaka menuturkan tanggapannya dan sedikit memerintahkan adiknga itu untuk duduk kembali ke kursi hakim. Kaori hanya manggut-manggut dan duduk setelah mengucapkan terima kasih.

"Nee-san!! Berhentilah bermain-main dan cepat hukum aku saja-ssuu! Aku masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan-ssuu!!" Kise yang dua hari yang lalu baru saja mencuri uang Kaori dan mengobrak-abrik serta meminjam tanpa bilang barang-barang kedua kakak perempuannya itu menunduk menyembunyikan kekesalan gadis blonde itu kepada kedua kakaknya. Bagaimana mungkin gadis blonde dengan nama asli Kise Ryouta itu tidak kesal jika kedua kakaknya yang seharusnya sudah menjadi seorang dewasa faktanya mempunyai mental sebatas anak kecil saja. Itu dapat dibuktikan dari betapa serunya Sayaka dan Kaori bermain 'hakim-hakiman' dan sedang tengah menghakimi adik kecil pencuri mereka. "Oh ayolah, maksudku, nee-san kan sudah kuliah! Bisakah kalian berdua sedikit bijaksana-ssuu!"

"Oh my, Ryouta, mungkin otakmu bertumbuh dewasa terlalu cepat, ya? Lagipula ini salah siapa yang tega-teganya mencuri isi celenganku~?"

"Tidakkah kamu merasa kasihan kepada Kaori yang kehilangan isi celengannya~?" Sayakan dan Kaori terus melempar pandangan dan kata-kata tajam kepada Kise yang sekarang seperti makhluk sekecil lalat di mata mereka.

"Urrgh... sudah kuduga nee-san akan marah-ssuu! Tapi tidak kusangkan akan kena damprat separah ini-ssuu~" Kise menunduk lemas menyesali segala perbuatannya. Walau begitu, terlihat sangat menyesal, Kise sebenarnya hanya menyesali satu hal, bahwa meminjam sesuati dari Sayaka dan Kaori sama saja menggali kuburam sendiri.

Setelah melalui proses diskusi yang agak lama, Kaori maju menghadap ke arah Kise dan menatapnya tajam. Kise mengerti betul apa yang akan terjadi selanjutnya, ini adalah sesi hukuman dimana terdakwa akan di hukum setimpal dengan kejahatannya (walaupu di dalam kasus SayaKao hanya Kise yang selalu saja menjadi terdakwa dan SayaKao tentu saja menjadi hakimnya.

"Setelah dirundingkan, hukuman untuk Kise Ryouta adalah......." Kaori sengaja menggantung kata-katanya dan terpaksa membuat Kise menahan nafas lumayan lama, mungkin paling cepat 5 menit. "Membayar hutangmu tiga kali lipat." Hakim Kaori mem-finish-kan kata-katanya yang sukses membuat Kise pusing delapan keliling. "Oh ya~ deadline-nya lusa, ya~" Kaori menambahkan beberapa kata sebelum akhirnya menggandeng tangan Sayaka menuju pintu rumah, entah mereka akan pergi ke universitas atau malah shopping, meninggalkan Kise yang duduk lemas dengan arwah melayang-layang udara.

"Kejam-ssuu~~!" Itulah kata-kata terakhir Kise sebelum akhirnya sibuk dengan fikiran terdalamnya. "Like Seriously! Bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan ¥15.000 dalam dua hari-ssu!!! Kejam!!" Kise lagi-lagi mengeluhkan nasibnya.

Jauh disana tepatnya di samping rumah Kuroko Tetsuya, terdapat sebuah rumah sewaan yang tidak terlalu besar namun dihuni seorang anggota keluarga terloyal di dunia, Lady Seiri. Lady Seiri membuka jendelanya perlahan dan mengeluarkan sedikit kepalanya. Tangannya dengan lincah mengambil teropong mini dari sakunya dan menggunakan teropong itu untuk memelototi kamar anak lelaki di seberangnya yanh tak lain tak bukan adalah Kuroko Tetsuya.

[✔] [Kuroko no Basket] || Only For 10 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang