Sweet Candy

157 26 0
                                    


"Y/N-san, tolong belikan aku permen!" titah Ranpo kepada Y/N.

"Baiklah" jawab Y/N.

"Oh, iya! Jangan lupakan ramune lagi, itupun jika ada" sambung Ranpo.

"Dimengerti" balas Y/N.

Y/N pun bergegas pergi memenuhi pekerjaannya, ia selalu begitu sejak berada di bawah naungan Ranpo. Di kantor, hanya terdapat Ranpo dan Atsushi. Pemuda itu yang penasaran memberanikan diri untuk bertanya.

"Y/N-san itu sifatnya seperti apa? Dan apa yang membuatmu bisa mempercayainya, Ranpo-san?" tanya Atsushi menghentikan pekerjaanya menyusun dokumen.

Ranpo mendongak ke atas sambil mengira.

"Dia belum punya sifat tetap, lebih tepatnya labil" jawab Ranpo "Alasan aku mempercayainya, karena dia mudah di bodohi. Bagiku, Y/N-san seperti anjing".

Atsushi yang berpikir ambigu mulai menalar wujud Y/N dalam bentukan hewan anjing dan mengaung.

"Imut" pikir Atsushi mendeskripsikannya.

Ranpo membuka laci mejanya dan mengambil 3 bungkus permen, hal itu demikian di perhatikan Atsushi.

"Ada apa?" tanya Ranpo menyadarinya.

"Tidak ada, tapi aku melihat Ranpo-san yang menjadikan Y/N-san seperti babu" jawab Atsuhi.

"Memang itu kenyatannya" ucap Ranpo yang mengejutkan Atsushi, lalu ia mengemut permennya "Jika dia mau di suruh-suruh olehku, imbalannya adalah kelangsungan hidupnya".

"Kalian saling menguntungkan?" tanya Atsushi.

"Yap!".

Tak lama, Y/N datang dengan kotak permen dan sebungkus berisi ramune.

"Aku pulang" salam Y/N.

"Cepat sekali!" gumam Atsushi tidak percaya.

Terlihat Y/N sangat kelelahan, ia berusaha untuk mengatur nafasnya. Dan keringat yang keluar cukup banyak, lalu gadis itu berjalan mendekati Ranpo. Atsushi masih tidak percaya jika Y/N berlari, meski itu hanya dugaannya.

"Apa kau sungguhan berlari? Kasihan sekali!" batin Atsushi membayangkan dirinya menjadi Y/N "Tapi, kenapa kau berlari?".

"Ada ramune rasa baru, jadi aku membelikannya untukmu" ucap Y/N menunjukkan bungkus berisi ramune.

"Terimakasih" balas Ranpo sambil tersenyun "Apa ada coklat?".

"Ada, aku jadikan satu dengan kotak permen ini" jawab Y/N meletakkan kotak permen di hadapan Ranpo "Apa sudah cukup? Atau masih kurang?".

"Sudah, ini seperti yang kuinginkan" sahut Ranpo.

"Kalau begitu, aku pergi dulu" ucap Y/N lalu berjalan pergi menuju pintu.

Y/N pun hilang dari pandangan Ranpo dan Atsushi, rasa penasaran dalam pikir pemuda itu semakin menjadi. Atsushi sangat ingin tahu yang terjadi.

"Ranpo-san, sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Atsushi.

"Tidak ada 'kan? Atau kau menanyakan soal Y/N? Tidak ada yang terjadi, Atsushi-kun. Kami hanya bekerja sama untuk keuntungan masing-masing" jawab Ranpo lalu membongkar kotak permennya.

"Oh,ya, Ranpo-san. Kau belum membalas perbuatan Y/N-san" ucap Atsushi mengingatkan "Kenapa belum?".

"Aku membalasnya dengan 'kelangsungan hidup' yang berarti tidak harus sekarang" jelas Ranpo " Dan juga, Y/N hanya mau di balas saat sedang berdua saja".

"Dia pemalu?" tanya Atsushi.

"Mungkin".

Ranpo mengambil salah satu permen di kotak, ia mendapat permen lolipop lalu membuka bungkus dan mengemutnya. Ranpo mengemut dua permen sekaligus.

Stup!d Love [ Ranpo × Readers × Poe ] ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang