Langkah Kinan berjalan dengan cepat melewati lorong gedung Student Center menuju Sekretariat Bem. Kinan lupa kalau ada rapat bersama, gadis itu keasikan menghabiskan waktu di perpustakaan menyelesaikan tugas kuliahnya. Menempuh jarak 300 meter dari perpustakaan, akhirnya Kinan sampai di depan pintu sekretariat Bem.
Kinan menetralkan deru napas nya yang nggak teratur, setelahnya ia memasuki ruangan.
"Permisi"
Saat Kinan membuka pintu, semua atensi mengarah padanya. Seperti biasa Kinan mengucap salam dan memberikan senyuman yang dibalas juga dibalas balik tak kalah ramah. Seketika Kinan menjadi pusat perhatian, Kinan tau karena orang-orang di ruangan itu membicarakannya secara diam-diam. Bagaimana tidak? Penampilan Kinan memang nggak pernah gagal, outfit nya kali ini cukup menarik mata sekitarnya. Kinan memakai dress yang dipadupadankan dengan Jacket Denim milik Baskara tak lupa dengan sneakers putih kesayangannya. Kinan tak ambil bingung, ia berjalan dengan anggun menuju seseorang yang sudah menunggunya.
Kinan mengucap syukur saat melihat keadaan ruangan, teman-temannya masih bercanda gurau dan tampak duduk santai, itu artinya rapat belum dimulai. Kinan melihat ke arah kanan, pandangannya bertemu dengan Baskara yang duduk melingkar bersama enam orang lainnya. Kinan membalas lambaian tangan Baskara dengan anggukan.
Harries yang duduk tepat disamping Baskara pun menggeserkan tubuhnya, cowok itu mengerti ia memberikan Kinan tempat agar bisa dekat dengan pacarnya. Kinan mendekat, tak lupa ia menyapa teman-teman Baskara yaitu Rafa, Cleo, Juan, Jarel sama Madava dan juga Ketua Bem lalu ia duduk di posisi Harries sebelumnya, tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih kepada Harries.
Baskara tersenyum melihat Kinan disampingnya. Baskara si cowok kepribadian ganda, padahal tadi sebelum Kinan dateng Baskara mukanya datar banget sekarang malah senyum manis banget.
Baskara ngambil tas Kinan, ia menaruhnya di dekat tas nya. Baskara juga ngambil botol minum. "Sini tissue nya, kamu minum dulu" Titah Baskara mengambil tissue bekas lap keringat di wajah Kinan. Kinan langsung meneguk air dari tumbler Baskara sampai nggak tersisa. Baskara terkekeh, "Capek banget ya?"
"Menurut kamu?" Sungut Kinan, Gadis itu mengerucutkan bibirnya yang membuatnya semakin gemas. Teman-teman Baskara pada terkekeh melihat Kinan.
Baskara mencubit pipi Kinan karena kepalang gemes.
"utututu, jangan ngambek dong"."Ish sakit Babass" Sebenarnya nggak sakit, cuma Kinan malu sama teman-teman Baskara yang natap mereka berdua.
"Hehehe maaf, sayang".
"Kamu tadi jauh ya jalannya? padahal tadi kan bisa aku temenin di perpus"
"Kasihan kamu kelamaan nungguin aku nugas"
"Padahal nggak papa loh, jugaan lama nya sama kamu" Ucap Baskara ngusak rambut Kinan saking gemesnya.
Baskara dan Kinan keasyikan berdua, tanpa mereka sadar teman-temannya natap mereka ngeri dan geli terutama sih ke Baskara.
"Anjir kayaknya Varro ketempelan lelembut" Ucap Harries pelan.
"Cok, nggak lah" Sahut Rafa
"Noh liat, sebelum neng Bella dateng dia diem kayak orang sakit mana mukanya dingin asam banget" Ucap Harries mendeskripsikan kondisi awal Baskara.
"Sekarang liat tuh, mukanya nyengir terus kayak iklan pepsoden"
"Tapi jujur bisa jadi sih" Sahut Jarrel, ikut menggibahi teman yang duduk di depannya.
"Lo tadi denger gak?, utututututu cok, darimana coba Varro belajar bahasa gemes gitu" Lanjut Jarrel sambil mengusap bulu yang naik karena merinding.
Aksi Jarrel juga diikuti Harries dan Rafa mereka juga ikut merinding ngeliat tingkah Varro sama pacarnya, sedangkan Cleo sama Juan dua orang itu cuma tertawa melihat kebodohan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Couple
FanficKisah ringan sepasang kekasih yang digadang-gadang sebagai Couple Goals nya Kampus Neo. Kisah ini dijalani oleh Arabelle Kinandita dan Navarro Baskara dan tak lupa antek-antek dari dua sejoli itu. Jaemin x Karina local story