Seharian merebahkan diri di dalam kamar hotel membuat Kinan jenuh, berbagai kegiatan telah Kinan lakukan hanya untuk menunggu waktu makan malam. Aslinya Kinan gak sabar buat jalan-jalan keliling kota bareng Babas.
"Babas!" seru Kinan ketika melihat Babas sedang duduk lesehan di kamarnya bersama Cleo, Harris, Juna.
Babas yang disapa menoleh sekilas dan kembali menatap makanan yang ada di depannya. Babas enggan menyapa Kinan, cowok itu lebih senang mengaduk-aduk makanannya dibandingkan melihat Kinan yang duduk disampingnya. Kinan, menatap orang-orang di sekelilingnya dan kompaknya ketiga teman Babas hanya menjawab geleng-geleng.
Suasana yang sangat dingin itu membuat Cleo mengerti, ia bermain mata dengan Harris dan Juna untuk segera pergi dari kamar hotel tersebut. Kinan menghela napas, entah salah apa lagi yang secara tidak sadar ia lakukan namun, seingatnya ketika campus tour ia seharian bersama Babas dan tadi juga Babas masih happy kok dan juga sempat mengambil foto untuknya.
"Kamu kenapa?" Tanya Kinan dengan lembut.
"...." Babas masih diam.
"Kamu kenapa Babaaas?" Kinan menangkup kedua pipi Babas agar pacarnya itu fokus menghadapnya.
"Aku cemburu" Kinan nggak salah denger kan? kenapa pacarnya itu bisa cemburu padahal mereka seharian ini barengan terus.
"Aku cemburu, kamu tadi asyik ngobrol sama ketua BEM itu terus dia minta kontak kamu, mana kamu juga di follow di IG"
Ini yang Kinan suka dari hubungannya bersama Babas, apapun yang mengganjal di hatinya cowo itu pasti akan langsung menyampaikannya, yah walaupun ada bumbu-bumbu drama tapi Babas nggak pernah mendiamkannya lama. Kinan tau, Babas itu sering insecure, Kinan dengan segala prestasi nya dan tak dipungkiri juga kecantikannya siapa juga yang nggak insecure jadi pacarnya. Kalau kata Ibu Babas, "kalau kamu pacaran sama perempuan yang bibit, bebet, bobotnya unggul usahakan kamu juga harus minimal sebanding dan harus lebih unggul dari pacarmu itu". Jadi mindsetnya itu terus kebawa sama Babas, dan dalam kasus ini Babas merasa kalah saing dengan si ketua BEM di acara kampus tadi, padahal kan pemenangnya udah Navarro Baskara kenapa harus insecure terus sih.
"Babas, kamu tuh yaa bikin aku gemes tau gak" Ucap Kinan sambil merapikan surai rambut Babas yang tidak rapi.
"Kamu dan segala insecure kamu, bikin aku gemes"
"Agastya tadi cuma minta kontak doang, saling follow juga pure bagi aku untuk menambah relasi, jadi stop kamu insecure lagi ya" Raut wajah Babas yang awalnya lesu perlahan udah menghilang dan jadi lebih baik.
"Kamu gak usah cemburu lagi, pacarku itu ya kamu Navarro Baskara, bukan si agas-agas ataupun cowo lain yang sering kamu sinisin dan kamu cemburuin" Babas terkekeh, hatinya menghangat mendengar ucapan gadis di depannya yang selalu terlihat cantik di matanya.
"I've told you, you're the winner right?" Babas mengangguk. "Jadi gak usah mellow gini dong, mana tuh Babas yang keren, cool boy itu" lanjutnya meledek namun dibalas kekehan oleh Babas.
"Maaf ya sayang, pikiranku lagi kacau ditambah juga tadi Harries isi ngomporin, kalau Agas-agas itu suka sama kamu, tambah deh moodku anjlok"
"Iyaa Babas, gapapa kok kamu cemburu tuh juga karena kamu sayang sama aku, tapi satu pesan aku kurangin yaa pikiran-pikiran jeleknya kamu itu aku takut nanti itu malah jadi hal yang nggak baik, oh iyaa deh nambah lagi satu pesannya"
"Apa?"
"Kurang-kurangin kamu dengerin mulutnya si Harries kamu tau kan dia tuh tukang ngerecokin suasana, dia tuh seneng kalo ngeliat temennya galau merana gini, Hahaha"
"iyaa, bodoh juga aku dengerin si Harries"
"Tuh tau" Babas melotot, jahil juga pacaranya itu.
"Udah deh sekarang kamu peluk aku, biar suasana hati kamu membaik" Kinan merentangkan kedua tangannya, Babas tersenyum dengan cepat ia merengkuh kesayangannya. Ia selalu bersyukur, entah apa karma baiknya sehingga ia bisa mendapatkan gadis yang sangat sempurna baginya. Disaat ia sedang tidak baik-baik saja, ada Kinan yang selalu merengkuhnya untuk bercerita dan mendengarkannya, Kinan selalu memberikan afirmasi yang baik dan itu selalu menjadi moodboosternya.
Kinan melepas pelukannya, "katanya mau nonton city light". Ah iya, ia lupa dengan ajakannya tadi saat di kampus. Babas melihat jam tangannya masih pukul 21.00, masih ada waktu untuk bermain di luar.
"Gih kamu siap-siap, aku tunggu di depan lobi ya. Ingat pakai pakaian yang hangat walaupun kita sewa taxi tapi tetap aja udaranya dingin biar kamu juga gak sakit" Babas dan nasihatnya.
"Siap kapten" Kinan langsung berlari menuju kamar hotelnya, gadis itu selalu saja excited dengan segala hal yang dilakukannya.
Babas mengambil jaketnya dan keluar menuju lobi, berjalan ringan sambil menunggu pujaan hati.
Hai guyss!!
Huhuu lama banget nggak update, maaf banget yaa 🥹
Aku kena block writer, terus berita kencannya Kayin yg bikin nggak ngefeel juga ngaruh banget di aku
Huhuu after long time, akhirnya aku berani buat nulis lagi 🥹
Semogaa kalian sukaa ya 🫶
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Couple
FanficKisah ringan sepasang kekasih yang digadang-gadang sebagai Couple Goals nya Kampus Neo. Kisah ini dijalani oleh Arabelle Kinandita dan Navarro Baskara dan tak lupa antek-antek dari dua sejoli itu. Jaemin x Karina local story