Anne dan Tina tengah asyik mengobrol di meja makan. Mereka makan sereal. "gabut, nonton TV yuk." Tina meraih remote, dia menyalakan TV.
"Ditemukan 7 orang mati terbunuh di beberapa tempat. Jantung 7 korban tersebut hilang. Polisi sedang menyelidiki kasus ini, sayangnya belum ada petunjuk."
Anne dan Tina seketika tidak ada nafsu makan. "Gila? 7 orang mati dengan kondisi organ jantung mereka hilang? Belum pernah ada kasus pembunuhan berantai seperti ini. Menurutmu apa Anne? Penjualan organ secara ilegal? Atau apa?"
"Astaga, semakin kamu bahas, semakin gaada mood makan aku Tina.. tapi aku juga ikut penasaran.."
Setelah memaksakan makan hingga habis, mereka segera berangkat sekolah. Jalanan itu menjadi sepi. Mungkin karena kejadian semalam. Anne dan Tina juga ikut was – was meskipun di pagi hari.
***
"Kamu masuk dulu aja, aku bakal parkirin sepeda motor dulu." Ucap Tina.
"Engga ah, kita barengan aja."
Mereka memasuki gerbang sekolah bersama, Anne bingung, kenapa banyak siswi yang bergerombol di koridor.
Terlihat mobil mewah yang dikawal oleh beberapa sepeda motor memasuki gerbang sekolah. Siswi – siswi berteriak histeris. Anne dan Tina bingung, mereka ingin tahu juga.
Satu sekolah dihebohkan dengan kedatangan dua murid baru. Mereka berdua diantar dengan mobil yang sangat mewah. Membuat seisi sekolah terpukau dengan kedatangan mereka.
"Selamat datang di sekolahan kami.. semoga kalian nyaman dengan fasilitas yang kami sediakan, dan senang di sekolahan ini." Sambutan langsung diberikan oleh kepala sekolah. Semua siswa terpukau dengan siswi baru yang datang, kecantikannya membuat murid baru itu dikerumuni banyak orang.
Bel sekolah telah berbunyi. Semua siswa siswi segera memaski kelas masing – masing.
"Selamat pagi anak – anak. Hari ini kita akan kedatangan dua murid baru pindahan dari international school. Dengan kedatangan mereka saya berharap kalian bisa belajar dari mereka." Sambut wali kelas di kelas A. Sebelum pak guru memperkenalkan dua murid baru, salah satu anak di kelas itu mengangkat tangan, "Permisi pak mau tanya, kenapa mereka pindah di sekolah ini? Bukannya lebih baik di sekolah internasional." Kelas itu lengang sejenak.
"Saya kurang tau juga, tapi mungkin karena pekerjaan orang tua mereka hingga mereka terpaksa pindah.."
Dua murid itu masuk ke dalam kelas. Mereka memperkenalkan diri.
"Perkenalkan saya Andira Romanoff biasa dipanggil Dira. Dan kembaran saya Algadie Romanoff dipanggil Diero, semoga kami bisa berteman baik dengan kalian." Dira memperkenalkan dirinya dengan senyum tipis sembari menatap Anne. Firasat buruk Anne mulai muncul, tatapan Dira membuat Anne tidak nyaman.
Mereka duduk di bangku tengah, sejajar dengan bangku Anne dan Kevin. Kevin menyambut mereka dengan sangat baik, mengajak ngobrol, mencari topik agar tidak canggung.
"Itu samping lo anak populer itu ya?" tanya Dira dengan senyuman tipis.
"Iya, dia sahabat baik anak kelas sebelah. Dia sangat populer karena sudah banyak membawa nama baik sekolah. Sering mendapat juara olimpiade matematika. Dia sudah punya puluhan medali." Jawab Kevin dengan ramah.
"Oh baru puluhan.." ucap Dira dengan tertawa.
Anne terdiam, dia sangat tidak nyaman berada di sana. Sepertinya Dira tidak menyukainya. Anne hanya menanggapi dengan tersenyum dan tidak protes, dia seperti dihina secara halus disetiap topik pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rigel (Return of the Star Warriors)
FantasiaApa yang terjadi ketika kamu tidak lagi mengendalikan tubuhmu? Ketika ingatan yang bukan milikmu mulai muncul di benakmu? Anne merasa ada yang sangat salah dalam dirinya, tetapi apa itu? Awalnya semua berjalan baik-baik saja, namun semuanya berubah...