Chapter 13

23.1K 1.6K 15
                                    

©Claeria


Hanan memijat bahunya yang terasa pegal. Jarum jam di pergelangan tangannya sudah menunjuk ke angka delapan. Pria itu melirik ke arah luar ruangannya. Suara hujan terdengar dari luar, sementara tidak ada suara orang ataupun ketikan di laptop. Hanya tersisa dirinya di kantor malam itu. Semua karyawannya sepertinya sudah mengakhiri pekerjaan mereka dan kembali ke rumah masing-masing.

Helaan napas panjang keluar dari bibir pria itu.

Ah, betapa malangnya.

Sebagai seorang pengantin baru, seharusnya saat ini ia sedang pergi berbulan madu di suatu tempat dengan pemandangan yang indah, menikmati malam yang hangat dalam dekapan sang istri. Namun, lihat apa yang terjadi kepadanya. Jangankan berada dalam dekapan istri, ia malah berkutat di tengah tumpukan pekerjaan.

Tidak, sebenarnya tidak semua pekerjaan Hanan harus dikerjakan saat ini juga. Hanya saja, Hanan tidak sedang ingin segera pulang. Lyla masih marah kepadanya. Istrinya itu bahkan masih menjalankan aksi tutup mulut dan tidak menyapa Hanan tadi pagi. Ketimbang harus berada dalam situasi yang canggung di rumah, lebih baik Hanan bekerja saja.

Hanan hampir saja kembali ke dokumen di laptopnya ketika tiba-tiba ponselnya berkedip, menampilkan notifikasi chat terbaru di sana.

Dari Sammy, sahabat lamanya dan Joshua.


Samuel Lysander

Udah pada makan malam belom?

Iga panggang yuk

Ups, tapi nggak ngajak pengantin baru, soalnya pasti lagi sibuk berduaan wkwk


Hanan Johanssen

Berduaan sama laptop wkwk

Joshua Saputra

Lho jam segini masih di kantor?


Samuel Lysander

Gue tau sih Lyla ogah diajak honeymoon

Cuma nggak usah sampe lembur kali, kasian istri lo

Hanan Johanssen

Kayaknya dia bakal lebih seneng kalo nggak liat muka gue sering2

Joshua Saputra

Berantem lagi?

Kali ini kenapa?

Hanan Johanssen

Gara2 uang, dia nggak terima gue bantu pengobatan papanya dan kasih uang angpao nikah ke dia

Katanya dia nggak mau punya hutang budi dan mengira gue punya maksud lain di belakang itu

Gue juga marah, nggak suka dia negative thinking

Gue temenan sama dia bertaun2, dia yang paling ngerti gue, tapi malah sekarang nuduh begitu


Samuel Lysander

Can't blame her though

Dia udah dijebak sama sahabat dia sendiri, nggak heran dia jadi trust issue sama lo


Joshua Saputra

Dia cuma takut disakitin lagi, Han

Dia udah lo jebak dan manfaatin sekali, apa yang menjamin hal itu nggak akan keulang lagi?


Hanan Johanssen

It's a Trap! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang