"Ailard, Hari ini pemotretanmu sudah selesai semua. Kira-kira kau sibuk tidak setelah ini?" ujar salah satu sahabatnya sekaligus managernya dan juga abang angkatnya bernama Albert.
Ya pemuda tampan dan mania itu bernama Ailard, Ailard menjadi model terkenal di Perancis dan bergabung di Elite Model Management. Ailard sejak kecil yatim piatu, ia di adopsi oleh keluarga Albert. Albert juga model, ia juga seorang aktor ternama di Hollywood. Namun Albert berhenti dari dunia perfilman dan fokus ke karir modelnya juga menjaga adiknya itu.
Ailard yang mendengar itu pun berbicara. "Tidak ada, oh baiklah kita akan kemana malam ini?"
"Ulang tahun pernikahan ayah dan ibu, aku sudah menyiapkan sebuah pesta kejutan di Monalita Paris Hotels." ujar Albert.
"Ya sudah ayo pergi kesana, aku sudah tidak sabar. Ah, tunggu aku harus berpamitan dengan yang lain." ujar Ailard.
Albert mengangguk, Ailard pun pergi berpamitan dengan tim Dior dan tim majalah. Ailard adalah anak yang baik dan penurut, sikapnya sangat di senangi oleh orang sekitarnya. Setelah selesai berpamitan, Ailard dan Albert pun pergi meninggalkan Studio Photo dan juga tim lainnya. Albert dan Ailard mengendarai mobil Rolls Royce Phantom silver, tentu saja ada supir yang menyetir di depan. Mobil mewah itu milik Ailard yang ia beli dengan uang hasil jeri payahnya sendiri.
Mereka menuju Monalita Hotel, Ayah dan ibu mereka sudah tiba. Acara juga sudah setengah berjalan, walau sedikit terlambat namun keduanya hadir dan di sambut hangat para tamu undangan. Acara pu berlangsung dengan sangat meriah, Ailard di perkenalkan oleh salah satu sahabat ayah dan ibunya.
"Ailard, perkenalkan nak... Ini teman ayah dan ibu, Paman Jhones." ujar ibu Cameron.
"Halo Ailard, kau sudah besar sekarang ya. Dulu saat paman pertama melihatmu, kau masih sangat kecil." ujar Jhon.
"Oh halo paman, itu karena paman sangat sibuk sekarang ini kan?" ujar Ailard.
Jhones mengangguk dan tersenyum, kemudian Jhones berbicara lagi dengan Cameron, Gilbert, dan Albert. "Begini, bisakah aku meminta bantuan kalian, lebih tepatnya Ailard. Melihat umurnya sama seperti Alexander, aku mau Ailard masuk ke High School untuk menjaga Alexander. Ya sekaligus merubah sifat Alexander."
Kedua orang tua Ailard berpikir sejenak sebelum berbicara. "Kami akan coba bicarakan dulu dengan Ailard."
"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu." ujar Jhones.
Ailard melambaikan tangannya kepada Jhones, kemudian ia kembali asik bermain ponselnya. Sebenarnya, Ailard sudah lulus S1 nya. Ia anak yang sangat pintar dan cerdas, bahkan ia lulus SMA di usianya tiga belas tahun. Acara ulang tahun itu selesai, mereka kembali kerumah. Sesampainya di rumah, ayah Ailard yaitu Gilbert memanggil Ailard.
"Nak, kemari dulu. Ayah, ibu, dan abangmu ingin berbicara." ujar Gilbert.
"Iya ayah..." Ailard duduk di samping Albert.
Lalu Cameron berbicara. "Begini nak, tadi paman Jhon berbicara kepada kami, beliau meminta bantuan kepadamu."
"Apa itu? Kenapa tidak berbicara langsung saja padaku tadi?" ujar Ailard.
"Beliau sungkan adikku, begini. Beliau punya anak yang seumuran denganmu. Nah paman Jhon mengatakan, bahwa kamu harus masuk ke High School dimana tempat anaknya sekolah. Terus paman juga ingin kamu mengawasi anak itu, juga merubah sikap anaknya yang kurang ajar dan semena-mena." Balas Albert.
Ailard terdiam sesaat, kemudian menghela napas panjang sebelum berbicara. "Haaaaaaaih... High School ya? Baiklah, aku mau. Lagi pula aku masih kurang puas dengan masa SMA ku dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BL- HIGH SCHOOL
Short StoryHomo phobic dilarang baca ya, klo suka ya baca aja. Berawal dari ketidak sengajaan seorang Model ternama bertemu seorang pria dewasa di sebuah hotel bintang lima di Eropa. Si pria itu meminta bantuan ke si Model untuk masuk kesebuah sekolah ternama...