Jika kalian memperhatikan wajah Andreas dan Ailard sekilas sangat mirip. Apakah ada hubungan Ailard dan Andreas?
Ailard pergi dari rumah itu menemui seseorang, Ailard menemui dokter. "Dokter Frans, apa kabar?"
"Oh sayangku yang selalu ku rindukan, kemana saja kamu selama ini?" ujar Dokter Frans.
"Dasar, aku tidak kemana-mana. Hanya sedang hibernasi," sahut Ailard.
Tidak banyak bicara lagi, Frans langsung memeriksa kesehatan Ailard. Kesehatan Ailard baik-baik saja, Ailard sering membantu Frans saat dulu sebelum menjadi Model ternama dan terkenal. Ia di temukan seorang Photographer ternama sari Megazine Vouge saat dirinya tengah menjadi relawan bencana alam saat itu.
"Ailard, aku jarang melihat di majalah atau di TV Fashion. Kenapa?" tanya Frans.
"Aku sedang menjalankan tugas dari tuan Jhones, menjaga anaknya di South School." ujar Ailard sambil merapikan barangnya.
Frans sedikit terkejut, lalu berbicara. "Kamu yakin? Apakah tidak bahaya?"
"Aku harus melakukannya, aku penasaran dengan apa yang terjadi di masa lalu sekolah itu," ujar Ailard.
"Tapi jaga dirimu baik-baik, jangan sampai kamu terlibat." ujar Frans.
Ailard mengangguk, lalu ia berpamitan pergi dari rumah sakit itu. Ailard pulang kerumah Jhosep, saat sampai di rumah itu, Ailard melihat mobil Alexander disana. Alez datang bersama Jhones, Ailard masuk kedalam lalu Alex berbicara. "Dari mana saja kau ha?"
Ailard menaikan alisnya sebelah lalu berbicara. "Kau yang mengurungku di gudang sekolah, apa kau lupa?"
Alex diam, ia menarik napas lalu berbicara. "Aku tau, tapi saat aku membuka pintu dan mencarimu, kau tidak ada."
"Aku masih di gudang, pingsan. Kau saja tidak mencari dengan benar dimana aku. Mau apa kau kemari?" Ujar Ailard.
"Aku mencari alamatmu di sekolah, aku ingin minta maaf padamu. Makanya aku kesini bersama ayahku, untuk mengajakmu makan malam." ujar Alex.
Jhosep mengangguk saat matanya bertemu dengan mata Ailard. Ailard berbicara. "Oh... Aku bersama kakak laki-laki ku kan perginya?"
Jhones berbicara. "Iya nak, sebagai permintaan maaf om atas kelakuan anak om."
Ailard mengangguk, lalu Ailard berpamitan pergi kekamar untuk mengganti pakaiannya. Setelah itu mereka pergi Restourant terkenal di kota itu. Ailard dan Alex duduk di belakang, Alex memegangi tangan Ailard di sepanjang perjalanan. Ailard sedikit tidak nyaman, tapi mau bagaimana lagi, jika ia abaikan anak itu akan berbuat semaunya. Mereka pun sampai di tempat tujuan mereka, di sana sudah tersusun rapih meja yang sudah di pesan oleh Alex dan ayahnya.
"Seperti acara lamaran saja, aku sedikit takut..." Dalam hati Ailard.
Mereka semua menikmati makan malam itu, lalu Alex berbicara. "Aku bermaksud untuk melamarmu."
"Ppffffff.... Uhuuk, uhuuuk... Apa? Heh kau pikir aku apa? Bagaimana dengan Miyuki?" ujar Ailard terkejut.
"Aku sudah putus dengannya." sahut Alex.
Ailard merasa dirinya di permainkan oleh situsi, Ailard memandangi Jhones. Jhones mengedipkan matanya menandakan tanda kalau Ailard harus menyetujui itu. Ailard berdiri dari tempat duduknya, lalu pergi meninggalkan Alex, Jhosep, dan Jhones.
Ailard menggerutu. "Apa-apaan mereka itu, jangan mentang-mentang aku orang miskin, bisa seenaknya."
Alex mengejar Ailard, lalu menarik tangan Ailard. "Tolong, aku mohon Ailard, aku hanya nyaman denganmu."
"Heh bocah sinting... Belum cukupkah kau dengan Miyuki? Setelah puas kau tidur dengannya, lalu kau merayuku dan melamarku agar aku bisa kau setubuhi dengan puas, setelah kau puas kau campak kan aku begitu saja, iya? Gila kau." ujar Ailard kesal.
Alex menetesian air matanya, lalu berbicara. "Kau tahu, sejak kematian ibuku... Aku tidak pernah senyaman ini bila dengan orang lain. Tapi sejak aku dekat denganmu, aku... Aku merasakan kenyamanan itu hadir kembali."
"Kau pikir aku ibumu? Lepas..." ujar Ailard sambil pergi dan langsung masuk ke dalam taksi yang di pesannya.
Alex mengejar Ailard, namun Jhones menenangkan Alex sejenak. "Biarkan dia sendiri dulu nak, biarkan dia tenang dulu ya."
Alex hanya menghela napas panjang, lalu pergi juga meninggalkan tempat itu. Ailard sampai di rumah Jhosep, Ailard langsung masuk ke dalam kamar. Jhosep sampai juga di rumah itu, ia mengetuk kamar Ailard. Rasa cemburu dan cemaspun di rasakan Jhosep.
"Ailard, apa kau di dalam?" seru Jhosep.
Ailard membuka pintu, ia melihat wajah Jhosep dengan malas. Jhosep berbicara. "Aku juga terkejut mendengar hal itu. Aku juga tidak tau kalau tuan Jhones mengajak kita makan malam hanya karena hal itu."
"Kau saja terkejut, lantas bagaimana dengan aku? Entahlah..." ujar Ailard dengan lemah.
Jhosep memeluk Ailard, sambil berbicara. "Jujur, sejak aku tahu kau terlibat dengan keluarga Jhones, aku sedikit kasihan padamu. Suatu saat kau pasti akan mengetahui sifat asli keluarga itu. Mereka rela melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, maka kau harus berhati-hati."
"Aku tahu, aku sudah tahu semua sejak awal. Itu sebabnya mengapa aku menerima tawarain ini." sahut Ailard sambil melepas pelukan Jhosep.
"Mereka hanya menjadikanmu bidak catur, untuk menutupi semua ke bobrokan keluarga itu. Saat kau bertanya padaku tentang sekolah itu, aku mulai berpikir, mungkin kau juga wajib tahu apa yang sebebarnya terjadi." ujar Jhosep.
Ailard tersenyum penuh arti, lalu Ailard berbicara. "Apa itu?"
Jhosep membawa Ailard masuk kedalam kamar, Ailard duduk di tepi tempat tidur, sementara Jhosep duduk di bangku depan nakas. "Ailard, sebenarnya aku juga bukan dari Agen yang sama dengan tuan Jhones. Aku juga menyamar dan masuk ke Agennya untuk mencari informasi mengenai keluarga ini. Beberapa sudah aku dapatkan, tapi aku masih belum yakin mengenai rahasia apa di sekolah itu. Sebenarnya, ada beberapa yang aku tahu, dulu sekolah itu milim bangsawan si Paris ini. Namun Bangsawan beserta istri dan anaknya meninggal akibat kecelakaan, tapi jasad bayinya tidak ketemu, besar kemungkinan anaknya masih hidup. Lalu beberapa tahun kemudian, kepemilikan sekolah itu berubah menjadi milik tuan Jhones, tapi sejek kepemimpinan tuan Jhones, banyak terjadi kasus di sana. Mulai dari pelecehan seksual sesama jenis, bahkan ada yang mati di sekolah itu karena di perkosa ramai-ramai."
Ailard hanya mendengarkan walau sebenarnya Ailard sudah memiliki bukti pembunuhan itu. Kemudian Ailard berbicara. "Aku akan mencari tahu, tapi aku memiliki bukti lain tentang kepala sekolah dan salah satu murid bernama Miyuki, Keduabya terlibat scandal. Miyuki selingkuh dengan kepala sekolah, dan menjadi wanita simpanan kepala sekolah. Ada juga wali kelas terlibat Narkoba, bahkan menawarkannya ke anak-anak murid yang kecanduan narkoba."
"Aku berharap bisa menuntut atau menangkap tuan Jhones, tapi karena dia Jendral, akan lebih sulit memenjarakannya." ujar Jhosep.
Ailard hanya mengangguk, ia paham betul untuk itu. Ailard bahkan sudah menemukan beberapa bukti lainnya. Ailard akan menerima lamaran Alex, agar hidupnya jauh lebih aman.
Bersambung...
Hai jgn lupa Vote dan komen ya
Ai
KAMU SEDANG MEMBACA
BL- HIGH SCHOOL
Short StoryHomo phobic dilarang baca ya, klo suka ya baca aja. Berawal dari ketidak sengajaan seorang Model ternama bertemu seorang pria dewasa di sebuah hotel bintang lima di Eropa. Si pria itu meminta bantuan ke si Model untuk masuk kesebuah sekolah ternama...