Zhang Hao rasa... Harinya sangat lowong sekali beberapa minggu ini.
Bagaimana tidak? Ia dapat tidur lebih awal. Ia bahkan dapat menyelesaikan tugasnya sebelum jam makan malam. Membuat Jiwoong bergidik ngeri dengan keadaan Zhang Hao yang persis dengan pengangguran ketika berada di asrama.
Ah indahnya pensiun..
"Hao hyung!"
Mendengar namanya dipanggil, Zhang Hao menolehkan kepalanya dan tersenyum lebar, membuka tangannya untuk menerima rangkulan sang pemanggil.
"Ada apa Hanbin-ah?" tanyanya seraya merapikan surai Hanbin yang sempat tersapu angin.
"Hyung latihan hari ini?" pertanyaan yang dibalas dengan pertanyaan pun dilontarkan. Sebab sekarang Hanbin telah mendapati Zhang Hao membawa case biolanya. Padahal acara ulang tahun kampus juga masih satu bulan lagi.. Ditambah lagi untuk seorang
Zhang Hao menganggukkan kepalanya, mungkin merasa kalau Hanbin masih bingung, "Biar nanti hyung bisa nyicil skripsi dengan tenang," jawabnya.
Memahami apa yang dimaksud, Hanbin hanya menyuarakan tanda bahwa ia paham. "Aku ikut ya?"
"Hanbin tidak ada tugas?"
Mengangkat jarinya yang sudah menunjukkan tanda ok, "Beres dong~" Akibat Zhang Hao yang terbiasa gerak cepat, di mana segala tugas diselesaikan sebelum ia pulang. Hanbin di sisi lain secara tidak sadar mengikuti kebiasaan Zhang Hao, sehingga mereka sama-sama nganggur setelah jam makan malam
Cklek...
"Buset! Kayak kutub utara! Dingin banget!" omel Zhang Hao.
Hanbin melangkah masuk ke dalam studio dan mendapati dirinya merinding bukan main. Siapa sih yang baru pakai studio dengan AC suhu kulkas gini?
Merasa kedinginan, bukannya keluar dahulu untuk menghangatkan dirinya, Hanbin melepas sweaternya dan justru menghampiri Zhang Hao, membungkusnya dengan sweater yang baru saja ia lepas.
"Eh? Hanbin!? Ngapain ih! Kamu cuma pakai kaos gitu!" paniknya lucu. Hanbin kok cepat banget sih makein nya?!!
Menahan tangan Zhang Hao yang sibuk melepaskan sweater dari tubuhnya, Hanbin hanya terkekeh, "Ga usah khawatirin aku, toh suhunya sudah dinaikkan."
"Tapi kamu kedinginan Hanbinnn, lihat tuh, tangan sudah gemetaran meski baru masuk beberapa detik doang!" cerewet Zhang Hao selagi mengangkat tangan Hanbin yang nyatanya benar-benar bergetar, menunjukkan bukti nyata supaya namja di depannya ini tidak keras kepala.
"Oh ya sudah, kalau begitu.." final Hanbin selagi menautkan kedua tangan mereka. Tangan Zhang Hao yang cukup mungil kurang lebih dapat memberikan kehangatan yang besar untuk Hanbin.
"Kalau kau begini terus, bagaimana caraku untuk latihan Hanbin-ssi?" tanya Zhang Hao sinis selagi menutup matanya. Memang suka bercanda..
"Ah iya juga, heum..."
Terus gimana? Ia juga tidak mau melepaskan genggaman tangan itu!
Zhang Hao menghela nafas, melepaskan pegangan tangan Hanbin dan memindahkan nya ke dalam sweater yang ia kenakan. "Gimana?"
"Mm hangat.. Tapi aku lebih suka pegang tangan hyung-"
"Hish sama saja!" Jawab Zhang Hao seraya mengalihkan perhatiannya ke case biola, mulai mengeluarkan biolanya.
Selekas ia keluarkan, ia melakukan beberapa pengaturan ke senar biolanya serta mengaplikasikan rosin ke bow biolanya, barulah ia siap untuk latihan penampilan beberapa bulan ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Other Half [HAOBIN/ BINHAO]
Fanfiction[COMPLETED] Kehidupan Zhang Hao yang tidak jauh dari main biola, belajar, dan tanggungan organisasi kuliah mulai berubah setelah bertemu dengan mereka. Mereka? Oh. Lebih tepatnya satu orang. Satu orang yang ia temui di lift ketika ia hampir telat...