4 - Right Person?

543 56 1
                                    

WKWKWK MAAF BANGETT KEMARIN AKU BARU TIDUR JAM 12 😭🙏 TERUS BANGUN JAM 4, JD SORRY DHDHDHDHS

TP NIHHH UDHH, KMRN UDH SLESE NGECEK KOK, CMN LUPA UPLOADD. SORRRYYYY ❤❤

Happy reading smua.

Happy Taerae dayy <3
.
.
.
.
.
.
.
.
Tidak disangka ternyata Hanbin merupakan kakak dari Gyuvin!

Bukannya Zhang Hao tidak tahu, tapi lebih ke.. Ia tidak menyangka-- sama saja sih...

TAPI! Ia tahu kalau Gyuvin punya kakak, hanya saja tidak menyangka kalau kakaknya itu adalah Sung Hanbin. Hoobae yang membantunya kala itu!

"Annyeong Hanbin-ah!" Sapa Jiwoong semangat dan mulai mengeluarkan kue dari kotak yang telah ia gotong tadi. Dibantu oleh Zhang Hao, mereka akhirnya selesai menyiapkan kuenya, siap dengan lilin bertulisan 18 yang telah menyala terang.

Gyuvin berlari ke ujung ruangan untuk mematikan lampu di ruang tengah. Suasana yang awalnya terang benderang  telah menjadi redup. Di mana pencahayaan hanya berasal dari kedua lilin yang bersinar terang juga cahaya rembulan yang terpancar melalui jendela.

Selama Gunwook ulang tahun, ia rasa ulang tahunnya yang ke-18 merupakan yang paling spesial di antara semuanya. Satu, akhirnya ia mencapai umur legal. Dua, Hao hyung dan Jiwoong hyungnya dapat menghadiri. Kalau tahun-tahun sebelumnya, pasti ada saja di antara mereka yang tidak bisa datang.

Ketiga, sekarang ditambah dengan kehadiran Hanbin yang sudah jarang sekali ia temui. Terakhir kali ketemu yaitu ketika mereka semua masih SMA. Kala itu pun karena Gyuvin mengajaknya untuk pergi bersama dengan kakaknya juga.

Hah.. Mengingat segalanya, ia tidak bisa untuk tidak sadar kalau waktu telah lewat dengan begitu cepat.

Gunwook tersenyum lebar dan mengutarakan doanya. Hingga akhirnya, lilin itu ditiup.. Mengakibatkan ruangannya menjadi gelap gulita. Beruntung reflek Gyuvin cepat, ia pun dapat menyalakan lampu sedetik setelah lilin itu ditiup.

Semua pada tepuk tangan, "Sudah, silahkan bersenang-senang. Aku nyalakan dulu mic karaokenya!"

Pada akhirnya, dua mic itu sampai ke tangan Jiwoong dan Yujin. Mereka pun menggila bersama.

Kondisi saat ini adalah Gunwook dan Ricky yang sedang mengatur barbeque di halaman belakang, Gyuvin bersama dengan Jiwoong dan Yujin yang sedang karaoke. Di mana mereka bertukar mic satu sama lain. Dan di sini Zhang Hao menonton kelakuan mereka semua bagaikan satu-satunya kakak tingkat yang normal.

"Hao hyung! Mau ikut?" Ajak Gyuvin. Zhang Hao tertawa renyah dan menolak ajakannya. Ia ingin menyegarkan pikirannya. Sudah lama ia tidak merasakan angin malam. Sehingga ia mendapati dirinya berjalan sendiri ke halaman belakang, memperhatikan Gunwook dan Ricky yang tengah mempersiapkan segalanya.

Zhang Hao menutup matanya, membiarkan angin malam menerpa wajahnya. Menyapu rambutnya yang menutup matanya. Ia belum sempat memotong rambutnya akibat kesibukannya di tahun ketiganya. Belum lagi tahun ke empat. Ia pusing memikirnya...

"Hao hyung.." Panggilnya.

Suaranya lembut, nyaris menyamai sapuan angin di malam itu. Zhang Hao bisa merasakan segala ketenangan saat itu. Malaikat telah mencerahkan dirinya?

Ani itu tidak benar. Malaikat itu baru saja memanggil dirinya!

Zhang Hao menolehkan kepalanya, mendapati Hanbin yang sudah duduk menemaninya.

"Wae Hanbin-ah?"

"Aniyo.." Jawabnya sebelum melanjutkan ucapannya setelah jeda kurang lebih sepuluh detik. "Hyung sudah bisa main biola sejak kapan?"

My Other Half [HAOBIN/ BINHAO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang