Alvero Ganendra

3 3 0
                                    


HAPPY READING💗💗

Kini sudah hari kelima masuk sekolah, bertepatan hari jum'at, cuaca siang hari sangat bersahabat, adem beserta tiupan angin kecil yang cocok sekali untuk dinikmati.

Jam menunjukkan pukul 10.15 dimana waktu bel istirahat telah berbunyi, seluruh siswa maupun siswi SDN TUNAS BANGSA 01 telah beramai-ramai menyerbu jajanan kantin.

Dan disinilah yara dkk sedang berkumpul untuk menyerbu jajanan yang ingin dibeli.

"Mau jajan apaan? penuh semua gini" Tanya eva pada yang lain, matanya terus menelusuri berbagai tukang jajan.

"emm~ aku mau beli es serut ah" Ucap yara, tangan mungilnya menunjuk pedagang es serut yang agak lumayan sepi.

"Wah ide bagus aku juga mau ah kek nya enak".

"Yaudah kalian berdua es serut aku mau martabak mini aja deh" Ucap rea dan ratu berbarengan lalu melangkah pergi menghampiri tukang martabak yang sedang dikerumuni banyak siswi.

Sedangkan eva membeli camilan diwarung bu ijah. Ternyata ketika yara dan riska sampai, pedagang es serut mulai ramai diserbu para siswi, yara dengan riska hanya bisa menghela nafas kasar.

"Wah parah rame banget keburu laper duluan aku" Keluh yara yang mulai melihat banyak siswi berdatangan menghampiri pedagang es serut, riska menyenggol siku yara pelan sebelum akhirnya membuka mulut untuk bicara. "Orang sabar pantat nya lebar" Yara memutar dua bola matanya malas mendengar ucapan riska, memang ada benar nya juga harus butuh ekstra kesabaran untuk mendapat secuil minuman.

Krukukk...
Kurukk...

Yara memegangi perut nya yang berbunyi, cacing-cacing didalam perut yara sudah meminta makanan, sebenarnya bisa saja dirinya ke kelas untuk memakan bekal nya duluan tapi dirinya tidak enak jika meninggalkan riska sendirian dikerumunan seperti ini belum lagi banyak yang menyodok untuk bisa dapat duluan.

"A..."

"Ehh?"

"Laper kan? ni tadi gua beli nasi uduk, gua udah kenyang banget, kan sayang kalo dibuang mending dimakan sama buny aja" Ucap arya antusias, Yara menatap tangan arya yang sedang memegang nasi uduk lalu tatapan nya beralih untuk menatap wajah arya.

"HAHAHA, bisa aja kamu, emm~ tapi aku bawa bekal ar, sayang-sayang juga kan kalo gak dimakan" Yara menolak halus pemberian arya, bukan nya apa karena nasi uduk itu masih terlihat banyak dan masih komplit, sepertinya arya belum makan nasi uduk itu sedikit pun. Kenapa dirinya berbohong? padahal kalau jujur pun yara tidak akan meledek nya jika siang ini arya memakan nasi uduk.

"Yaelah gak papa itu bisa dimakan lagi nanti, mending makan nasi uduk gua dulu aja, biar ini gua yang nungguin" Arya meraih tangan mungil yara untuk mengasih nasi uduk miliknya. Yara hanya bisa pasrah saja dengan perlakuan arya yang seperti ini toh dirinya juga sedang lapar saat ini jadi rezeki gak boleh ditolak.

"it's oky, kalau kamu maksa, btw thanks ya ar" Ucap yara sebelum melangkah pergi meninggalkan kerumunan pedagang es serut, dirinya berhenti ketika melihat bangku dihalaman dekat perpustakaan yang tidak jauh dari kantin sekolah, lalu mendudukkan bokong nya dibangku panjang dengan perlahan.

"Ar, tungguin punya gua juga ya, panas ni" Keluh riska yang sudah tidak tahan berdiri berlama-lama disini, belum lagi sepatu nya yang selalu terinjak-injak oleh siswi lain. Arya melirik riska sekilas lalu kembali menatap kerumunan.

"Ya" Ucap arya seadanya, hal itu membuat riska bedecak sebal. "Najis somse bingit, untung ganteng" gumam riska pelan hingga tidak terdengar oleh siapapun.

Riska menghampiri yara yang sedang duduk anteng didepan perpustakaan sembari memakan nasi uduk nya dengan lahap.

"Ra" Panggil riska ketika sudah sampai dihadapan yara, lalu mendudukkan bokong nya dibangku dengan kasar jangan lupakan wajah nya yang memberengut kesal.

AGRA BASCARA WILANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang