Mungkin tidak semuanya bisa berhasil, tetapi dengan bantuan seseorang, kamu akan berhasil.
Start: Senin, 12 Juni 2023
End: Minggu, 23 Juli 2023
Enjoy <3
Ellaur! I have to end it here! Soalnya udah mulai sibuk... so.. yeah! Selesai disini. Thankyou <3
"私は大丈夫じゃない、本当に大丈夫じゃない、でも彼らは私を大丈夫にしてくれる。"
————————————————————————
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
————————————————————————
"Hai! Gua denger lu kabur dari rumah sakit!"
"Betul, sekarang mereka nggak percaya lagi sama gue," kata Riki sambil menatap jendela.
Sekarang sudah pagi, malam itu mungkin adalah malam yang paling menakutkan sekaligus melelahkan bagi Riki, Hayden, dan Shaka. Jonathan, Jay, Jaka, dan Shayan mengunjungi ketiganya di rumah sakit yang sama saat Riki dirawat saat dia demam.
"Hayden gimana?" tanya Shayan terlihat khawatir.
"Dia nggak apa-apa kok, lagi istirahat."
"Kalo lu? Bukan nya lu lebih baik sekarang?"
"Gua belom sehat sih, tapi syukurlah batuk gua berhenti."
Shayan berhenti tersenyum dan mulai menggerakkan kepalanya ke belakang, ke kanan, dan ke kiri seperti sedang mencari sesuatu atau seseorang. "Shaka mana? Gua belom ketemu."
"Di kamar rumah sakit nya, lagi ngomong sama orang tuanya."
Jay menghembuskan nafas. "Perasaan gua nggak enak."
Ruangan menjadi sunyi tetapi kemudian Shayan memutuskan untuk berlari keluar ruangan yang membingungkan Riki dan yang lainnya tetapi mereka tidak terlalu memikirkannya, mereka hanya mengira dia pergi ke toilet.
;
"Maaf... maafin Shaka..."
Kata-kata samar yang didengar Shayan itu adalah perkataan Shaka. Dia menghadapi ibunya yang menangis dan ayahnya yang marah.
Shayan menempelkan telinganya ke pintu kamar rumah sakit Shaka untuk mendengar percakapan nya dengan lebih jelas, tapi sejujurnya kedengarannya sama tapi 10% lebih jelas.
"Ayah kecewa, Shaka. Kamu itu selalu egois, terus pernah nggak sih kamu mikir tentang berapa banyak pengorbanan guru piano kamu buat untuk kamu!?"
"Pernah. Shaka nggak peduli tentang itu, soalnya dia nggak pernah memikirkan pengorbanan Shaka, kayak Ayah."
