.... --- -- . --..-- / .-.. . - .-..-. ... / --. --- / .... --- -- . .-.-.-
——————————————————————————
——————————————————————————
"Ngapain lu...?"
Hayden tidak bisa menjawab Jonathan setelah dia melihat Riki yang digendong oleh Jay.
Hayden menatap Jay. "Adek gua kenapa...?"
"K-kita nggak tau!" jawab Shayan.
"Lu apain...?"
"Kita nggak ngapa-ngapain, dia pingsan dengan tiba-tiba, makanya Jaka lagi nelpon ambulans."
Nafas Hayden terengah-engah, ini pertama kalinya dia sangat khawatir dengan Riki. Riki belum pernah pingsan sebelumnya, jadi dia tidak terbiasa, dia terbiasa dengan serangan asma Riki, karena dia tahu harus apa.
;
"Eung..."
Riki mengerang dan berusaha bangkit, namun langsung dihentikan oleh Hayden.
"Loh, kakak!? O-oh, kakak..."
Riki berbalik berbaring menyamping dan menutupi dirinya dengan selimut. Hayden tahu bahwa dia kesal padanya.
Hayden menghela napas. "Maafin Kakak, kakak mau coba untuk memaafkan ayah."
Riki segera bangun. "Beneran!?"
"B-beneran," ucap Hayden sambil tersenyum kecil.
Riki duduk tersenyum di tempat tidurnya sambil memainkan tangannya. Hayden tiba-tiba menghembuskan nafas dengan keras dan memberi Riki botol air hangat berwarna merah, itu adalah botol air Riki yang dia pinjam ke sekolah setiap hari!
"Apa?"
"Minum, kamu demam tinggi loh, kamu kurang tidur ya?"
"Kayaknya... Aku tidur nya jam 1 atau nggak 3," ucap Riki sambil membuka botol minum nya.
"Makanya kamu susah bangun tidur kalo mau sekolah."
Riki terkekeh gugup lalu meneguk air.
;
Suara nafas berat, air wastafel mengalir, dan lampu berkedip-kedip, Shaka sendirian di kamar mandi setelah les piano nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME; enhypen
Teen FictionMungkin tidak semuanya bisa berhasil, tetapi dengan bantuan seseorang, kamu akan berhasil. Start: Senin, 12 Juni 2023 End: Minggu, 23 Juli 2023 Enjoy <3