- 05. Stop him! -

257 12 0
                                    

"나쁜 친구야 미안해."

————————

————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

————————

"Jangan bilang...-"

;

Sekarang jam 9 malam, rumah sakit masih memiliki orang-orang yang menunggu dan tentu saja para dokter yang sibuk.

Riki berlari melewati lorong dan berlari ke pintu masuk, semua orang memandangnya dengan aneh karena dia mengenakan gaun rumah sakit dan bye bye fever di dahinya. Dia jelas demam tetapi gaun rumah sakit itu membuatnya tampak seperti pasien sakit jiwa yang mencoba melarikan diri.

Seorang perawat melihatnya dan langsung menghentikannya, Riki menjentikkan lidah karena kecewa.

"Permisi, Kakak kamar mana ya?" tanya perawat tersebut mencoba untuk menghentikan Riki.

"Mbak, saya lagi terburu-buru jadi boleh nggak mbak biarin saya pergi-"

"Tidak bisa ya Kak, ayo kembali ke kamar Kakak."

Perawat menarik lengan Riki mencoba membawanya ke kamarnya di depan semua orang yang membuat Riki sedikit malu.

"Mbak, ayolah mbak tolong lepasin saya, saya buru-buru!"

"Emang kenapa ya Kak? Ada apa?" tanya perawat.

Tidak dapat menjawab pertanyaan, Riki jatuh bertingkah seperti ia telah pingsan. Orang-orang di dalam rumah sakit panik, apalagi perawat nya lebih panik. Perawat akhirnya kabur memanggil dokter, Riki memeriksa apakah perawat itu benar-benar pergi. Perawat nya sudah pergi jadi Riki bangkit seperti tidak terjadi apa-apa.

Dia berlari keluar rumah sakit dan mengeluarkan ponselnya dan mencari nomor Hayden.

;

"우린 마치 like a moonlight, 함께라면 have a good time, 내 맘이 널 like-"

Tiba-tiba, telepon Hayden mulai berdering, itu adalah panggilan Riki, itu agak mengkhawatirkan Hayden karena seharusnya Riki sudah tidur sekarang.

"Halo?"

"Kak Hayden! Jemput dong!"

Mata Hayden terbelalak. "Kenapa?"

"Just do it!"

"Otw!"

Setelah mengakhiri panggilan, dengan panik Hayden langsung berlari mengambil kunci mobilnya.

HOME; enhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang