"post-nut clarity"

1K 70 10
                                    

Post-nut clarity adalah ungkapan yang dibuat sama Satang sendiri soal dirinya yang kembali ke realita setelah having sex.

Lebih tepatnya mewaraskan diri sendiri sih.

Selama having sex, pikirannya kacau ke mana-mana, apalagi kalo lihat Winny orgasme. Dia bisa bayangin cowok itu dalam berbagai kostum (contohnya a sexy carpenter) dan ngebayangin seberapa hot-nya dia.

Nggak lupa juga otot Winny yang berhasil bikin Satang meleleh dibuatnya.

Tapi, di momen seks berhenti, kenyataan mulai menamparnya. Di saat itulah Satang mulai sadar keadaan dan muncul sedikit rasa penyesalan, yaitu...

Winny bukanlah miliknya.

Lebih tepatnya kenyataan pahit, sih.

Bisa aja besok Winny muak dengan perjanjian efwebe ini dan memilih pacaran dengan cewek atau cowok lain. Satang doesn't even know his sexuality. God...

Tapi "post-nut clarity" itulah yang membuat Satang tetap logis dan nggak jatuh ke dalam perasaannya.

To be honest, kalo ditanya, sekarang rasanya Satang mau samperin Winny di kamar mandi untuk lanjutin round 2 di bawah shower air hangat. Mandi bareng setelah seks beneran bikin malam makin memorable dan dijamin bakal kebayang terus selama seminggu ke depan

But, nope! Sekarang yang dia butuhkan adalah "post-nut clarity".

Satang segera memakai celana dalamnya dan membersihkan keringat di tubuhnya dengan handuk. Siluet Winny yang sedang mandi terlihat dengan jelas dari jendela kamar mandi yang hanya dilapisi dengan kaca embun. Diambilnya rokok dari dalam tasnya dan diesapnya pelan-pelan.

Ugh, untung ada rokok. I should comeback to my senses.

Matanya terus melirik ke siluet Winny. Pria yang sedang mandi itu nggak nyadar kalo Satang sedang menderita berat sampai rokoknya diisap dalam-dalam. Buktinya Winny malah mandi sambil nyanyi kayak barusan nggak ada yang terjadi. Saat Winny keluar dari kamar mandi, ia sudah dalam keadaan memakai baju tidur.

"Tang, gue tidur duluan, ya. Besok kayaknya ada kuis!" kata Winny.

That's it? No kiss good night?

Satang memutar matanya tak percaya dengan pilihan Winny yang memilih tidur DULUAN. "Iya, whatever." balas Satang dengan ngedumel.

Winny pun mengambil posisi di sebelah kanan kasur dan membenamkan dirinya di dalam selimut. Tak lama, suara ngorok Winny ke alam mimpi terdengar kencang ke penjuru kamarnya.

Satang pun mematikan rokoknya dan menghampiri Winny sambil mengelus rambut pria di hadapannya yang masih basah.

"Selamat tidur, Ganteng." bisik Satang di depan wajah Winny.

Winny pun membalasnya dengan senyuman dalam tidur.

Di satu sisi, Satang kesal sama Winny  tapi di satu sisi juga, itulah yang buat dia suka sama cowok itu. Dia mencintai orang apa adanya. Nggak pake embel-embel word of affirmation, tapi bisa bikin pasangannya bahagia. Penilaian yang agak bodoh, sih, mengingat Satang dan Winny memang nggak akur dan hubungan mereka purely sex.

Whatever. Satang pun beranjak dari kasur dan membersihkan tubuhnya di kamar mandi.

Keesokan harinya, Winny bangun dalam keadaan kaget. Nggak ada Satang di sampingnya. Nggak ada juga barang-barang Satang. Yang tersisa cuma rokok sisa semalam.

Winny tahu, ini namanya di-ghosting. Tapi ia nggak yakin apakah Satang bakal setega itu untuk nge-ghosting.

Ia pun berangkat ke kampus dengan harapan bisa menemukan Satang di sana. Yak, benar juga, mobil Satang sudah terparkir dengan indah. Kayak nggak ada dosa.

friend with(out) benefit | WINNYSATANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang