will you?

853 61 1
                                    

Seumur hidupnya Satang nggak pernah ketemu dengan orang tua cowok yang pernah dia dekati karena memang dia nggak mau berkomitmen.

Tapi kali ini nggak.

Sekarang dia dengan senang hati makan karedok buatan bundanya Winny sambil berusaha menenangkan Satang junior yang dari tadi berusaha menyeruak dari celananya.

Itu sih gara-gara sesi make out mereka kepotong makan karedok.

Winny cuma bisa meringis ngeliat Satang berusaha membenahi celananya biar nggak keliatan-keliatan amat.

"Tang, nanti gue bantuin. Sekarang isi tenaga dulu," bisik Winny.

Satang mendelik ke arah Winny. "Iya elu top-nya. Gue sebagai boti harus mandi dua kali lagi setelah ini. Tanggung jawab!" ancamnya sambil berbisik.

Winny hanya bisa menahan tawa melihat Satang berusaha menjaga ekspresinya yang pura-pura ramah walaupun lagi kesel.

"Udah malem, Tang. Mau nginep di sini aja habis makan? Biasanya Winny juga nginep di apartemen kamu, 'kan, buat ngerjain project?" tanya Bunda Juleha.

Pertanyaan itu berhasil bikin Satang tersedak kerupuk. 'Winny ke 808 buat ngerjain project' is never on his bingo card.

Mendengar pertanyaan bundanya, Winny juga jadi ikutan terdiam. Otaknya berputar cepat buat menyusun jawaban.

"Ehehe, iya, Bun. Baik banget si Satang mau numpangin aku di apartemennya. Iya, Tang, nginep di sini aja. Besok pagi bisa sarapan soto betawi buatan Bunda yang terkenal," kata Winny basa-basi.

Bunda dan bokapnya Winny jadi memandang Satang untuk menunggu jawaban. Jadilah Satang cuma mengangguk-angguk sok malu. Seandainya mereka tahu kalo anaknya ini fuck buddy-nya....

Setelah makan malam yang juga ditambah sesi barbeque sama bokapnya Winny, sekarang Satang duduk di kasur Winny dengan memakai kaos buluk bergambar Linkin Park punya pria betawi itu.

"Ada baju gambar lain nggak, sih?" sungut Satang sambil mencium bagian ketiak.

Hmm, bau keringet yang biasa Satang ciumin. Jadi pengen dibawa pulang ni baju buluk...

"Ada, sih, tapi baju kepanitiaan," kata Winny sambil mengeringkan rambutnya setelah mandi.

"Nggak, deh. Ini aja,"

Winny melempar handuk baru ke arah Satang. "Mandi, gih. Udah ada sempak belum?"

"Win, do I look like siap buat tidur di rumah lu? I literally just come here on impulsive,"

"Biasanya lu simpen satu sempak di mobil. Yang kata lu buat jaga-jaga kalo kita nginep di luar 808,"

"Soal itu...."

"Bentar, lu udah pake?! Sama siapa? Siapa cowok itu?!" tanya Winny sambil menggoyangkan-goyangkan tubuh Satang.

"Duh, santai, dong. Brief gue dipindahin sama abang cuci mobil dan gue lupa buat refill,"

"Anjir, abang cuci mobil tau warna sempak lu,"

"Bantu doa moga nggak dijadiin pelet," balas Satang sambil bercanda.

Winny menatap sinis. "Gue nggak suka kalo ada cowok lain,"

Satang juga membalas dengan mata yang tak kalah sinis. "Gue juga nggak suka kalo lu ada cowok ataupun CEWEK lain!"

Tangan Winny meraih tangan Satang. "Gue harus ngomong sesuatu," katanya dengan serius.

"Apa?" tanya balik Satang sambil mendekatkan wajahnya.

friend with(out) benefit | WINNYSATANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang