"Truth or dare!"
"Ah tai ah lo sel licik looo"
"Dih apaan kan udah gitu aturannya ,truth or dare cepet!"
Misel nampak senang melihat Ratu yang kini kesal karena mendapatkan gilirannya kalah suit dengannya. Ke-empat gadis populer itu sedang menikmati istirahatnya di kantin dengan memakan bubur ayam idola anak SMA Mutiara Bangsa,bubur Mang Udin yang tiap jam istirahat selalu ramai di serbu siswa-siswi.
"Yaudah dare"
"Nihhh" Misel memberi 1 sendok garpu ke Ratu
"What?" Ratu mengangkat alisnya bertanya-tanya
"Lo makan bubur ini pake garpu"
"Lo dah gila? mau sampe kapan selesainya anjir?!"
"Oh?mau pake sumpit sekalian?"
"E-eh iya iya nih gue makan"
Ratu nampak sebal dia memakan buburnya memakai garpu,sedangkan Misel tertawa puas atas kekalahan Ratu.
"Lana? lo kenapa clingak-clinguk, nyari apa?"
Sekar nampak bingung sahabatnya itu sedari tadi seperti sedang mencari hal yang mengganggunya dengan kepala yang menoleh kesana-kemari dan menghimpit hidungnya dengan tulunjuk dan jempolnya.
"Bau rokok gue ga kuat"
"ini ulah anak brengsek itu pasti!,nahkan bener!!" Alana menoleh ke arah pojok kantin menatap laki-laki yang sering membuatnya sebal setiap hari."Kita balik kelas aja ya Lan gue gamau lo berantem lagi sama Erlan" Ratu memegang tangan Alana yang hendak berdiri dan menghampiri Erlan
"Iya kita ke kelas aja yuk?" Misel nampak mengerti situasi ini dan ikut mengajak Alana untuk kekelas.
"Gak" Alana melepas tangan Ratu kemudian menghampiri Erlan yang kini sedang merokok di meja pojok kantin. Ratu mengikuti Alana perlahan ,disusul Misel dan Sekar.
"Buang rokok lo, disini aturan sekolah tidak di perbolehkan merokok!"
Dengan berani Alana berdiri dan menegur di depan Erlan yang sedang asik menghisap rokoknya itu . Erlan tidak menjawab,hanya mengangkat alis kirinya.
"Buang!"
"Gak"
"Buang"
"Gak"
Alana mengambil segelas es teh di meja itu lalu mengguyurnya tepat di wajah Erlan. Kini rokok Erlan padam terkena es teh itu namun kini emosinya terbakar.
braakkk!
"Mau lo apasihh?" Erlan menggebrak meja kantin lalu berdiri menghadap Alana
"Mau gue?"
"ngasih pelajaran buat orang yang gatau aturan" lanjut Alana dengan tersenyum kecut"Cih, bisa ga sih lo ga nyari masalah sehari sama gue?
"Cari masalah? bukannya elo ya yang selalu bermasalah?"
Seluruh warga kantin kini sedang memandangi mereka berdua, sedangkan teman teman Alana kini berdiri dekat dengan meja yang di duduki Erlan dan circlenya itu bersiap menarik Alana jika terjadi sesuatu padanya.
"Beb es teh ku belum ku minum udah hilang aja di pake Alana buat mandiin Erlan" bisik Kevin ke Ratu, Ratu hanya mengisyaratkan diam ke Kevin
Pasangan ini kerap kali menjadi penengah antara Erlan dan Alana setiap kali mereka bertengkar.
"Terus lo mau ikut ke dalam masalah gue setiap hari? haa?" Erlan menangkap dagu Alana lalu menatapnya tajam
"Lo sadar ga? kelakuan lo merugikan orang sekitar tau ga?" Segera Alana menepis tangan Erlan dari dagunya

KAMU SEDANG MEMBACA
Alana
Fiksi RemajaIni tentang Alana lynelle Meisha ,gadis cantik dan ceria tumbuh besar di antara orang-orang baik hidupnya tidak pernah di tumbuhi dengan hadirnya manusia yang membawa masalah besar. Namun sebenarnya masalah besar itu terdapat pada dirinya sendiri. P...