Chapter 9

313 12 6
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.

Saat ini, Naruto dan Sasuke sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Walaupun Naruto seperti itu, Sasuke menerima cinta bos Yakuza itu. Sasuke benar-benar jatuh pada pelukan Naruto.

"Bagaimana keadaanmu hhmm?", tanya Naruto pada Sasuke.

"Aku baik-baik saja", jawab Sasuke.

"Mau jalan-jalan keluar?", tanya Naruto lembut.

"Dobe! Pantatku masih sakit tau!", jawab Sasuke sedikit sebal.

"Oke, kita akan di sini saja. Kalau kau lapar kita bisa memesan makanan dari sini saja hhmm", ujar Naruto sambil membawa Sasuke dalam pelukan hangat.

Naruto dan Sasuke sedang bergulum di bawah selimut. Hari ini mereka tak ingin keluar dari kamar hotel. Mereka hanya ingin menikmati kebersamaan mereka saat ini.

"Naruto...", panggil Sasuke.

"Ada apa, baby?", tanya Naruto yang masih setia memeluk tubuh Sasuke.

"Aku ingin merahasiakan hubungan kita", ujar Sasuke lirih.

"Maksudmu?", tanya Naruto.

"Makk.. maksudku biarkan orang-orang terdekat saja yang tahu hubungan kita, aku tak ingin publik tahu tentang ini. Apalagi aku belum siap memberitahukan ini pada kedua orang tua ku", ujar Sasuke pada Naruto.

"Okey, kalau itu mau mu, baby. Tapi aku akan memberitahukan kedua orang tua ku dan orang-orang terdekat ku saja", ujar Naruto.

"Eehh orang tuamu? Kau yakin Naruto? Apa orang tuamu akan menerimaku? Aku ini laki-laki dan kau juga?", ujar Sasuke ragu-ragu.

"Orang tuaku tak akan mempermasalahkan itu, baby. Mereka hanya mementingkan kebahagiaanku. Kau tenang saja hhmm", ujar Naruto menenangkan kekasih barunya itu.

"Baiklah, tapi untuk saat ini aku belum bisa mengenalkanmu pada orang tuaku. Lebih tepatnya aku belum siap, kau tidak marah kan Naruto?", ujar Sasuke takut-takut. Ia khawatir kalau Naruto akan marah padanya.

"Terserah kau saja, baby. Aku siap kapan pun kau akan memperkenalkan ku pada kedua orang tuamu. Yang penting sekarang kau sudah menjadi milikku hhmm", ujar Naruto membalikkan tubuh Sasuke.

Cup!

Naruto langsung melumat bibi kenyal yang sekarang menjadi kesukaannya itu.

"Eungh", desahan Sasuke lolos dari bibir ranumnya.

Naruto memperdalam ciumannya, tangan Sasuke melingkar pada leher Naruto.

Drrrttt... Drrrttt... Drrrtt...

Ponsel Naruto berdering saat keduanya sedang bercumbu. Mau tak mau Naruto menyudahi ciuman mautnya pada Sasuke.

"Brengsek siapa yang menelpon?! Hah!", umpat Naruto.

"Mengganggu saja kesenangan orang!", gerutu Naruto sambil berjalan mengambil ponselnya. Saat ini kedua pasangan itu benar tanpa busana. Hanya selimut yang menutupi tubuh indah Sasuke. Sedangkan Naruto saat ini sedang naked sambil mengangkat telepon.

"Hah... Hah... Hah...", Sasuke mulai mengatur nafasnya akibat serangan ciuman dadakan dari Naruto.

"Moshi mosh, ada apa nii-san menelponku?", tanya Naruto dari ujung telepon.

Mine (Narusasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang