Chapter 3

657 53 0
                                    

Happy Reading

.
.
.
.
.
.

Sejak Sasuke taken kontra kerja dengan perusahaan milik Naruto, setelah itu juga Naruto selalu saja mengirimkan pesan singkat pada model tampan itu. Walaupun kata-kata sederhana yang sampai di layar ponsel pintarnya. Tapi Sasuke merasakan hal yang aneh dengan sikap Naruto itu.

Sasuke hanya membaca pesan singkat itu tanpa membalasnya. Ia tak mau terlibat lebih jauh lagi dengan seorang Uzumaki Naruto. Saat ini, perusahaan milik Naruto menawarkan kontrak kerjasama lagi dengan pihak Sasuke tapi ia belum menyetujuinya.

Siang hari ini Sasuke mengunjungi kantor kakaknya di Uchiha Corps. Karena hari ini dia tak ada kegiatan apapun. Entah kenapa tujuannya kali ini adalah sang kakak Itachi.

"Selamat siang Uchiha-sama", sapa Rin sekretaris pribadi Itachi.

"Apakah aniki ada?", tanya Sasuke pada sekretaris pribadi kakaknya, Karin.

"Direktur sedang ada tamu, anda bisa menunggu dulu di sofa. Anda ingin minum apa tuan?", Rin menawarkan Sasuke sesuatu untuk diminum.

Karin tak berani memberitahu Itachi kalau ada Sasuke di depan ruangan. Saat ini Itachi sedang menerima tamu pentingnya. Karena itu ia tak ingin mendapatkan masalah dari sang direktur muda itu.

"Tidak usah, aku akan menunggu aniki saja. Terimakasih", ujar Sasuke.

Sasuke duduk di sofa ruang tunggu sampai tamu sang kakak keluar dari ruang. Sambil menghabiskan waktu Sasuke memainkan ponsel pintarnya daripada dia mati kebosanan.

"Ceklek!"

Pintu ruangan Direktur Utama terbuka. Keluarlah seorang laki-laki tampan walaupun wajahnya bermasker. Yaa itu adalah Hatake Kakashi seorang pengusaha muda, sepertinya ada sebuah kesepakatan yang terjadi antara Itachi dan Kakashi.

Saat keluar ruangan Kakashi tak melihat keberadaan Sasuke sebaliknya Sasuke pun tidak. Karena Sasuke sedang sibuk dengan ponsel pintarnya.

"Uchiha-sama, silahkan masuk. Tamu tuan Itachi baru saja keluar", Rin memberitahu Sasuke yang sedang bermain ponsel.

"Oke, terimakasih", Sasuke bangun dan langsung menghampiri kakak kesayangannya.

"Aniki!", panggil Sasuke.

"Tumben kau ke sini. Ada yang kau inginkan?", tanya Itachi heran.

"Aku bukan bocah lagi, aniki. Aku bisa membeli apapun yang ku mau sendiri", jawab Sasuke sebal.

"Iyaa iyaa, aku percaya Sasuke. Terus ada apa?", tanya Itachi penasaran.

Saat ini, kedua kakak beradik itu Itachi dan Sasuke sedang berbincang-bincang di sofa yag berada di sudut ruang kerja Itachi.

"Sepertinya tadi ada tamu penting?", tanya Sasuke.

"Iyaa, itu tadi Hatake Kakashi", jawab Itachi.

"Hatake Kakashi? Bukannya dia senior aniki saat kuliah dulu?", ujar Sasuke meyakinkan.

"Yaa, kau benar. Dia baru saja pulang dari luar negeri setelah menyelesaikan studi magisternya di sana", jawab Itachi.

"Apa dia menawarkan kerjasama dengan perusahaan kita?", tanya Sasuke penasaran.

"Tidak, kita hanya berbincang saja. Tapi entahlah kalau suatu saat ia mengajak bekerja sama dengan perusahaan kita. Memang kenapa? Kau berubah pikiran?", tanya Itachi penasaran dengan obrolan adiknya.

"Tidak, aku tak mau mengurusi perusahaan keluarga kita. Passion ku bukan di sini aniki. Aku tak cocok berada di balik kursi itu", sambil melirik ke arah kursi singgasana Itachi itu.

Mine (Narusasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang