The Pretty Doll | GL(Annyeongz)

22 1 0
                                    

(Warn! Boring long story. Hati-hati bosen yaa!)

Kelopak matanya terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelopak matanya terbuka. Berkedip-kedip pelan untuk membiasakan irisnya yang terkena cahaya terang matahari dari arah jendela.

Ia menoleh sejenak ke-sebelah kirinya. Menatap jajaran boneka koleksinya dengan senyuman kecil merekah. Setelahnya ia merubah posisinya menjadi duduk bersandar pada headboard. Tangan lentiknya meraih handphone ber-chasing polos dengan photo anjing miliknya yang terselip.

Sesaat layar masih menampilkan layar hitam setelah ia menekan tombol power, lalu saat menyala terlihatlah lockscreen dengan photo salah satu boneka koleksinya. Beberapa chat yang masuk ke-handphonenya terlihat muncul di layar, menutupi lockscreen cantiknya.

Matanya menelisik setiap chat yang muncul, membaca beberapa yang bisa ia baca. "Huh? Tumben mau dateng? Biasanya juga bilang takut." gumamnya heran. Meski merasa sedikit heran ia tetap menekan chat, membuka layar handphone yang terkunci hingga muncul-lah ruang obrolan mereka.

Jemarinya bergerak cepat mengetikkan pesan sebelum mengirimnya. Hanya pesan singkat berisi persetujuan untuk kunjungan dadakan. Tanpa membalas pesan lainnya ia segera berdiri dari kasur, rela meninggalkan kasur empuk tersebut karena ia akan pergi mandi. Menurutnya lebih baik mandi sekarang daripada mendapat omelan panjang sang sahabat yang ingin berkunjung.

 Menurutnya lebih baik mandi sekarang daripada mendapat omelan panjang sang sahabat yang ingin berkunjung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahn Yujiinnn~," tangannya terlentang lebar. Terlihat siap untuk memeluk erat tuan rumah yang sudah standby di sebelah lemari kaca besar berisi koleksi bonekanya.

Grepp

"Akh- Jiheon, sesekh--" yang dipeluk erat justru langsung mendorong-dorong kecil tubuh ramping sahabatnya. Merasa sesak karena pelukan yang sangat erat.

Jiheon menurut, ia melepas pelukannya lalu menyengir lebar melihat wajah kesal dan memerah Yujin.

"Hahh~, jadi kenapa?" tanya Yujin sedikit membingungkan akibat pertanyaan tidak lengkapnya.

"Apanya yang kenapa?"

"Aishh, itulohh. Lo kenapa tiba-tiba mau kesini? Biasanya juga selalu nolak karena takut." sedikit nada mengejek Yujin torehkan pada kalimat terakhirnya.

'Random Oddities' ¦ BL⇎GL(Kpop Edition)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang