Keadaan di sekolah Strays berjalan normal di cuaca yang juga normal--panas. Pak Yanto--tukang kebun sekolah-- terlihat sudah sibuk membersihkan lingkungan taman bersama beberapa murid gabut ber-hati dermawan, murid-murid yang mulai berdatangan dengan senyum cerah ataupun muka kusut layaknya belum mandi. Atau bahkan, si ketua osis serta si ketua klub padus yang sudah sibuk olahraga lari--kejar-kejaran-- dengan si ketua padus sebagai pengejar.
Namun, langkah cepat keduanya harus terhenti saat mereka melihat seorang wanita dengan tinggi dibawah rata-rata berambut menggelombang se-bahu baru saja keluar dari ruangannya. Mereka berhenti mendadak hingga nyaris menabrak satu sama lain dan tak lupa suara 'ckittt' keluar dari sepatu yang dipaksa berhenti.
Wanita berumur 30-an itu sontak menoleh lalu menatap keduanya tajam.
"Hehe~, selamat pagi, Bu Asti." si ketua osis cepat-cepat menyapa dan menyalimi wanita yang bertugas menjadi guru BK itu, diikuti oleh si ketua padus.
"Kalian berantem lagi, hm? Seungmin, Bangchan?" tanya Bu Asti tepat sasaran sembari membenarkan letak kacamata korean style-nya.
Keduanya tentu merasa gugup mendengar pertanyaan yang jawabannya hanya satu dari Bu Asti. Sebagai pendukung kebohongannya, Bangchan segera merangkul pundak yang lebih pendek sebelum menjawab.
"Nggak dong, Bu. Masa kita berantem terus, sih? Ya kan, Mo?" Bangchan menoleh ke Seungmin meminta jawaban.
Seungmin mengangguk polos dengan senyum palsu setelah menatap Bangchan tajam. Bu Asti pun mengangguk mengiyakan lalu berjalan pergi meninggalkan kedua remaja tersebut. Yang lebih muda memperhatikan sejenak punggung sang guru yang perlahan menghilang dari jangkauan pandangannya dan dengan tidak berperike-Bangchanan ia mendorong tubuh Bangchan menjauh meski sia-sia karena kekuatannya tidak se-banding dengan remaja kekar itu.
"Sialan lo. Sini pulpen gue, kembaliin cepet." judes Seungmin sembari menjulurkan telapak tangannya untuk menagih kembali pulpen yang dicuri darinya.
"Halah, pulpen doang aja gitu banget." nyinyir Bangchan dengan tangan merogoh saku almet-nya sebelum meletakkan pulpen itu pada telapak tangan Seungmin.
"Gak tau aja lo, ini tuh koleksi terakhir pulpen kesayangan gue yang gue punya!" tekan Seungmin sembari melengos pergi meninggalkan si ketua osis.
Yang lebih tua hanya tersenyum simpul melihat Seungmin yang secara perlahan eksistensinya menghilang dari pandangan. Ia menggeleng tidak percaya. "Kok bisa ya Mama Kim ngelahirin anak titisan demit kayak lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
'Random Oddities' ¦ BL⇎GL(Kpop Edition)
FanficCuman cerita yang demi apapun random banget! Tapi mungkin bisa jadi seru buat kalian! Dan ceritanya tentu aja punya plot yang berbeda. Jadi kalo misal ada yang panjang baangett atau pendek baangett, sorry banget ya... terus kemungkinan besar i will...