fifteen

1.1K 157 13
                                    

seorang siswi menyodorkan satu batang coklat kehadapan seseorang yang di taksirnya.

"kumohon jadi pacarku" siswi itu berujar dengan sangat cepat, menandakan dirinya benar benar gugup saat ini. sang lawan bicara hanya menatap nya sekilas.

"kau bahkan tidak lebih cantik dari papa ku." bagai dihujam anak panah, ucapan remaja itu tepat menusuk di hati sang siswi.

"huening kai" panggilan itu datang dari kejauhan, remaja tadi menolehkan kepala nya kearah sang kawan yang berlari menghampirinya.

kawan nya itu menatap siswi yang baru saja meninggalkannya sendirian. "kau menolaknya?"

remaja itu mengangguk. lalu mengangkat bahu nya acuh.
"whoa, hueningkai, kau gila"

"papa ku lebih cantik dari perempuan mana pun" jawabnya acuh.








**


"aku pulang"

yeonjun melepaskan apron nya saat mendengar suara dari arah depan, ia bergegas keruang tamu dan menyambut orang tersayangnya.

"hueningie" sapa yeonjun. "oh ada beomgyu?" lanjutnya.

beomgyu- kawan sejawat hueningkai, meraih tangan yeonjun untuk di kecup, "aku rindu, hyung"

SLAP!

"kenapa kau memukul ku?!" beomgyu berteriak marah.

"dia papa ku, yang sopan bajingan" hueningkai berteriak marah.

beomgyu mengerang, "aku memanggilnya dengan sopan!"

"tidak dengan sebutan hyung juga, dia lebih tua 15 tahun dari mu"

"lalu apa? harus ku panggil papa mu dengan sebutan sayang?"

"kau mau mati ya?" hueningkai sudah siap akan membogem beomgyu, kalau saja yeonjun tidak melerainya.

"hueningie sayang, papa tidak keberatan" yeonjun berucap lembut, suara nya selalu menjadi melodi paling indah untuk hueningkai.

"beomgyu", yang punya nama menoleh, menatap ke paras cantik yeonjun "kau bisa memanggil ku papa"

namun beomgyu menggeleng, "tidak akan, aku akan memanggilmu sayang"

"KELUAR DARI RUMAHKU" hueningkai berteriak murka.





**

nama nya hueningkai, lebih tepatnya choi hueningkai.
anak satu satu nya milik papa muda yang cantik, choi yeonjun.

bayi lima belas tahun lalu, yang ia lahirkan begitu mungil, namun kini sudah beranjak dewasa.

kai memiliki postur tubuh yang tegap, di umurnya yang baru menginjak 15 tahun, ia sudah melebihi tinggi yeonjun yang notabene nya adalah sang papa.

yeonjun tidak sendirian merawat kai, ia tetap dibantu oleh taehyun, ryujin dan yeji. oh, kim namjoon juga sekali kali membantu.

ia juga dekat dengan kakek dan neneknya.

awalnya, pada saat orang tua yeonjun mengetahui bahwa yeonjun bisa hamil dan sudah melahirkan anak, membuat keduanya murka.

mereka bahkan sempat berhenti membiayai yeonjun, dimasa keterpurukan nya, teman temannya tak meninggalkan yeonjun. mereka setia membantu yeonjun.

bahkan namjoon menawarkan pekerjaan dan memberi nya bantuan dengan datang kerumah membawa uang dengan jumlah yang besar didampingi sang istri, kim seokjin.

tapi kesedihan itu hanya berlangsung selama tiga tahun, hati ibu yeonjun luluh saat melihat cucunya yang tampan dan sehat berlarian di video yang yeonjun kirim.

mereka meminta maaf pada yeonjun, dan kembali membiayai segala kebutuhan yeonjun.
yeonjun diberikan salah satu cabang perusahaan industri milik ayahnya.

namun perusahaan itu bukan yeonjun yang menghandle, orang terpercaya milik ayahnya yang memegang, namun sebanyak 40% penghasilannya akan masuk ke rekening yeonjun.

kembali lagi pada kai, anaknya itu tidak pernah bercerita bahwa dirinya populer dikalangan anak perempuan.
yeonjun mengetahui bahwa kai sering menolak pernyataan cinta siswi siswi dari beomgyu. dengan dirinya yang dijadikan alasan.

choi beomgyu, anak yang periang dan humoris. namun ada yang salah diotaknya, dia secara terang terangan menyatakan bahwa dirinya menyukai yeonjun dan akan menikahi nya.

namun yeonjun tak ambil serius, nama nya juga pemuda labil.


***

"papa, aku akan ke tempat beomgyu" kai mencium pipi dan kening yeonjun sebagai bentuk berpamitan.

beomgyu berteriak "untuk apa kerumahku? aku masih mau disini bersama papa mu"

"kau lupa? tugas kelompok ilmu teknologi ada dirumah mu,"

setelah ingat, beomgyu menunduk sedih, dan berpamitan pada yeonjun, saat hendak mencium pipi yeonjun, hueningkai sudah lebih dulu menarik kerahnya untuk menjauh.

beomgyu memberontak dengan tangisan pura pura. namun hueningkai tidak peduli.

"aku pergi dulu pa"

"dah sayang" teriak yeonjun sambil menggeleng melihat kelakuan keduanya.





***

"rumah mu sepi, seperti biasanya" kai berucap.

beomgyu hanya mengedikkan bahunya, "ibu selalu sibuk dengan arisannya"

kadang kai merasa kasian pada beomgyu, ayahnya sibuk bekerja, dan ibunya selalu sibuk dengan kegiatan bersama teman temannya.

biasalah, ibu ibu sosialita.

kai bersyukur memiliki papa nya yang selalu menghabiskan waktunya bersama.

papa nya bekerja saat kai berada disekolah, dan ada dirumah saat kai berada dirumah.

beruntung sekali kai memiliki papa seperti yeonjun.











hi.
chap selanjutnya akan di up saat vote melebihi 50
june 30.

edit. gercep banget yang ini mau nyampe ke 50, yang lainnya enggak😞
july 4.

ARGH SH!T [soobjun/binjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang