faces

1K 101 25
                                    

dering alarm membangunkan hueningkai dari tidur lelapnya, matanya mengerjap sesekali lalu menyadari bahwa eksistensi sang papa sudah berganti dengan guling bersarung putih.

mengumpulkan nyawa, beberapa menit hanya terdiam, lalu beranjak dari atas kasur menuju keluar kamar, sikat gigi? cuci muka? nanti saja.

tujuan hueningkai saat ini adalah dapur, memang dimana lagi dirinya bisa menemukan sang papa dipagi hari kalau bukan di dapur?

"selamat pagi anak papa" yeonjun berucap tanpa menoleh, masih menyibukkan diri dengan pisau dan beberapa bahan yang harus di rajang.

kai tak menjawab, malah menarik pipi yeonjun dan mencium keningnya, membuat yeonjun bergerak beberapa centi dari tempat semula. "selamat pagi papa sayang" ucapnya manis.

yeonjun hendak membalas kecupan di dahi, namun kepalang marah saat sadar. "KAI GOSOK GIGI DULU!!!!!!"
sedangkan yang di teriaki, malah tertawa dan berlari kearah kamar mandi menjauhi sang papa.

saat hendak melanjutkan kembali, bunyi nyaring yang berasal dari bell rumah menghentikkan kegiatan yeonjun.
"oh? sudah sampai?" monolognya, seperti sudah tahu siapa yang berkunjung.

maka dibuka lah pintu itu oleh yeonjun, tak ingin membuat tamunya menunggu, dan benar.

tebakan yeonjun tentang tamu nya benar, itu adalah
"uncle taehyun?" sapa hueningkai pertama kali, saat dirinya baru saja selesai mencuci muka dan gosok gigi.

kai menghambur peluk dengan taehyun, membuat yeji mendesis dengan lirikan tajam. "YA YA YA, terus saja berpelukan, seakan akan kita tidak ada disini. cih" mendengar gerutuan tersebut, hueningkai langsung melepas pelukannya dan memeluk yeji. "hehe" cengirnya.

sedangkan manusia lain disana semakin kebakaran jenggot. "ITU ISTRI KU YAA!!! KENAPA AKU TAK DIPELUK JUGA?!"

sang tuan rumah hanya geleng geleng saja mendengar keributan yang ryujin ocehkan. padahal baru sampai lho! bahkan belum duduk sama sekali, sudah ribut saja.








**







"seperti biasa, tidak mengecewakan" yeonjun tersenyum saat taehyun melontarkan pujian pada masakannya. "tidak seperti manusia yang duduk disebelah yeji, masakan nya mengerikan" tambahnya diakhir.

ctak!

ryunjin meletakkan sumpitnya dengan kasar, "APA KAU BILANG?!" sungutnya dengan emosi.

taehyun hanya mengedikkan bahu, "hanya bicara fakta sih" dengan kecepatan kilat ryujin sudah akan menarik kerah taehyun, namun lengannya di cekal yeonjun yang sedari tadi diam. "bisa diam? kalau mau ribut, lebih baik pulang saja" ucapnya dengan senyuman yang sangat lebar, meninggalkan kesan menyeramkan.

sedangkan hueningkai sudah hampir menyemburkan makanannya, matanya berair kana menahan tawa yang bisa meledak kapan saja. astaga mereka lucu sekali.

acara sarapan pagi mereka pun dilanjutkan dengan tenang, kadang diselingi oleh obrolan obrolan kecil, atau sekedar peraduan kata antara taehyun dan ryujin yang entah kenapa seperti kucing dan anjing saja.

"TAPI KAN AKU TIDAK SEBURUK ITU"

"KAU IYㅡ"

Ting Tong

bell kembali berbunyi, membuat taehyun menghentikkan ucapannya dan menarik perhatian mereka semua kearah pintu. "siapa ya?" tanya yeonjun dimeja makan, melirik pada anaknya.

kai meminum air putih, dan menjawab "sepertinya beomgyu, biar aku yang buka" sang papa membulatkan bibirnya agar berbentuk o, dan mengangguk mengerti.

omong omong, hari ini memang hari libur sekolah, ya tidak heran mereka ingin bermain.

kai membuka pintu, dan memang wajah beomgyu lah yang terpampang.  "kami sedang makan" ucap kai sebagai sapaan.

dengan cepat beomgyu menjawab "Waaah aku ingin makan masakan yeonjun!!" dan melesat meninggalkan kai di depan pintu yang bahkan belum tertutup, astaga memang menyebalkan.

"yeonjun hyung!~" panggilan tersebut, sukses menghentikkan kegiatan para orang dewasa dimeja makan, membuat beomgyu menjadi pusat perhatian.

"hai beomgyu" sapa yeonjun.

"h-hai" jawabnya malu karna tak mengira akan ada banyak orang disini.

sedangkan hueningkai hanya geleng geleng, sebenarnya ingin menoyor kepala beomgyu, namun tak sampai hati. "makanya jangan seperti bekantan bila bertamu" lalu duduk disebelah yeonjun.

"kenapa diam? sini, makan. duduk disebelah uncle taehyun"










**

mereka pun mulai memakan dengan tenang setelah beomgyu datang, semua mata tertuju pada yeonjun yang dengan lembut dan telaten melayani beomgyu di meja makan.

taehyun sedari tadi terus memperhatikan wajah beomgyu, lekuk wajahnya, bentuk mata nya, bahkan bentuk bibir.
"kau terlihat seperti, seseorang" ucapnya kemudian.
menghentikan aksi beomgyu yang hendak menyuap makanannya.
juga mengambil alih atensi yang lainnya. "maaf?" tanya beomgyu, membuat taehyun sadar dan segera menggelengkan kepala nya "ah, maaf membuat mu tak nyaman, hanya saja aku seperti pernah melihat bentuk wajah ini, haha apa aku yang salah yak?" tawa canggung taehyun berikan di akhir, mau tak mau beomgyu pun melakukan hal yang sama.

hening.

"kau benar, ku rasa aku juga tidak asing" yeonjun menimpali.
suasana kini semakin canggung saat yeonjun dengan intens menatap beomgyu. "sayang, kalau terus terusan dilihat seperti itu, aku nanti bisa culik kamu ke penghulu loh" beomgyu berucap dengan spontan

"YAAK SAKIT HUENINGKAI"






















hi? long time no see yak.
sebenernya laptop aku tuh rusak, dan aku sekarang males banget ngetik di hp (sok sok an)😔, tapi tadi iseng buka notes, ternyata ada ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARGH SH!T [soobjun/binjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang