Ting tong!
Bunyi bel yang berbunyi menghentikan acara makan keluarga Kim. Pandangan mereka beralih ke arah pintu
"Siapa?" Soal Suho
Semuanya menggelengkan kepala mereka tanda tidak tahu. Suho bangun dari duduknya dan berjalan ke arah pintu
"Siapa ya?" Soal Suho pada orang yang berada di hadapan pagar rumah nya
"Ini rumahnya Kim Renjun bukan?" Soal laki-laki itu
"Iya itu anak saya. Kenapa ya?" Soal Suho
"Saya Jeno, mate Renjun"
"Mate?"
"Jeno?!"
Suara kaget Renjun membuatkan Suho dan Jeno melihat ke arahnya
"Beneran mate kamu, Jun?" Soal Suho
"Iyaaa..."
"Ayo masuk. Udah makan belom? Kalo belom bisa bareng"
"Makasih om"
Jeno mengikuti Suho masuk ke dalam dan tersenyum ke arah Renjun
"Siapa, mas?" Soal Jisoo
"Mate nya, Jun. Jeno namanya"
"Salam kenal ya, saya Mama nya Renjun"
"Lee Jeno, Tante"
"Panggil Mama aja. Kamu kan mate nya Renjun"
Jeno tersenyum malu saat mendengar itu
"Jangan ganggu mate aku dong, ihh. Kamu sendirian?" Soal Renjun
Jeno bingung saat mendengar pertanyaan yang dia dapat daripada Renjun
"Ya sendiri lah.."
"Loh? Aku pikir kamu bareng Jaemin, soalnya Jaemin bilang mau ke sini juga"
"Jaemin mau ke sini?" Soal Jeno
Renjun mengangguk kecil dan tidak lama setelah itu, bunyi bel rumah berbunyi untuk kali kedua
"Jaemin deh kayaknya"
Renjun berlari ke arah pintu dan membukanya. Sangkaan nya tepat, Jaemin sudah berada di depan rumahnya dengan bunga di tangan
"Aku datang, cantikku!!"
Renjun tertawa dan membukakan pagar untuk Jaemin masuk
"Kamu ihh"
"Lagi apa?"
"Makan. Kamu udah makan belom? Kalo belom bisa makan bareng"
"Itu motornya Jeno ya?"
"Iya, dia baru aja sampe tadi"
"Mama Papa. Ini Jaemin, mate aku"
"Kamu beneran ada dua mate, Jun?" Soal Jisoo
"Iya... Tatto aku bercahaya waktu ketemu mereka"
"Udah-udah. Ayo duduk, kita makan bareng"
"Ngapain sih datang rumah orang segala? Kan bisa ketemu Jun di sekolah" ujar Junkyu dengan segala amarahnya
"Biarin aja, rumah kan jadi rame" ucap Jisoo
Jaemin berlari dan duduk di sebelah Renjun manakala Jeno hanya bisa mengalah dengan tingkah Jaemin yang seperti kanak-kanak dan duduk di sebelah Suho. Suasana malam itu menjadi sangat meriah karena hadirnya Jeno juga Jaemin di dalam keluarga Kim
Selepas makan malam, Jeno dan Jaemin pergi ke kamar Renjun untuk melihat-lihat sekeliling dan mencoba untuk mengenal Renjun lebih dekat lagi
"Kalian duduk di sana dulu ya. Aku mau ganti baju. Jangan di liat!"
Jeno mengangguk kecil tanda paham manakala Jaemin hanya mengabaikan larangan Renjun. Saat Renjun membuka bajunya dan ingin mengganti baju, Jaemin berdiri dan mendekati Renjun
"Cantik, ini kapan ada?" Soal Jaemin pada tatto yang ada di bahagian tepi perut Renjun
"Hah?" Renjun bingung mendengar pertanyaan itu
Renjun melihat ke arah apa yang Jaemin tujukan begitu juga dengan Jeno. Mereka bertiga kelihatan begitu bingung saat melihat tatto baru itu
"Ini kapan ada? Aku gak pernah liat sebelum nya kok"
Renjun memeriksa kembali tatto itu dan melihatnya lama
"Kayak pernah liat... Tapi di mana ya?" Soal Renjun sendiri
"Kamu punya mate lagi?" Soal Jeno
"Kayaknya deh... Emangnya bisa?"
"Bisa deh kayaknya, kamu tatto nya cuman tiga doang emangnya?" Soal Jaemin curiga
Mata Jeno berhenti pada pundak Renjun dan di sana sudah muncul tatto baru. Tatto nya berbentuk bunga tulip merah
"Sayang... Kayaknya kamu ada tatto lagi deh"
Jaemin dan Renjun memandang ke arah Jeno bingung
"Mana??" Soal mereka berdua
"Pundak kamu.."
"Anjirlah..."
KAMU SEDANG MEMBACA
No Limit [Renjun × All]
Fanfictionmempunyai satu atau dua mate sebagai pendamping tentu saja sudah dapat membuatkan seseorang itu bahagia, tapi..... bagaimana jika kau mempunyai mate yang tidak terbatas?