Renjun bangun di tengah malam karena dia masih memikirkan apa yang Mama nya bilang sore tadi. Kalau dia beneran mempunyai ramai mate, bagaimana dia akan menguruskan semuanya? Dan seberapa ramai mate nya nanti? Apa dia harus melayani mereka seumur hidupnya?
Lamunan Renjun terhenti saat merasakan pergerakan di sampingnya
"Ada masalah hmm?" Soal laki laki itu
"Jeno"
Iya, Jeno menginap di sini karena motornya rusak dan dia menolak untuk pulang bersama Jaemin dan juga Jisung. Renjun hanya membiarkannya dan menyuruhnya untuk tidur di kamar Renjun bersamanya
Renjun mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Jeno kemudian dia memeluknya erat. Jeno kemudian mengelus kepala Renjun lembut membuatkan Renjun nyaman dengan posisi itu
"Apa yang bikin Renjun ku nggak bisa tidur?" Soal Jeno dengan mata yang masih tertutup
"Aku takut.." Renjun meluahkan perasaan yang dia rasakan
"Kenapa?"
"Aku cuman memikirkan seberapa ramai mate ku. Aku takut aku tidak bisa melayani kalian semua"
"Sayang, aku tau kalau kamu akan merasakan itu dan kalau aku menjadi mu pun aku akan merasakan hal yang sama sepertimu. Pasti nanti akan ada yang merasa kau tidak adil, tapi mereka harus memahami kau juga. Mereka harus menerima kalau kau mempunyai ramai mate yang harus kau layan. Suatu hari mereka akan memahaminya, percaya padaku"
Kata-kata Jeno membuatkan Renjun menjadi lebih positif
"Makasih ya. Aku harap kalian bisa menerima aku yang seperti ini"
"Tentu"
Renjun bangun dan melihat ke arah Jeno yang mulai perlahan masuk ke dalam mimpinya kembali. Renjun tersenyum dan mencium pipi Jeno dan tidur kembali. Jeno tersenyum di dalam tidurnya
........
"Jeno bangun"
Renjun berusaha untuk membangunkan Jeno yang masih tidur itu. Sebelum dia masuk ke dalam kamar mandi tadi dia sudah coba untuk membangunkan Jeno tapi tidak bisa, jadi Renjun membiarkan Jeno untuk tidur lebih lama dan membersihkan badannya dahulu
"Jeno?" Panggil Renjun lagi sambil menepuk paha Jeno perlahan
"Hmm?"
"Ayo bangun, sudah jam 6 pagi. Kamu gak mau telat ke sekolah kan"
"Morning kiss nya mana?" Soal Jeno
"Apaan sih, bangun dong~~" Renjun hampir mengalah
"Ayolah nanti kalau kamu ketemu mate kamu yang lain aku gak bakalan bisa selalu dengan kamu"
Renjun yang mendengar itu mengangguk kecil, ada benarnya juga apa yang Jeno katakan. Sebaiknya dia menghabiskan masa dengan mate nya yang sudah dia ketemu saat ini sebelum dia berjumpa dengan mate nya yang lain. Renjun mencium pipi Jeno lama kemudian dia melepaskan ciuman itu
"Sudah! Ayo bangun"
Jeno bangun dengan perlahan dan turun daripada kasur dengan wajah yang sedikit murung
"Aku maunya di bibir..." Ucap Jeno perlahan tapi karena kamar itu sunyi, Renjun jadi bisa mendengarnya
"Mandi duluan sana. Masa aku harus mencium bibir mu sebaik saja kau bangun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
No Limit [Renjun × All]
Fanfictionmempunyai satu atau dua mate sebagai pendamping tentu saja sudah dapat membuatkan seseorang itu bahagia, tapi..... bagaimana jika kau mempunyai mate yang tidak terbatas?