Makan malam berjalan dengan lancar dan di penuhi dengan canda tawa tapi tidak begitu lancar untuk Jaehyun. Makanan yang masuk ke dalam perutnya sama sekali tidak bisa dia cerna karena selalu di tatap oleh tatapan tajamnya Haechan dan juga Jisung. Apalagi jika dia mencoba untuk berbicara dengan Renjun.
"Ini teh nya, kak" ujar Renjun saat dia meletakkan secawan teh madu di atas meja yang ada di hadapan Jaehyun. "Makasih ya" ucap Jaehyun kemudian meminum minuman panas itu perlahan. Renjun yang melihat Jaehyun pun berasa kasian karena dia tau sekali kalau kedua Alpha nya itu membuat Jaehyun merasa tidak nyaman. Jisung dan Haechan sudah pulang selepas makan malam tadi. Tapi tentu saja mereka pulang dengan paksaan daripada Renjun.
Renjun mengambil tempat kosong di hadapan Jaehyun dan mengikuti pandangan Jaehyun yang sedang menatap ke arah langit malam. "Maafin mate aku ya kak. Kakak pasti gak nyaman tadi" ujar Renjun meminta maaf atas kelakukan Alpha nya. Mendengar permintaan maaf daripada Renjun membuatkan Jaehyun kaget. "Eh, gak papa kok. Kakak ngerti mereka. Kalo ada yang mau deketin mate kakak pun kakak bakalan jadi kayak gitu" ujar Jaehyun sambil tertawa kecil.
Renjun jadi ikut tertawa saat mendengar itu. Rasanya seperti sudah kenal Jaehyun lama membuatkan dia berasa nyaman berada dekat dengan Alpha itu. "Mate kakak gak marah ya kalo kakak lama di sini?" Soal Renjun membuatkan yang lebih tua menggelengkan kepalanya. "Kakak belom ketemu sama mate kakak" ujar Jaehyun. Mendengar itupun Renjun menjadi bingung.
"Hah? Kok bisa?" Soal Renjun bingung. "Bener kok. Tato nya udah muncul tapi mate nya aja yang belom ketemu" ujar Jaehyun kemudian menunjukkan tato bunga snowdrop yang ada di pundak kirinya pada Renjun. "Cantik tato nya kak" ujar Renjun saat melihat tato Jaehyun. Si Alpha tersenyum kecil saat mendengar itu. Bahagia mendengar pujian daripada si omega. Akan lebih bahagia jika omega di hadapannya ini mempunyai tato yang sama sepertinya.
"Kakak dengar kamu punya rame mate. Beneran ya?" Soal Jaehyun coba untuk mendapatkan kepastian daripada pemiliknya sendiri. "Ya begitulah. Kakak mau liat tato aku?" Soal Renjun kemudian mendapatkan anggukan sebagai jawaban. Renjun mulai menunjukkan satu persatu tato yang ada di tubuhnya. Melihat lima tato yang ada pada Renjun membuatkan Jaehyun mulai putus asa. "Mate kamu udah ada lima ya" ujar Jaehyun perlahan dan mendapatkan bantahan daripada Renjun.
"Sekarang mate aku emang lima tapi yang satunya feromon. Kalo tato tulip merah ini aku belom ketemu dia siapa" jelas Renjun pada Jaehyun. "Loh? Bukannya harusnya udah ketemu ya?" Soal Jaehyun. "Aku juga gak tau sih, kak" ujar Renjun sedikit kecewa karena mate nya yang kali ini tidak dapat dia temukan. "Kayaknya emang belum masanya deh" ujarnya lagi.
"Loh Jaehyun, kamu belom pulang?" Soal Suho saat dia berjalan keluar daripada rumahnya untuk mencari anak bungsunya itu dan melihat Jaehyun sedang bersama dengan Renjun di halaman depan. Dia pikir Jaehyun sudah pulang selepas makan malam. "Aku lagi ngobrol bareng Renjun, kak" jawab Jaehyun kemudian bangun dari duduknya, diikuti dengan Renjun.
"Sekarang udah jam berapa, pah?" Soal Renjun karena dia juga tidak sudah jam berapa sekarang karena terlalu asik ngobrol dengan Jaehyun. "Udah jam 10 malam, sayangnya papa" jawab Suho sambil tersenyum membuatkan Renjun kaget karena sudah begitu lewat sekali dan dia harus ke sekolah besok. "Kak, Renjun masuk duluan ya. Besok sekolah soalnya" ujar Renjun kemudian berlari masuk tapi sampai di pintu rumah, dia membalikkan badannya dan melambaikan tangannya pada Jaehyun tanda selamat tinggal. Jaehyun hanya tersenyum melihat itu dan membalasnya.
Suho memandang kedua nya sebelum fokusnya ke arah Jaehyun. "Mau nginap?" Soal Suho membuatkan Jaehyun kebingungan. "Gak papa deh kak. Ngerepotin aja. Lagian rumah aku juga gak terlalu jauh dari sini" jawab Jaehyun, menolaknya. "Gak ngerepotin kok. Udah malam juga. Bahaya kalo biarin kamu pulang" ujar Suho kemudian mengajak Jaehyun masuk ke dalam dan menuju ke arah kamar tamu.
"Ini kamarnya. Gak usah malu deh" ujar Suho mengusik Jaehyun agar pria itu berasa nyaman untuk bermalam di rumahnya. "Baik kak" jawab Jaehyun sambil tersenyum membuatkan Suho ikut tersenyum melihatnya. "Kalo mau apa-apa bilang ya" ujar Suho kemudian dia berjalan ke lantai dua untuk ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Limit [Renjun × All]
Fanfictionmempunyai satu atau dua mate sebagai pendamping tentu saja sudah dapat membuatkan seseorang itu bahagia, tapi..... bagaimana jika kau mempunyai mate yang tidak terbatas?