12

875 84 4
                                    

Haechan menggandeng tangan Renjun dengan perasaan yang sangat gembira karena Renjun sudah menjadi mate nya. Haechan tersenyum sambil melihat ke arah Renjun yang begitu gembira saat melihat lumba-lumba

"Gue bunuh sepupu lo bisa gak? Pengen gue sobek tuh mulutnya, senyum-senyum mulu liatin cantik gue" ujar Jaemin sambil melihat ke arah Haechan tajam

"Biarin aja deh, kak. Kan dia baru aja ketemu sama Kak Renjun" ujar Jisung sambil coba untuk menenangkan laki-laki yang ada disampingnya itu

Jeno berjalan ke arah Haechan dan juga Renjun dengan hati-hati. Kemudian dia menolak Haechan jauh daripada Renjun meskipun Alpha itu tidak terjatuh tapi dia kaget melihat Jeno melakukan itu

"Ngapain lo njir?" Soal Haechan kaget

"Jauh-jauh lo. Walaupun dia mate lo juga, tapi dia ke sini bareng kita bertiga ya" ujar Jeno kemudian menggandeng tangan Renjun

"Idihh" Haechan kemudian berpindah ke samping Renjun yang di sebelah sana

"Eh, eh. Minggir-minggir" ujar Jaemin yang kemudian mengambil tempat kosong di samping Renjun yang Haechan ingin ambil

Haechan terdiam melihat kelakuan duo J yang sangat cemburu. Tiba-tiba saja, Haechan merasa ada seseorang yang sedang menepuk pundaknya dan saat dia melihat ke arah orang itu, ternyata itu ialah Jisung

"Santai aja, kak. Mereka emang kayak gitu, aku aja gak di kasih ngobrol sama kak Renjun kecuali kalo ada kak Mark" ujar Jisung kemudian menghela nafasnya

"Lo mate Renjun juga?" Soal Haechan bingung

"Eh iya, aku belom perkenalkan diri aku. Kenalin, aku Jisung, mate ketiga kak Renjun" ujar Jisung sambil tersenyum

"Ohhh. Kak Mark itu siapa?" Soal Haechan lagi

"Kak Mark itu mate keempat kak Renjun" jelas Jisung

Haechan hanya mengangguk perlahan kemudian melihat ke arah duo J dan juga Renjun

"Kak Renjun gak selalu nya kayak gitu kok, kak. Dia cuman terlalu excited mau liat lumba-lumba jadi dia jadi lupa kalo dia ada banyak mate di sini" ujar Jisung melihat ke arah Renjun

Haechan melihat ke arah Jisung dengan pandangan bingung.

"Ni anak, mate nya Renjun atau tukang jelasin soal Renjun sih?" Batin Haechan

......

Selesai saja acara lumba-lumba, mereka semua pulang ke rumah masing-masing. Renjun masuk ke dalam rumahnya selepas diantar oleh Jeno.

"Aku pulang!" Ujar Renjun

"Anak Mama udah pulang? Mandi dulu ya, nanti kalo makan malam udah siap, Mama bilang ya" ujar Jisoo dari arah dapur

"Baik, ma!"

Selepas menjawab, Renjun berlari naik ke atas menuju ke arah kamarnya. Saat dia membuka pintu kamarnya, dia melihat sosok seseorang yang sedang tersenyum melihat ke arahnya

"Kak Mark!" Teriak Renjun gembira kemudian berlari ke arah Mark dan memeluk tubuh pria itu

"Gimana hari ini? Senang gak?" Soal Mark sambil membalas pelukan mate nya itu

"Senang banget! Tapi kalo ada kak Mark, aku lebih senang!" Ujar Renjun kemudian melihat ke arah Mark sambil tersenyum

"Maaf ya, kakak gak bisa nemenin kamu ke sana. Nanti kita pergi bareng lagi ya" ujar Mark sambil mengelus rambut halus Renjun

"Kakak ngapain ke sini?" Soal Renjun kemudian melepaskan pelukan hangat itu

"Mau ketemu sama kamu dong. Emangnya kamu gak kangen sama kakak?" Soal Mark kemudian membuat dirinya terlihat sedih

"Kangen dong! Kakak perginya 2 hari, masa aku gak kangen sih?"

Mark tersenyum melihat tingkah Renjun

"Sana mandi dulu, nanti kalo mama manggil makan, kita turun sama-sama ya" ujar Mark

"Baik" Renjun mengambil handuknya yang tergantung dan berlari masuk ke dalam kamar mandi

Mark hanya tertawa kecil saat melihat Renjun masuk ke dalam kamar mandi. Saat Renjun berada di kamar mandi, Mark melihat keliling kamar Renjun dengan teliti. Kamar Renjun tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil hanya cukup untuk dia tempati. Di sudut hujung kamar Renjun ada meja yang selalu Renjun gunakan untuk belajar. Mark tersenyum saat melihat gambar-gambar Renjun yang sedang tersenyum gembira

"Lucu" ujarnya perlahan

Suara pintu kamar mandi yang terbuka membuatkan perhatian Mark beralih ke arah Renjun yang sudah selesai membersihkan tubuhnya

"Kakak lagi ngapain?" Soal Renjun sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk

"Kakak lagi liat gimana kehidupan kamu sebelum kiya ketemu" ujar Mark

Renjun mengangguk kecil sebelum dia menggantung handuknya

"Ayo ke bawah" ajak Renjun

"Ayo" ujar Mark kemudian menggandeng tangan Renjun erat

No Limit [Renjun × All]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang