Kisah sahabat yang menjadi kekasih akan berlanjut, lebih rumit dari yang mereka pikir. Saat keduanya yakin ingin menjalin hubungan lebih serius, ternyata Junghwan dan Yoshi harus dihadapkan pada restu orang tua. Bersamaan dengan itu pula kejadian ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
marah aku saat kalian sudah selesai membaca...
Typo⚠️
Fiksi
ENJOY!
...
Hari ini keduanya akan berangkat menuju rumah orang tua Yoshi, mengenalkan Junghwan sebagai pasangan nya sekaligus meminta restu untuk hubungan yang lebih jauh lagi. Meski kedua orang tua Yoshi sudah mengenal dekat Junghwan, namun mereka hanya tau bahwa Junghwan sahabat Yoshi.
"sayang" Junghwan sedari tadi mengeluh memanggil Yoshi dengan bersikap berlebihan, dirinya terlalu gugup.
"it's okay Junghwan, kan mamah sama papah udah kenal kamu deket. kok jadi takut gini sih" Yoshi tidak segugup Junghwan, dia pernah mengatakan hubungan mereka pada mamah nya dan respon nya baik kok, ya tidak tau jika dengan sang papah.
"Mereka kenal aku sebagai sahabat kamu, bukan pasangan" jawab Junghwan dengan wajah khawatir.
"Hei, percaya sama aku... lebih baik ngaku dari sekarang. Kamu gak mau kan tiba tiba kita kawin lari tanpa restu" Junghwan mencebik kesal, bisa bisanya Yoshi malah bercanda di saat saat seperti ini.
"Huh, oke. aku.. siap" Junghwan menghembuskan nafasnya kasar mencoba mengusir kegugupan nya sekali lagi.
"Good boy!" Yoshi memberikan kecupan sekilas pada pipi Junghwan.
Jarak apartemen Junghwan dengan rumah Yoshi lumayan jauh. Butuh waktu hampir satu setengah jam, karena rumah Yoshi berada di pinggir kota itu kenapa Yoshi menerima ajakan Junghwan untuk tinggal bersama.
Dalam perjalan keduanya banyak berbincang, terutama mengenai rencana mereka yang ingin menikah di negara Swiss, negara yang telah melegalkan pernikahan sejenis. Belum ada persiapan pasti, hanya masih dalam tahap rencana, sebab yang paling utama dalam hal menikah adalah restu.
Keduanya sampai di rumah orang tua Yoshi tepat pada jam 3.15 sore, rumah bertingkat dua minimalis yang nyaman.
"Kamu siap?" Yoshi bertanya setelah keduanya keluar dari mobil.
