Kisah sahabat yang menjadi kekasih akan berlanjut, lebih rumit dari yang mereka pikir. Saat keduanya yakin ingin menjalin hubungan lebih serius, ternyata Junghwan dan Yoshi harus dihadapkan pada restu orang tua. Bersamaan dengan itu pula kejadian ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
masih sanggup?
Typo⚠️
Fiksi
ENJOY!
sambil denger lagu yang ada di playlist, tapi di mulai dari Love Me Once Again
....
Junghwan masih terbaring di ranjang rumah sakit nya, lima bulan sudah ia dinyatakan koma oleh dokter. tidak ada tanda tanda bahwa pria bermarga So itu akan bangun dari tidur panjang nya. namun begitu, Yoshi dengan setia ada di samping Junghwan menemani pria itu.
"Untuk saat ini Junghwan masih belum bisa diprediksi kapan dia akan bangun dari koma nya. Meski dia sudah melewati masa kritis, namun Junghwan mengalami Diffuse axonal injury atau kerusakan pada saraf saraf otak yang luas. Ketika otak nya telah pulih dari cedera tersebut, kemungkinan besar juga Junghwan dapat bangun dalam waktu dekat. Kita akan terus memantau kondisi nya" dokter saraf bersama Arthur baru saja keluar dari ruang intensif Junghwan.
Dokter tersebut menjelaskan kondisi terbaru kepada tuan So dan Yoshi yang juga ada disebelahnya.
"perbanyak lah berdoa, Tuhan ada bersama kita. Keajaiban itu ada, dan Yoshi kau bisa lebih banyak mengajak Junghwan untuk mengobrol, itu akan sangat membantu rangsangan otak nya di alam bawah sadar"
Yoshi hanya mengangguk, dirinya sudah sangat dikenali dikalangan dokter yang menjaga Junghwan, bahkan Arthur telah menganggapnya sebagai teman dekat.
"Kalau begitu kami permisi dulu tuan"
"Uncle, aku pamit. Selesai shift, aku akan kembali lagi" Arthur menepuk bahu uncle nya "Terima kasih Arthur"
Yoshi melemaskan bahunya lagi, dia sudah berjanji untuk tidak menangis. Dia tidak ingin Junghwan bersedih disana ketika tahu dia menangis. Dia hanya sudah sangat merindukan Junghwan untuk bangun, mengeluarkan suaranya dan tersenyum manis kepadanya.
