Chapter Enam

418 60 2
                                    

Happy Reading!


Sudah 10 menit Shani memarkirkan mobilnya didepan rumah Gracia namun dia enggan untuk membangunkan Gracia.

Ckrek

Shani memotret wajah Gracia yang menurutnya sangat lucu. Shani tertawa kecil kemudian menjadikan foto tersebut sebagai wallpaper homescreenya.

"Gre, bangun sudah sampai" Shani menepuk bahu Gracia pelan. Gracia menggeliat kemudian berusaha membuka matanya. Gracia terlihat beberapa kali berkedip menyesuaikan dengan pencahayaan yang ada.

Tanpa repot-repot mengucapkan terimakasih Gracia membuka pintu mobil dan keluar begitu saja. Tolong  ingatkan pada Gracia bahwa tadi dia sempat menjadi anak yang penurut dan sangat menggemaskan namun tiba-tiba sudah berubah kembali menjadi gadis yang arogan.

Shani tidak marah, dia tersenyum menggelengkan kepalanya kemudian kembali menjalankan mobilnya untuk pulang.

***

"Halo Ma" ucap Gracia yang mengangkat telfon dari Mamanya.

"Kamu udah sampai sayang?"

"Sudah Ma, baru sampai ini" Gracia berjalan menuju meja belajarnya dan mendudukan dirinya disana.

"Yaudah Mama mau lanjut dulu, kamu jangan lupa makan ya sayang"

"Iya Ma" setelah telfon berhenti Gracia membuka bukunya. Kembali belajar seperti biasanya. Gracia sebenernya memang jenius tapi Gracia ingin terus belajar sebab dia ingin wawasannya terus bertambah.

Cukup lama Gracia berkutat dengan buku-bukunya, tak terasa sudah mau maghrib. Gracia berjalan mengambil baju ganti kemudian melangkah menuju kamar mandi untuk mandi.

20 Menit berlalu kini Gracia sudah terlihat fresh berbalutkan kaos putih polos dengan celana hotpans miliknya. Karena merasa lapar Gracia memilih turun untuk melihat makanan yang tersedia namun nihil tidak ada apapun. Gracia lupa kalo pembantunya itu sedang cuti pulang kampung. Gracia yang sudah sangat lapar mengambil kunci mobilnya tanpa berniat untuk berganti pakaian dan pergi menuju cafe yang tak jauh dari rumahnya.

"Selamat datang kak, silahkan mau pesan apa?" suara pelayan cafe terdengar ketika Gracia memasuki cafe tersebut. Gracia melihat menu yang terdapat di layar tablet yang berada di area crew cafe tersebut.

"Kak pesen Redvelvet ice nya 1, air mineral 1 sama spaghetti yang terenak 1 ya" ucap Gracia kemudian pelayan tersebut mencatat pesanan Gracia, tak lupa membacakan ulang pesanan Gracia untuk memastikan agar tidak terjadi kesalahan pesanan.

"Totalnya 98.600 kak" Gracia mengambil uang berwarna merah dari dompetnya kemudian menyerahkannya kepada orang kasir tersebut.

"Kembali-"

"Gak usah kak" ucap Gracia memotong ketika pelayan kasir tersebut akan memberikan kembalian untuknya.

"Baik kak terimakasih, ditunggu pesanannya ya kak" ucap pelayan tersebut. Gracia mengangguk kemudian berjalan untuk memilih tempat yang akan dia duduki. Gracia memilih salah satu tempat yang berada di pojok, dengan view yang menghadap ke jalanan.

Gracia mengambil ponselnya kemudian melakukn scrolling media socialnya. Cukup lama Gracia menjelajahi sosmednya hingga suara pelayan mengganggu kegiatannya.

"Ini kak pesanannya, selamat menikmati"

"Makasih" jawab Gracia kemudian pelayan itu tersenyum dan pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.

Gracia meminum air mineralnya kemudian memakan spaghetti nya.

Ting!

Gracia menatap ponselnya, melihat notif yang masuk.

SERENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang