PAIN

chap 6

saat terbangun dipagi hari sabtu (libur sekolah) Angela tidak langsung membuka Hpnya melainkan Angela langsung mandi dan sarapan. Angela masih merasakan sedih didalam hatinya, saat Angela membuka Hpnya terdapat banyak notifikasi dari teman-temannya dan kekasihnya.

"Saking stressnya aku sampai tidak buka Hp dan lupa mengabarkan Steve" ucap Angela dalam hati.

Angela sambil tersenyum kecil langsung membalas chat mereka satu persatu, dan... Angela juga menceritakan kepada Steve apa yang terjadi padanya semalam.

Setelah berbicara panjang dan lebar mereka berdua menyetujui keputusan awal Angela untuk putus.

hari-hari kemudian Angela menjalani kehidupannya tanpa Steve, bagi Angela hari-hari terasa hampa lagi untuk kedua kalinya, banyak teman-teman Angela yang menghibur Angela tetapi tidak ada satupun yang berhasil sehingga suatu hari...

"Mau sampai kapan kau gini terus? Ga cape ya sedih mulu?" -Rebecca tegas

"Kau ga tau rasanya gimana, dimana dua orang yang saling mencintai harus dipisahkan oleh peraturan aneh.." -Angela sedih

"Iya Angela, aku tau emang berat, emang kehidupan apasih yang ringan, semuanya akan terasa berat selama kita hidup, oleh karena itu cobalah untuk menikmati hidup kau Angela, seberat apapun juga pasti ada cara penyelesaiannya kali" -Rebecca tegas

"iya-iya akan ku usahakan yang terbaik" -Angela

Angela kemudian berusaha untuk melupakannya dan menjalani hidup seperti biasanya bersama teman-temannya, tetapi Angela bersumpah untuk selalu mengingat kenangan yang sudah berlalu dan melupakan Steve.

walau sedikit-sedikit Angela masih merasa kehilangan, tetapi Rebecca dan Patrizia yang selalu berada disisi Angela, membuat Angela tidak merasa kehilangan karena Angela merasakan adanya seorang "Sahabat"

sahabat benar-benar sangat bermakna bagi Angela.

suatu hari disaat mereka berkumpul

"Rebecca, Patrizia aku harap kita selamanya akan seperti ini ya.." tiba-tiba saja Angela mengatakannya dengan nada yang rendah

"Iya dong" -Patrizia

"Pastinya sampai selamanya kita tidak akan dipisahkan" ucap Rebecca dengan nada rendah

DISISI STEVE

dia masih merasakan kehilangan dan untuk kedua kalinya dia ditinggalkan. Dengan perasaan kecewa dan sedih dia masih menunggu kehadiran Angela untuk kedua kalinya.

"bro, kira-kira kalo Angela minta balikan aku harus jawab apa?" -Steve

"Duh ga usah ngarep deh bro" -Wilson dengan slay

"Ahahaha apa salahnya, siapa tau juga Angela bakal balik lagi hahaha" -Steve

Steve yang masih berharap dengan Angela, membuat teman-teman Steve kasihan padanya, sehingga suatu hari Evan menemui Angela.

"oi Angela, sini bentar ayo kita bicara empat mata" -Evan

"boleh saja" -Angela

Evan pun membawa Angela ketempat yang sepi untuk berbicara.

"Kenapa ya van?" ucap Angela yang penasaran

"Jadi begini" (Evan menceritakan semuanya kepada Angela menganai Steve yang masih berharap dengan Angela)

Angela benar-benar terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Evan.

"Benarkah??" -Angela ragu

"iya Angela tolong jangan kasih tau siapa-siapa mengenai hal yang ku beri tahu ini kepada Steve ya" -Evan

"iya santai aja banh" -Angela

Angel yang merasa kasihan kepada Steve saat itu juga menemui teman-temannya.

Rebecca dan Patrizia yang sedang berbicara tiba-tiba saja dihampiri oleh Angela.
"gila bro gueh ga tau lo sechill itu" -Rebecca

"oh jelazz" -Patrizia

"oi kalian" -Angela memotong pembicaraan Rebecca dengan Patrizia

"apaan?" -Rebecca

Angela pun menceritakan yang terjadi tadi kepada mereka berdua

"keputusan berada ditanganmu Angela" -Patrizia

"jadi aku sudah mengambil keputusan, bahwa aku akan berbicara kepada papa dan mamaku agar aku dapat diizinkan bersama Steve" -Angela

"okeh good luck yah" -Rebecca menyemangati

sebelum Angela berbicara dengan kedua orang tuanya, Angela memikirkan apa yang harus dia lakukan saat berbicara pada orang tuanya nanti.

saat pulang sekolah,Angela tidak langsung pulang kerumah melainkan pergi ketaman untuk memikirkan matang-matang apa yang harus dia lakukan.

saat ditaman Angela langsung duduk dikursi taman, disaat itu juga Angela melihat sepasang kekasih yang sedang kencan ditaman disana dia mulai berhayal bahwa dia dan Steve juga bisa berkencan seperti itu lagi.
"tunggu sudah waktunya, aku dengan Steve pasti akan seperti itu juga ahahaha" -Angela dengan suara yang pelan dan tertawa kecil

"benar-benar sungguh melelahkan, tetapi aku harus semangat!" ucap Angela dalam hati dengan penuh semangat.