[14]

18.2K 1.9K 248
                                    

Jaemin dan Jeno keluar dari ruangan Sungchan setelah melakukan pemeriksaan. Jeno tersenyum seraya mengusap perut Jaemin membuat Jaemin ikut tersenyum.

“Kau melakukannya dengan baik, terima kasih karena menjaga kandunganmu.” Ucap Jeno mengusap rambut Jaemin.

“Kau ingin sesuatu?” Tanya Jeno.

“Aku ingin makan mi kacang hitam, Tuan” Jawab Jaemin.

“Baiklah, ayo kita cari.” Ajak Jeno.

Keduanya melangkah untuk keluar, namun beberapa langkah, Jeno menghentikan langkahnya saat mendengar ponselnya berbunyi. Pria itu lantas memeriksa dan mendapati panggilan masuk dari suaminya.

Bibir tipisnya langsung mengulum senyum dan menjawabnya dengan semangat.

“Ada apa Seungmin?” Tanya Jeno.

“Aku sudah tiba di Korea. Sopir mengabari bahwa ban mobil bocor dan sekarang sedang berada di bengkel. Bisa kau jemput aku, Sayang?” Pinta Seungmin.

“Tentu, aku akan ke bandara sekarang.” Ucap Jeno bersemangat.

Raut wajah Jaemin berubah mendengar itu, seperti ada ketidakrelaan saat mengetahui Jeno hendak pergi. Dia sudah terbiasa bersama Jeno, dan dia ingin Jeno selalu di sisinya.

Jaemin menoleh setelah perbincangan Jeno dan suaminya terputus. Dia menatap Jeno penuh harap.

“Jaemin, kita batal membeli mi kacang hitam. Nanti biar kubelikan saja. Aku harus menjemput suamiku di bandara. Kau pulang dengan taksi saja.” Perintah Jeno.

Sudah Jaemin duga.
Lagi pula, Jaemin harus sadar akan posisinya. Dia hanya pria yang menyewakan rahimnya untuk mengandung anak Jeno. Tidak ada hak baginya untuk menguasai Jeno seolah Jeno adalah suaminya.

“Baik Tuan” Jawab Jaemin dengan kepala tertunduk.

Jeno tersenyum lalu mengajak Jaemin keluar, dia memesankan taksi untuk mengantar Jaemin pulang. Lalu setelah itu dia melajukan mobilnya menuju bandara untuk menjemput sang suami.

Keduanya masuk ke dalam kamar, Seungmin langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang membuat Jeno tertawa.

“Kau tidak mandi dulu?” Tanya Jeno.

“Aku masih lelah, aku ingin seperti ini lima menit saja. Perjalanan yang melelahkan.” Gumam Seungmin.

“Kau bawakan apa untuk suamimu?” Tanya Jeno, dia mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang, menatap sang suami.

“Aku membelikan pakaian” Jawab Seungmin tersenyum.

Jeno mengacak rambut suaminya lalu beranjak membuat alis Seungmin bertaut, dia dudukkan tubuhnya memandangi Jeno.

“Mau ke mana?” Tanya Seungmin.

“Membeli mi kacang hitam. Tadi Jaemin ingin makan mi kacang hitam, aku juga langsung ke kantor setelahnya.” Jawab Jeno seraya melangkah untuk keluar.

“Suamimu baru saja pulang, tidakkah kau merindukanku? Kenapa malah mementingkan keinginan Jaemin?” Tanya Seungmin sebal membuat Jeno berbalik dengan helaan nafas.

“Aku curiga dia itu benar-benar mengidam atau hanya mau cari perhatian denganmu.” Monolog Seungmin memalingkan wajahnya yang tampak marah, dia melipat kedua tangannya di dada.

“Aku jadi curiga dengan apa saja yang kalian lakukan selama aku ke Italia.” Gerutunya membuat Jeno tersentak.

“Kau pikir aku melakukan apa dengan dia?” Tanya Jeno marah.

Dia langsung memburu dan ketakutan menyelimuti dirinya. Dia tak ingin Seungmin tahu bahwa dia telah berhubungan panas dengan Jaemin malam itu.

Seungmin menghela nafas sebal saat Jeno langsung beranjak keluar, mungkin pria itu hanya tak ingin bertengkar dengan Seungmin. Dan Seungmin pun sedang lelah karena perjalanan di pesawat, tidak ingin membuang tenaga untuk bertengkar dengan Jeno.

ONLY [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang