-30 Minutes From Now-
Malam ini dipenuhi oleh teriakan penggemar yang menggila hingga memekikkan telinga bagi siapapun yang mendengarnya.
Ribuan orang serempak berteriak. Menyoraki sang idola yang mulai menampakkan diri di atas panggung megah. Dazio Avesena Mavverick, seorang penyanyi yang cukup terkenal di kalangan anak remaja.
Suara letusan petasan terdengar, letupan petasan yang seperti bunga bermekaran tampak begitu indah di gelapnya langit malam. Menjadi tanda dimulainya acara.
"I love you ... dangerously,"
Semua orang berteriak histeris.
Daisha menatap sahabatnya, Sophie, yang berteriak kencang mengalahkan suara teriakkan penggemar yang lain. Fanatik, hal tepat yang mendeskripsikan sahabatnya itu.
Oh ayolah, telinganya sudah kebal mendengar pujian yang sering Sophie lontarkan untuk sang idola tercinta. Tapi sekarang, dia tidak hanya menghadapi suara Sophie, tapi ribuan penggemar. Menyebalkan.
Para penonton semakin berteriak histeris saat penyanyi di depan mereka mulai membuka kaus berwarna hitamnya, hingga terpampang dada bidang dan perut kotaknya.
Apalagi ketika sang idola melepas topi hitamnya, wajah tampannya terpampang dengan jelas dengan senyuman tipis di bibir ranumnya.
Penggemar yang sebagian besar merupakan perempuan langsung histeris ketika tubuh atletis sang idola nampak begitu nyata di depan mata. Berisik. Itulah yang ada di pikiran sosok gadis yang tengah berdiri di barisan penonton paling depan.
Daisha Aurora, gadis yang sebenarnya enggan mendatangi tempat ramai seperti ini. Jika bukan demi sahabat tercintanya, dia mana mau menapakkan kakinya di tempat konser yang menurutnya seperti neraka. Apalagi berdesak-desakan hingga menyesakkan dada.
"Sophie--Sophie." Daisha berteriak saat Sophie tak mendengarnya karena suara penggemar lebih keras dari suaranya. Tak mendapat jawaban, Daisha mencubit lengan Sophie hingga gadis itu menolehkan kepalanya.
"Apa?!" Tak tau kah sahabatnya itu, jika Sophie tak ingin di ganggu?
"Setelah ini kita akan ke mana?" Dalam hati Daisha berharap jika Sophie akan mengajaknya pulang.
Sophie menghadap Daisha dengan muka yang tampak berpikir. "Aku tahu, tempat itu sangat indah jika kubayangkan."
"Apa maksudmu?" tanya Daisha yang langsung dibalas kekehan Sophie.
"Club, kita akan ke sana setelah ini."
Mata Daisha membelalak. Bagaimana bisa mereka datang ke tempat yang seperti itu. Sedangkan mereka berdua belum pernah datang ke sana sebelumnya.
"Kau gila?! Aku tidak mau." Daisha menolak keras. Harapannya pupus, gadis itu tak mengizinkannya untuk pulang.
"Sesekali. Kau ikut saja denganku. Kita akan bersenang-senang di sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Minutes From Now
Romance"30 minutes from now. Ada kata terakhir untuk dunia?" -The main character. --- "Apa yang akan terjadi setelah badai?" Tidak ada yang tahu pasti, entah itu kehancuran atau disambut oleh datangnya sebuah pelangi. Tapi tidak dengan kehidupan seorang...