Tap ... Tap ... Tap ...

94 8 73
                                    

-30 Minutes From Now-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-30 Minutes From Now-


Sebuah ruangan bernuansa dark grey dan putih, disertai dengan gemerlapnya lampu-lampu yang menggantung di langit-langit ruangan. Mengiringi tubuh seorang gadis yang sedang membersihkan meja-meja sembari menyapu keringat yang mengalir di pelipisnya.

Dengan tatapan teduhnya, serta rambut panjangnya yang selalu dikuncir kuda. Cantik, tapi ia tak pernah menyadari itu.

Matanya terpejam serta mengulum bibirnya ke dalam--menahan rasa sakit yang menyerang kepalanya. Daisha membuang napasnya pelan dan memegang meja seerat mungkin. Ingin menghiraukan rasa sakit, nyatanya ia tak sekuat itu. Lemah? Memang. Daisha menyadari hal itu.

ting!

Lonceng berbunyi, menandakan ada pelanggan yang datang. Menoleh sejenak, pelanggan lelaki itu mendekati dirinya seraya tersenyum lebar.

Seorang lelaki berkaus hitam dengan rambut yang sedikit cokelat. Senyum lelaki itu terpencar saat tiba di dekat Daisha. Dengan tiba-tiba lelaki itu memberikan kain berwarna putih untuknya.

"Aku tidak tega melihatmu kelelahan."

Siapa sangka, lelaki itu malah mengulurkan tangannya untuk mengusap peluh Daisha dengan kain itu. Sebelum tangan lelaki itu sampai, Daisha memundurkan tubuhnya. "Kau sangat lancang!"

Lelaki itu tersenyum simpul menanggapi ucapan Daisha. "Bukan seperti itu maksudku. Aku memerhatikanmu dari jauh. Dan aku merasa kasihan padamu."

"Terima kasih telah merasa kasihan padaku." Daisha menunduk singkat lalu berbalik meninggalkan lelaki itu.

"Ah, maaf sebelumnya."

Daisha menghentikan langkahnya sejenak saat mendengar lelaki itu melontarkan ucapan yang tertuju padanya.

"Sebenarnya, aku ingin meminta maaf padamu."

"Untuk?"

Lelaki itu mendekat, tatapannya berubah sendu. "Waktu di konser, aku tidak sengaja menyenggol pundakmu. Aku--lelaki yang sangat bodoh."

"Kau tak perlu meminta maaf padaku."

"Em, aku rasa tak enak pada pelanggan lain jika kita berbincang dengan berdiri seperti ini. Jadi, apakah aku boleh berbincang denganmu dan duduk di sini? Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."

Daisha mengerjapkan matanya berkali-kali. Entah apa yang ingin lelaki itu katakan padanya sehingga lelaki itu dengan berani memotong waktu kerjanya?

"A-aku tidak bisa, atasanku pasti akan memarahiku jika aku memotong waktu kerja."

Lelaki tu meletakkan jari telunjuknya ke arah dagu. Tampak berpikir keras. "Begini saja, aku akan meminta izin padanya, jadi kau tak perlu khawatir akan hal itu."

30 Minutes From Now Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang