epilog

622 62 35
                                    

Ada banyak pasang mata menatap foto yang tengah tersenyum lebar itu.

Salah satunya gyuvin. Disebelahnya ada Hao yang tengah menangis sesenggukan di dada bidang milih shanbin, ada woongki&seowon yang menatap tak percaya, ada taerae& gunwook yang ikut menangis seperti Hao, lalu ada lejong yang memilih menunduk menahan semuanya.

Semua orang kehilangan ricky, seseorang yang cukup cuek namun selalu perduli dengan kondisi mereka. Seseorang yang selalu bilang 'ada aku, tenang' tapi justru pergi meninggalkan semuanya.

Hao bersimpuh, hatinya benar benar sakit. Ricky nya, yang selalu ia anggap sebagai adiknya, seseorang yang membuat gyuvin protes karna saudaranya ini lebih menyayangi Ricky, sama seseorang yang selalu menemani dia Dalam situasi apapun

"Ricky...." Raung nya, terhitung sudah belasan kali Hao meraung seperti ini. Tak ada yang sanggup melihatnya.

"Mas Hao..." Lirih gyuvin sambil membamtu Hao berdiri, lalu memeluknya erat erat "mas harus ikhlas, nnati Ricky ngomelin kita kalo kita cengeng gini"

"Hiks Ricky Vin... Kenapa dia ninggalin kita? Katanya dia mau jadi orang pertama yang bantu kita semua kalo kesusahan? Kenapa dia pergi duluan Vin..?"

Gyuvin menggigit bibirnya kuat kuat mendengar raungan demi raungan di keluarkan saudaranya itu "Ricky menyerah pada keadaan mas" ucapnya sambil menatap foto sahabatnya itu.

Kemudian beralih menatap foto seseorang disebelah foto Ricky "mas inget? Dari awal pun Ricky maunya cuma sama jiwoong. Mau seberapa keras pun gyuvin atau lejong mencoba, kita gaakan bisa dapet apa apa karena





Cintanya Ricky sudah habis tak tersisa untuk jiwoong. Untuk selamanya, Cinta pertama dan terakhir nya"










___

Recommended play "sampai jadi debu"

Gyuvin menatap dua tumpukan tanah yang ada di depannya, lalu memosisikan diri untuk duduk di tengah tengah nya.

Tatapan matanya ga lepas sama tumpukan tanah di sebelah kanan, itu makam Ricky. Kemudian menatap foto yang tengah tersenyum di tengah nisan tersebut

"Yahaha jadi ubi" katanya sambil terkekeh, lirih

Siapapun tau sesakit apa gyuvin sekarang.

Dia, berawal dari sebuah taruhan sampai akhirnya ingin menjaga Ricky dengan segenap jiwanya

"Lo agak anjing ya? Pasti Lo lagi ngetawain gw diatas sana. Pasti Lo ngejek gw cengeng gegara gw tiap hari nangis di kasur

Pembohong lu ric, Katanya mau ke Ancol kalo gw punya duit? Ini gw punya duit ky









Ya walaupun dapet sumbangan dari anak anak, atas kematian Lo sama ni curut"

"Kok lu tega si? Gw mending di musuhi dari pada ditinggal selamanya gini beneran" lirihnya sekali lagi

Ah, gyuvin lelah. Dia udah gabisa nangis, air matanya ngambek udah gamau keluar gegara terus terusan keluar 7 harian ini "gw sama siapa sekarang? Masa gw ganikah si? Gw maunya sama Lo doang

Tapi Lo nya malah jadi ubi njir,
Nanti yang nyolong lele pak jaehwan siapa lagi ky kalo bukan kita? Yang gangguin pak hui sampe nyolong semua buku absen nya siapa? Terus siaapa yang gangguin gw tiap malem?

Gw tau Lo cinta banget sama ni curut, tapi kata Lo kan mau nyoba cinta gw ky... Gajadi Lo? Ah PHP Lo kaya partai merah. Gw padahal udah nunggu kapan Lo jatuh cinta sama gw, tapi ternyata Lo diambil tuhan dulu ya?

Eh bukan di ambil tuhan deng, Lo sendiri yang maksa ketemu tuhan.

Padahal gw iri loh ky sama Lo, Lo kaya raya meskipun orang tua gapernah balik, Lo mau apapun bisa kebeli, Lo dicintain semua orang, Lo bahkan dicintain pangeran gyuvin dan prajurit lejong. Tapi kok gegara cowo tampang badut ini Lo pergi ninggalin semua si?" Keluh gyuvin sambil berbisik. Wajahnya flat, menunduk untuk bersender di kasur terakhir milik Ricky

"Gw tau ky Lo cuma cinta jiwoong, tapi... Lo Gaada niatan buka hati buat gw? Selama ini gaada sama sekali? Gw selalu nunggu kapan perasaan gw terbalas, tapi ternyata sampe Lo pulang pun Lo belum bisa bales perasaaan gw.

Padahal ky, i can treat better than jiwoong. Katanya dulu Lo mau punya pacar yang asik kaya gw? Kenapa ga pacarin gw aja? Gw rela kok..

Dia menghela nafas sebentar, lalu melirik jam. "Gw pergi dulu ya Ricky? Nanti besok kesini lagi kalo inget.

Eh tapi tapi gw kan selalu inget Lo tiap hari.

Gw harus hadirin pernikahan somsat sama lejongsat. Kan kata Lo dia harus tanggung jawab, jadi dia nurutin lo. Walaupun cinta dia cuma ada di Lo"


Memang dengan berat hati lejong menikahi somi. Ini atas dasar permintaan terakhir Ricky dan permohonan maaf untuk jiwoong

Sementara gyuvin, sampai akhir hayatnya ia tetap mencintai ricky.

Dan memilih untuk tidak menikah Sampai berpulang pada sang pencipta.

END

Kalian team rickygyuvin atau gyuvinricky? Tolong jawab yaa

Guys, i know u all kecewa sama ending ceritaku. Cuma emang sudah jalannya, ikhlasin Ricky sama jiwoong 'happier' buat merangkai kisah kembali disurga ya?

Happier ini, dari awal memang sudah toxic relationship. Aku bumbuhin comedi untuk  lejonggyuky agak tidak membosankan

Untuk woongri dari awal memang sudah selesai, cerita ini hanya kiat kiat Ricky untuk move on yang tak pernah berhasil

Untuk karma jiwoong, tuhan ngirim lejong buat ngeberantas semuanya. Istri hamil&somi gamau disentuh jiwoong tuh udah karma yang menyakitkan banget.

Last, Ricky milih mati bareng jiwoong karna dia gamau jiwoong terus terusan sakit mikirin somi. Sementara dia? Memang udah sakit karna ulah jiwoong.

Menurut Ricky, mati adalah jalan paling terbaik untuk mereka berdua. Ricky berharap hubungan ini akan kembali dirajut di surga nanti

HAPPIER WoongriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang