Nama Yang Aku Kenal

1 0 0
                                        

"Aku bilang.. sekarang Kamu adalah Jabrik! Hahaha."

Aku tertawa. Bang Jabrik merespon geram.

"Apaan sih, Kamu! Nggak jelas. Tiba-tiba panggil aku Jabrik, coba jelaskan!"

Tepat setelah berbicara seperti itu, Bang Jabrik menepi.

Pikirku, aku seperti sudah melakukan hal yang benar. Nyatanya, aku merasa nyaman apa yang terjadi sekarang.

"Apaan tuh Jabrik, nggak jelas! Cari nama lain!!"

Ucap marah Bang Jabrik.

"..nggak mau, aku tau Kamu akan seperti ini. Cuman bagiku bagus! Sudahlah terima saja panggilan nama bagusnya..!"

"Gak! Gak mau..! Bodoh sekali aku mau dipanggil Jabrik!"

"Jabrik.. udah makan tadi pagi? Aku lihat kamu langsung diomelin Bunda dan langsung ke teras buat barang-barang mu itu."

"...!! Ini anak ... Ya! Aku belum makan tadi pagi, karena Kamu juga. Eh ... Bagaimana dengan Botriek?"

"Nama apaan itu.. buatku?"

"Ya.. ya, bagus bukan? Haha, otak aku ini merespon dengan cepat. Buktinya aku bisa balas panggilan nama yang buruk darimu..!"

"..."

Sorot aku menatap ke arah depan, tapi Abang Jabrik memandang aku.

Namun, aku mengekspresikan seakan terkejut akan apa yang aku lihat. Abang Jabrik heran, langsung mengikuti pandangan apa yang aku tatap.

Ternyata di depan terjadi kejadian tabrakan antara bus dan truk. Di perempatan sana.

Aku melototi dengan keheranan sambil tidak percaya dengan apa yang terjadi sekarang.

Mimpi? Mengapa kenyataan itu.. sama seperti yang ada di mimpi?

Sepertinya bukan mimpi!

Atau ...

"Ha.. tampak buruk untuk Kamu hari ini, mending kita lewat jalan lain, okey?"

"... Ya."

Abang Jabrik kemudian memutar kendaraan mobil ini, dan melanjutkan perjalanan dengan arah yang berbeda.

Kami memang terkejut kejadian itu bisa pas tepat di mata kami.

Hanya saja permasalahan muncul di aku. Kenapa bisa, peristiwa yang pertama muncul persis dengan yang baru saja terjadi?

Apa?!

... Sebuah ramalan masa depan!?

Aku ...! Bisa itu?!

Aku masih bingung dengan hari ini, begitu cepat terlintas di memori. Hanya saja ini bisa jadi bagian resiko aku hidup ke dua kalinya.

Ya.. bisa jadi.

Cuman, jangan panik sekarang. Bukan waktunya hari ini untuk panik.

Aku pertama kali ke sekolah masa harus begini, yang mungkin terjadi aku tidak bakal mendapat teman.

Aku harus tenang.

"Yang tadi itu. Sangat menyedihkan, tapi mungkin mereka masih hidup..!"

Entah mengapa, Abang Jabrik berusaha untuk menenangkan aku.

Mungkin bagi dia, ini pertama kali aku menyaksikan peristiwa kecelakaan tepat di matanya.

Aku ... jika kamu tau, Bang. Aku hidup kembali. Bersyukur, tapi ini penuh misteri mengapa dan bagaimana.

"Ya.. tapi Bang, kamu tuh emang cocok ya dipanggil Jabrik..!"

"Itu lagi..?! Sudah hentikan! ... Canda jangan memasang wajah seperti itu!!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tujuan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang