2

31 7 0
                                    

Goo readinggg🥳🥳🥳
-
-
-
-

Disini lah Zia berada, di perpustakaan sekolah. Mencari buku materi fisika yang tadi kurang ia mengerti, pasalnya di LKS itu tidak terlalu lengkap jadilah ia ke perpus untuk memperdalam lagi materinya.

Tempatnya sangat sepi jadi lah ia sangat nyaman dan tidak diganggu makhluk astral seperti ze--

" Heh Lo ngapain di sini? " Tanya Zein agak berteriak membuat orang lain yang berada di perpustakaan agak terganggu.

" Suttttt....brisik " Zia mendengus baru saja di omongin eh si jin Tomangnya datang dengan sendirinya.

" Hehehe sorry sorry " Zein mengangkat jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf ' v ' sambil terkekeh.

" Lo.nga.pa.in.di.si.ni? " Tanya Zein dengan bahasa isyarat mulut agar tidak mengeluarkan suara.

" Hah? " Sayangnya Zia tidak mengerti apa yang di ucapkan oleh Zein.

" Lo.nga.pa.in.di.si.ni? " Zein mengulang pertanyaannya kembali dengan bahasa isyarat hal itu justru membuat Zia kembali mendengus.

" Kalo ngomong yang bener apa? Lo bisu? "

" Yee sembarangan kalo ngomong "

" Abisnya Lo ngomong udah kaya orang bisu pake bahasa isyarat segala "

" Kan kata Lo jangan berisik yaudah gue ngomong ga pake suara "

" Terserah Lo ah cape gue ngomong sama Lo " Zia akhirnya pasrah saja, Zia duduk di kursi panjang dan meletakan bukunya di atas meja, ia mulai membaca buku itu, menghiraukan Zein yang ikut .duduk di sebelahnya.

" Zi " panggil zein.

" Hm " gumam Zia.

" Zia "

" Hmm"

'' Queen Ziana Evelin ''

'' apaasi? ''

'' orang gue lagi baca nama Lo tuh di buku tulis Lo '' ujar zein menunjuk namanya yang tertera di sampul buku miliknya.

" Queen Ziana Evelin, udah kaya nama calon istri gue di masa depan nanti " ujar Zein lagi.

" Pede " ketus Zia.

" Zi, Lo cantik mau ga jadi pacar gue "

" Gue masih sekolah "

" Yaudah nanti pas pulang sekolah "

" Gue ga suka pacaran "

" Kalo pacaran sama gue pasti Lo suka " Zein menaik turunkan alisnya.

" gak "

" Ayo lah "

" Lo ngajak pacaran udah kaya ngajak ke KUA "

" Wah ide bagus tuh, hayu lah gass keun "

" Gila " umpat Zia

" Gue gila karna Lo "

" Dasar SGM ( sinting gila miring ) "

" Lo--

" Yang di ujung harap jangan berisik " tegur penjaga perpustakaan.

" Tuh kan elo sih berisik " Zein menyalahkan Zia.

" Kok gue? Kan Lo yang mulai duluan " Zia tidak terima, ia memutar bola matanya malas, sungguh ia sangat malas berhadapan dengan jelmaan jin Tomang yang satu ini.

" Pokoknya elo lah " Zein masih menyalahkan Zia.

" Lo duluan Udin "

" Elo "

" Elo lah "

" El-- "

" ZIA ZEIN KELUAR " teriak penjaga perpustakaan membuat semua orang yang berada di perpustakaan menoleh ke arah Zia dan Zein.

" Tuh kan elo si " zia masih menyalahkan Zein, sumpah Zia sangat malu.

" Yaudah yuk keluar " Zein menarik tangan Zia agar berdiri dan keluar dari sana.

(⁠☆☆⁠)

Zein membawa Zia menuju taman belakang sekolah, mereka pun duduk di kursi panjang yang tersedia di sana

" Gara-gara lo gue jadi malu kan " Zia mencebikan bibirnya.

" Hehehe sorry zi " Zein hanya terkekeh melihat Zia yang menurutnya sangat lucu.

" Lo kenapa si gangguin gue terus? " Tanya Zia kesal.

" Kan gue bilang mau jadiin Lo pacar "

" Ada ya orang begini "

" ada lah. Tanpa gue warga Indonesia kurang satu "

" bagus lah, Populitas orang idiot berkurang satu "

" Maksud Lo, Lo ngatain gue idiot gitu? " Tanya Zein, Zia hanya menggidikan bahunya.

" Lo yang ngomong ya bukan gue "

" Untung sayang kalo ga udah gue gampar " tutur Zein.

" Gampar aja gampar "

" Sini gue gampar " bukan nya menggampar Zein malah mengampit wajah Zia dengan kedua tangannya, membuat pandangan mereka bertemu.

Satu menit...

Dua menit...

" HAYO LO NGAPAIN DI SINI BERDUA DUAAN " teriak Dean, tiba-tiba datang seperti jelangkung bersama el dan afzal. Zein segera menarik tangannya dari wajah Zia.

" Anjayy nih orang ganggu aja gue mau mesra mersaan " batin zein geram.

" Ganggu aja Lo, Ngapain Lo pada di sini hah? " Tanya Zein kesal.

" Woo santai dong, santai santai " sergah afzal.

" Kita nyariin Lo bege, ternyata firasat gue bener kalo Lo lagi berduaan di sini wah wah wah hati hati setan bergentayangan " ujar Dean menakut nakuti.

" Iya Lo setan nya gangguin aja orang lagi berduaan " ketus Zein.

" Eh Zia Lo mau aja di ajak kesini sama manusia alien ini hati hati Loh " Dean propokator.

" Lo liat tuh ada semak semak... " afzal menunjuk semak semak yang tak jauh dari sana.

" Hati hati ntar lu di boking sama dia " lanjut afzal kemudian Dean dan afzal tertawa melihat ekspresi kesal Zein. Zia bergidik ngeri jadi nya.

" Jangan di dengerin zi, si anak Dajjal ini " Zein beranjak dari duduknya dan menarik Zia pergi dari sana meninggalkan mereka yang masih tertawa terbahak bahak dasar humor receh padahal itu sama sekali tidak lucu.

" WOY ZE....LO MAU KEMANA UDIN " teriak Dean

" Mau kedunia yang ga ada orang kaya Lo pada " sergah Zein.

" Sialan " mereka menyahut.

" Lo berdua mau kemana? " tanya Dean, saat melihat el dan afzal balik arah.

" balik ke kelas lah, kalo Lo mau di sini aja gapapa, sekalian noh temenin mba Kun Kun yang lagi nangkring di atas pohon " jawab afzal asal, hal itu membuat dean merinding.

" Ikut lah, ya kali gue disini " mereka balik menuju kelas meninggal mba kun Kun yang berada di atas pohon, sembari menatap kepergian mereka dengan lesu.

" yahh... Gagal lagi minta di temenin cogan huhuhu..." Batinnya sedih

(⁠☆☆⁠)
-
-
Halo gess jgn lupa vote dan coment ya 🤗🤗 wkwkwk

Next part selanjutnya ⬇️

Zein Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang