03 . akhir layanan gratis [3]

625 97 22
                                    

Orang-orang bereaksi berbeda setelah Dokkaebi menghilang , beberapa orang mencoba keluar , dan lainnya hanya berlarian panik, sementara wanita di sampingku tampak sedang menelepon polisi."polisi tidak menjawab, apa yang harus aku..."

"Tenanglah..." Kataku sambil menatap waktu yang terus berkurang , tanganku masih gemetar dan aku berusaha untuk menenangkannya.

Sementara itu wanita di sampingku tampak menggigit kuku jempolnya dengan khawatir.

'Apa yang harus ku lakukan? Ini jelas-jelas seperti ORV bahkan dari pesan sistem sampai kemunculan Dokkaebi bihyung, ini jelas adalah nyata'

Akhirnya , aku menghela nafas, aku mulai mencerna semua ini dengan benar.

Aku mulai mencari sesuatu di ruangan , tapi sayang nya ruangan ini terlalu bersih , aku awalnya berniat untuk mencari sebuah semut atau hewan kecil apapun, sial tapi sekolah ini terlalu bersih.

Situasinya bahkan masih tidak menjadi lebih baik.

Melihat ke kaca diluar UKS aku bisa melihat berandal lain seperti nya sudah beradaptasi di dunia yang hancur ini ,  dia tampak memukuli temannya.

Untung saja saat ini pintunya tertahan oleh aturan skenario.

Saat sibuk melihat ke sana kemari layar raksasa muncul di atas kami.

Tempat yang muncul disana adalah ruang kelas. Gadis-gadis dengan seragam sekolah biru tua, mereka tampak gemetar.

Bip Bip Bip — bunyi Bip yang tidak menyenangkan terdengar, kemudian gadis-gadis itu mulai menjerit ketakutan.

[ Waktu yang di berikan telah habis ]

[ Penyelesaian dibayar akan dimulai ]

Setelah pengumuman berakhir, kepala gadis-gadis sekolah menengah mulai meledak satu persatu...semakin banyak kepala meledak , gadis-gadis sekolah menengah berteriak dan berlari menuju pintu atau jendela.

"Ahhh, uh , bagaiamana—

Kepala gadis SMA terus meledak, kemudian seseorang gadis mencekik temannya , yang meninggal dengan mengerang. Setelah beberapa saat satu-satunya yang tersisa di layar adalah siswi terakhir yang melihat sekeliling.

[#saluran Bay23515 , sekolah menengah putri daepong, siswi kelas 2 yang selamat : Lee jihye. ]

Sial aku mengenalinya dia adalah salah satu tokoh penting di ORV , Lee jihye.

Sosok gadis di layar menghilang. Kemudian Dokkaebi berkata, [ Bagaimana ini? menarik? ]

Dia mulai menyeringai, tetapi anak-anak tidak melihat layar lagi dan mulai menjauh satu sama lain.

"Brengsek"

Mendengar kutukan yang kukatakan , gadis di sampingku menjauh sambil menatapku ketakutan.

'sialan...'

Aku mendekati nya dan dia mulai tersentak, matanya tampak akan menagis.

"Jiwoon kumohon jangan lakukan itu..."

"Kumohon..."

Dia tampak terus memohon padaku tapi aku masih mendekati nya dan dia mulai menangis , aku menghela nafas lalu mulai menepuk kedua bahunya, lalu ku ingat kembali namanya

"...yoseol."

"...!?"

Dia tampak ketakutan , aku mulai berbicara dengan nada rendah.

"Tenanglah aku tidak akan menyakitimu, apa kau lihat layar barusan yang muncul di depanmu."

Dia mengangguk pelan.

Strangers in novels [ ORV X Male Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang