CHAPTER 25
Sedari tadi yang dilakukan Harry hanyalah berjalan bolak-balik didalam kamarnya. Dia terus mengetukkan ponsel ketangannya. Dia ragu apakah sebaiknya dia menelpon wanita itu atau tidak.
Hingga akhirnya Harry memutuskan untuk menelponnya. Nada sambung mulai terdengar dan pada nada sambung ketiga suara wanita itu terdengar ditelinga Harry, "hallo?"
Harry tidak tahu kenapa dia masih menyimpan rasa kepada wanita itu walau Harry sudah tahu dengan jelas bahwa wanita itu tidak sedikitpun mencintai Harry lebih dari sekedar sahabat.
"hi, Kate." Harry berjalan kearah balkon apartment mewahnya yang menampilkan sebagian besar pemandangan kota London, "kau sedang apa, Kate?"
"aku sedang bekerja." Harry lupa bahwa sekarang adalah akhir pekan, dimana Katniss selalu bekerja di café, "ah, ya bodoh nya aku! Uh, Kate boleh aku kesana?"
Katniss tertawa diseberang sana mendengar pertanyaan bodoh Harry, "Harry, tidak akan ada yang akan melarangmu untuk sekedar pergi ke café."
"tapi, kau harus menemaniku minum, ok?"
"baiklah. Kebetulan café sedang sepi sore ini. cepatlah datang, aku akan menunggumu." Sebuah senyum muncul diwajah Harry hingga kedua lesung pipinya terlihat jelas, "baiklah, aku segera kesana. See you there!"
"see you, Harry!"
Harry bergegas memakai jaket, beani juga kacamata hitam miliknya. Dia ingin bertemu dengan wanita itu. Harry benar-benar merindukannya setelah sekian lama dia disibukkan oleh rangkaian tour dibeberapa Negara.
Sore ini jalanan London cukup padat. Harry bahkan terjebak macet selama setengah jam yang menurut Harry cukup membuang waktu nya yang berharga.
Katniss hanya berdiri sambil menyenderkan tubuhnya didinding café dengan tangan yang memeluk nampan didadanya. Café benar-benar sepi sore ini. bahkan hanya ada tiga pelangan yang duduk didalam.
Setelah menerima telepon dari Harry, Katniss benar-benar senang karena akhirnya dia tidak perlu bersender lagi didinding menunggu pelanggan yang entah kapan akan datang.
Pandangan Katniss lurus kearah pintu masuk café. Sebuah senyum terukir diwajahnya saat melihat sosok yang ditunggu nya selama lebih dari tiga puluh menit akhirnya datang.
Walau ditutupi dengan jaket, beani juga kacamata hitam, Katniss tetap mengenali pria itu dari rambut keritingnya yang kelewat panjang, "hi, Harry!" sapa Katniss.
"selamat sore! Anda ingin memesan apa, tuan?" Jo menyapa Harry selayaknya seorang pelayan menyambut pelanggan. Dia tidak berteriak seperti saat Zayn datang dahulu.
"aku ingin memesan kopi hitam, pasta dan cake coklat." Pesan Harry, "baiklah, silahkan duduk. Kami akan mengantarkan pesanan anda."
Jo merobek kertas pesanan Harry dan menggantungnya diatas tali. Dia beralih menatap Katniss dan ikut bersender disampingnya, "dia temanmu?" tanya Jo.
"ya, dia temanku sejak SMA dulu." Jo menatap Katniss horror, "bagaimana bisa kau berteman dengan banyak artis, Katniss?"
"entahlah aku juga tidak tahu. Mungkin hanya aku yang masih setia menjadi pelayan selama beberapa tahun ini." Jo memutar matanya sebal dengan jawaban Katniss.
Jo sudah sedikit berubah, atau karena sekarang Katniss lebih mengenalnya dibandingkan dahulu, "kupikir dia cukup tampan." Gumam Jo sambil memandang Harry dari kejauhan, "aku tahu."
Tidak ada yang bicara hingga Miles menyerahkan pesanan Harry kepada Katniss untuk diantarkan kepada Harry.
"ini pesanan anda, tuan Styles." Harry yang tidak menyadari kehadiran Katniss dihadapannya karena sibuk berkirim pesan dengan manajernya sampai dibuat terlonjak kaget, "oh, God! Kau membuatku kaget!"
Katniss tertawa kecil dan duduk dihadapan Harry, "kau sedang memikirkan apa, Styles?"
"memikirkanmu." Katniss semakin tertawa dengan gurauan Harry , "kau lucu, Styles."
"berhenti memanggilku seperti itu, Halley!"
"ok maaf, Styles."
"Halley!"
***
Zayn sudah berdiri disamping audi hitamnya sejak sepuluh menit yang lalu. Dia menunggu wanita itu keluar dari café tempatnya bekerja. Zayn melambaikan tangannya kearah wanita yang ditunggunya. Wanita itu berlari kecil menghampirinya.
"hi, Zen! Maaf membuatmu menunggu lama." Sesal Katniss, "tidak apa-apa. Ayo, pulang!"
Zayn berjalan memutar dan masuk kebalik kemudi. Saat Katniss membuka pintu, Jo keluar dan melambaikan tangannya kearah Katniss, "sampai ketemu besok, Kate! Bye!"
"bye, Jo!" lalu Katniss pun masuk kedalam mobil dan memasang sabuk pengamannya.
Zayn menyetir dengan tenang. Mereka hanyut dalam pikiran kami masing-masing. Zayn memutuskan untuk menjemput Katniss karena kebetulan dia baru saja selesai membeli beberapa peralatan graffiti nya.
Tiba-tiba Zayn mempercepat laju audinya yang membuat Katniss berpegangan erat pada sabuk pengamannya, "ada apa, Zayn? Kau tidak sedang terburu-buru, bukan?" tanya Katniss.
"ada yang mengikuti kita." Otomatis Katniss menolehkan kepalanya kebelakang. Tepat dibelakangnya terdapat mobil range rover hitam. dan itu jelas bukan mobil Harry. Karena dia hafal plat mobil Harry.
"mungkin kau salah." Ujar Katniss, "tidak. dan aku yakin bahwa siapapun itu dia ingin berbuat buruk."
"bagaimana kau tahu?"
"dia sudah mengikuti kita sejak dari café."
Katniss mencoba berpikiran positif tapi tidak ada yang dapat dia pikirkan untuk menenangkan pikirannya sendiri. Ini bahkan terlihat seperti kebanyakan film.
Zayn berbelok tajam di perempatan jalan. Dan mobil itu masih mengikuti mereka. Pikiran Katniss semakin buruk.
"Zayn, mereka semakin mendekat!" teriak Katniss panik saat melihat kembali kebelakang dan bukan hanya satu mobil, melainkan dua.
Zayn sudah melajukan mobilnya secepat yang dia bisa. Tapi, mobil itu masih bisa menyusulnya. Bahkan salah satu dari mobil itu sudah berada disamping mobil Zayn.
Dengan satu gerakan mobil asing itu menabrak mobil Zayn dan membuatnya oleng ke kiri. Mobil itu terus menabrakkan diri ke mobil Zayn yang sekarang sudah hancur dibagian kanan.
"damn it!" umpat Zayn.
Dan sekali lagi mobil itu menabrakkan dirinya lagi, membuat mobil Zayn tidak hanya oleng, melainkan berputar diatas jalan beberapa kali dan akhirnya berhenti dengan posisi terbalik.
Tubuh Katniss sangat sakit dan perih. Begitu pula dengan Zayn. Pandangan Katniss sangat buram, kepalanya berputar kencang bahkan dia tidak tahu apa yang terjadi disekelilingnya sekarang.
Katniss mencoba melepaskan ikatan sabuk pengamannya tapi nihil. Dia terlalu lemah untuk ini. dia melihat dalam samar bahwa ada sepasang kaki disampingnya. Katniss berusaha meminta tolong tetapi tidak ada satupun suara yang keluar.
Pemilik kaki itu sekarang berJongkok disamping Katniss, "Katniss Halley.." bisiknya yang masih bisa didengar Katniss. Katniss tidak mengenali suara ini juga tidak terlihat bagaimana wajahnya, tapi satu hal yang Katniss tahu bahwa dia adalah seorang pria.
"ini hanya peringatan pertama untuk mu. Tinggalkan pria arab bodohmu itu dan jadilah milikku. Maka akan kupastikan bahwa dia akan tetap hidup."
Pria itu bangkit dan berjalan menjauh dari mereka berdua. Pria itu kembali kedalam mobilnya dan tersenyum puas sebelum meninggalkan tempat itu.
***
VOMMENTS PLEASE:))))
KAMU SEDANG MEMBACA
My Reason [COMPLETED // ZAYN's]
Fiksi PenggemarBOOK 3 Sequel of: -BACK FOR YOU- Mungkin inilah akhir dari semua jalan yang telah mereka tempuh. Dan akhir bukan berarti mereka akan menghentikan semua nya. Tapi, disinilah mereka akan memulai semua dari awal dan membuka lembaran baru dalam hidup m...