001... |Daksa Chandra|

36 2 0
                                    

••••
[Lost Sign Page 1]
[1514 Words]

AdTa School (2221)

Disana, Daksa mengemban semuanya. Hal menyebalkan dan menyenangkan, menyatu bagaikan sebuah puzzle yang sudah lama hilang. Disana, Daksa mendapatkan teman. Seseorang yang sudah lama ia nantikan kehadirannya.

Disana, Daksa menyadari semuanya. Sesuatu yang perlahan menguar mengusik hidup nya, memaksanya agar menggali apa yang sudah ditanam rapih.

Hingga suatu alasan Daksa terdiam, membisu seolah tidak bisa bicara. Menyembunyikan dari siapapun yang mencoba mencari tahu.

Daksa menutup hati serta telinga, mengabaikan apa yang seharusnya tidak ia abaikan hanya karena Daksa tak bisa menerima fakta.

***

ADORASI PELITA (AdTa)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ADORASI PELITA
(AdTa)

Banyak konflik yang menyapa AdTa selama beberapa minggu terakhir. Mulai dari terror aneh, penampakan yang kerap kali dilihat siswa dan siswi, hingga korban bunuh diri ada di sekolah itu. Tidak banyak perhatian dari pihak sekolah, mereka hanya menghimbau untuk tenang dan berusaha agar tidak terpengaruh oleh keadaan.

Betapa muak nya Daksa ketika sang kepala sekolah hanya mampu mengutarakan kalimat itu yang sial-nya tidak bisa memberi perubahan apapun untuk sekolahnya.

Daksa sendiri belum sempat melihat atau menemukan apa yang teman-teman nya lihat dan temukan, hal itu yang membuat Daksa antara percaya dan tidak percaya atas apa yang sedang dialami oleh AdTa.

Bahunya ditepuk sehingga menimbulkan bunyi, sang pelaku tersenyum bersahabat menatap wajah Daksa yang tidak bersahabat.

Yon. Tidak ada yang mengetahui siapa nama asli atau nama lengkap dari laki-laki itu, bila ada yang menanyakan siapa nama lengkapnya, ia hanya akan menjawabnya dengan "Yon." Sikap Yon yang humoris membuat ia bisa akrab dengan siapa saja termasuk Daksa yang irit bicara.

Kedatangan Yon tak membuat air muka Daksa berubah tersenyum, masih datar seolah mengemban sesuatu yang tidak mempunyai jalan keluar, seringkali Yon meledeknya tak henti hanya karena gemas terhadap sahabatnya.

"Aku tahu mengapa sekarang AdTa tidak meg-ijinkan muridnya beroperasi di sekolah di atas jam 6."  Jeda Yon, "kau juga tahu Dak, jikalau selama ini AdTa memang tidak pernah terlihat normal." Sambung nya walaupun ucapan yang pertama tidak ditanggapi oleh Daksa.

Lost Sign! [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang